Banjirembun.com - Bagi sebagian golongan, sifat putus asa merupakan hal yang sangat dihindari. Berputus asa disebut sebagai perilaku tabu, memalukan, menyebabkan kehilangan muka, dan merasa diri sebagai individu tak berguna.
Singkat kalimat, jiwa pantang menyerah sangat dijaga bagi sebagian kalangan. Bukan cuma bertujuan ingin melindungi harga diri. Akan tetapi, hendak pula mau memperoleh apa-apa yang diidamkan alias didambakan. Baginya, sungguh sayang dilewatkan.
Di antara contoh sikap tak mudah putus asa yang kerap diterapkan sebagian insan yaitu dalam urusan cinta lawan jenis, perlombaan, kompetisi, memperbaiki suatu barang, persaingan antar tetangga, melejitkan karir, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, beberapa orang sangat gigih berjuang dan berkorban demi meraih keberhasilan urusan duniawi. Namun, nyatanya dalam kaitan hubungan dengan Tuhan, justru mudah putus asa. Bahkan, berburuk sangka pada-Nya. Parahnya lagi, marah pada Tuhan.
Berikut ini 3 hal yang diwajibkan jangan berputus asa yang harus diterapkan setiap Muslim:
1. Berdoa
Tekun berdoa adalah kunci. Malahan, sebelum berusaha dengan tindakan nyata dalam misi mewujudkan harapan di dada, sangat dianjurkan untuk memulai dengan berdoa dahulu. Artinya, utamakan dan nomorsatukanlah doa sebelum ambil langkah ikhtiar.
Banyak kasus yang terjadi, sebuah doa baru terkabul berbulan-bulan setelah setiap hari berdoa tanpa henti kepada-Nya. Ada pula, yang bertahun-tahun hingga puluhan tahun berdoa saban hari, barulah doa yang dijaga konsistennya diijabahi Tuhan.
Di sisi lain, putus asa berdoa lantas kecewa pada Tuhan dengan bentuk tak mau berdoa lagi sama sekali kepada-Nya merupakan perbuatan dosa besar. Sebab, Tuhan sangat senang ketika hamba-Nya mau berdoa. Lagi pula, hamba yang ogah berdoa menandakan keangkuhan.
Lebih lanjut, dengan berdoa sejatinya seorang hamba sedang menghinakan dan menggantungkan diri pada Tuhan. Itu juga sebagai wujud menghambakan diri dan menyembah di hadapan Tuhan. Bukankah Tuhan akan senang ketika hamba-Nya bermanja-manja dan merengek-rengek di hadapan-Nya?
Tuhan tidak marah, tak bosan, dan enggak terganggu ketika hamba-Nya terus-menerus mengulangi doa yang sama setiap hari. Justru, tatkala individu mampu istiqomah berdoa tanpa putus asa, sangat memungkinkan pertanda doa akan dikabulkan.
2. Bertaubat
Janganlah berburuk sangka bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala enggan mengampuni hamba-Nya yang pendosa dan terlalu sering bertaubat. Saat syarat-syarat taubat terpenuhi dengan sempurna, pastilah Dia Yang Maha Pengampun menerima taubat hamba-Nya. Meski itu, permohonan taubatnya harus diulang-ulang atau diterapkan berkali-kali.
Kendati pun, melakukan dosa berkali-kali dan diulang-ulang, di kala hamba tak ada maksud mempermainkan ajaran agama-Nya, pastilah Dia tetap mengampuni lagi. Bagaimanapun, Tuhan Maha Tahu bahwa setiap anak Adam adalah pendosa dan pembuat salah.
Oleh sebab itu, janganlah menunda taubat dengan alasan "Ah, nanti sebentar lagi juga bakal berbuat dosa lagi, taubatnya nanti saja sekalian."
Urusan nanti biarlah menjadi rahasia Ilahi. Urusan sekarang menjadi kewajiban umat Islam untuk memperbaikinya. Salah satunya, dengan bertaubat. Lantas, mewujudkan taubat itu dengan beramal saleh. Ketimbang sudah meninggal dunia duluan sebelum sempat taubat.
3. Memperoleh Rahmat-Nya
Sebenarnya bisa menjaga rutinutas berdoa dan keajekan bertaubat seperti yang dijelaskan di atas merupakan salah satu bentuk rahmat dari-Nya. Nah, maksud rahmat pada bagian nomor tiga ini ialah mengharapkan balasan kebaikan dari Allah Subhanahu wa ta'ala sebanyak-banyaknya dan sebesar-besarnya.
Intinya, tamak atau rakus memperoleh rahmat-Nya merupakan perbuatan yang dibolehkan. Bagaimanapun, sebanyak apapun sesuatu yang disenangi dan diminta hamba-Nya, tidak bakal membuat Tuhan berkurang sedikit pun kekuasaan-Nya.
Selanjutnya, umat Islam dianjurkan untuk memperoleh rahmat yang paling tinggi. Yakni, berupa masuk surga agar bisa melihat wajah-Nya. Lebih rinci lagi, mampu menjadi penghuni surga firdaus yang levelnya paling tinggi di antara surga lainnya.
(*)
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Hal yang Dilarang Putus Asa bagi Umat Islam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*