Orang Tuaku Tersayang
Oleh: A. Rifqi Amin
Maafkan ananda duhai kedua orang tua tersayang
Di hati kecil ini, sungguh ananda ingin membahagiakan kalian
Namun, sekali lagi ananda mohon maaf
Diri ini, pilih menyerah sehingga tak bisa memenuhi permintaan kalian
Dalam tangisan ini, ananda ingin melihat kalian tersenyum sumringah
Diri ini penuh harap, setidaknya kalian tak menyesal punya anak seperti ananda
Sebagai anak manusia umumnya, ananda ingin kehangatan kalian
Jika materi tak diberi melimpah, setidaknya lindungi harga diri ananda
Sayangnya, Tuhan menghendaki berbeda
Semoga itu bisa menjadi ujian kehidupan sebagai penggugur dosa
Mau bagaimana? Apa terus melawan?
Sebagai hamba, tentulah wajib menerima segala takdir-Nya
Mohon maafkan ananda yang terlambat menyadari cara berbakti secara benar
Ini mungkin kesempatan terakhir dari Maha Pencipta agar ananda mengambilnya
Apalagi, penyakit ini tanpa terkendali terus menyerang
Semoga Tuhan memperkenankan
Ananda ingin meraih surga melalui rida kalian, duhai orang tuaku tersayang
Ananda tak ingin merasakan penyesalan lagi di hidup yang bikin pilu tak terperikan
Terlebih rasa sesal tentang kisah ananda pada kalian Ibu dan Bapakku tersayang
Bagaimanapun, sudah semestinya kalian jadi manusia yang paling ananda utamakan
Kabupaten Malang, 18 Februari 2025
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Orang Tuaku Tersayang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*