Banjirembun.com - Tidaklah kamu rela, tatkala Tuhan membuatmu sendirian merana, tetapi Dia Yang Maha Agung tetap menyertaimu? Apakah kamu tak suka, ketika Tuhan menjatuhkan hidupmu terhinakan, tetapi Dia Yang Maha Pengampun menghapus dosa-dosamu?
Apatah kamu enggak sudi, saat Tuhan ingin mengurusmu sendiri tanpa membuatmu harus bergantung pada manusia lain? Apa kamu tidak rida, di kala Tuhan menjadikanmu keblangsak, tetapi Dia Yang Maha Welas Asih meridaimu?
Belum cukupkah Tuhan bagimu? Atau jangan-jangan tuhanmu adalah egomu sendiri? Patut khawatir pula, tuhanmu ialah akal pikiranmu yang sok pintar mengatur jalan kehidupan sesuai logikamu?
 |
Ilustrasi berada di keadaan sulit (sumber gambar pixabay.com) |
Tidak terimakah kamu atas fitnah, perkataan dusta, adu domba, kejahatan, atau kelicikan manusia yang telah menusukmu bertubi-tubi? Kamu mau marah sama Tuhan? Silakan marah besar pada-Nya, biar tahu sendiri akibatnya.
Sesudah marah besar pada Tuhan, pilihannya cuma dua. Pertama, hidup biasa-biasa saja, malah merasa lebih mudah dan menggembirakan dari sebelumnya. Sayangnya, itulah kesenangan yang memperdaya!
Kedua, hidup menjadi hancur. Serasa sulit serta serba membingungkan. Entah jatuh sakit, bangkrut, hingga tersingkir dari posisi mapan. Namun, dalam situasi seperti itu, peluang bertaubat dan menyerahkan diri pada Tuhan lebih besar.
Sadarlah! Sebelum nyawa melewati kerongkongan, Tuhan tetap menerima dan mengampuni, walau kamu beberapa kali memunggungi dan marah terhadap takdir-Nya. Berprasangka baiklah pada-Nya!
Apakah kamu mesti menunggu diazab, dimurkai, dan dilaknat Tuhan? Janganlah mencoba-coba! Cukuplah kisah individu, sekelompok, dan suatu bangsa pada Kitab Suci mampu dijadikan pelajaran. Bukankah, tak sedikit pula kisah-kisah epik pasca Kerasulan?
Kenali dirimu dan kenali Tuhan sebenar-benarnya. Agar kamu bisa memosisikan dirimu secara tepat serta supaya kamu mampu mencintai dan mengagungkan Tuhan secara benar. Mulai sekarang, belajarlah nama-nama dan sifat-sifat Tuhan!
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tidaklah Kamu Suka? Ketika Tuhan yang Ingin Mengurusmu Sendiri Tanpa perlu Bergantung Manusia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*