Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Puisi: Bertahan dan Menunggu, Lalu Pergi

 Bertahan dan Menunggu, Lalu Pergi

Oleh: A. Rifqi Amin


Pengecutkah aku?

Hanya bertahan dan menunggu

Setelah itu, tiba-tiba pergi

Demi menyelamatkan sisa puing hati


Pecundangkah diriku?

Cuma diam dan enggan memburu

Sesudah itu, serta-merta menepi

Dengan maksud menghindari


Duhai para kesatria tanpa senggang

Untuk siapa dirimu berjuang?

Wahai mental pemenang

Mengapa dirimu tak lenggang?


Cobalah sesekali menerima kalah

Tak perlu malu tersungkur 

Nikmatilah rasanya terbuang

Enggak usah jijik didera apes nan terjatuh


Kita ini manusia biasa

Tiada sempurna

Boleh sesekali menyerah tanpa syarat

Bukan hal memalukan mencegah jiwa terluka sayat


Justru, kadang menjauh itulah kunci

Solusi bagi semua yang terjerat kerumitan

Malah, barangkali melangkah jauh jadi perbuatan suci

Agar sama-sama berakhir menyenangkan


Kabupaten Malang, 19 Februari 2025





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Bertahan dan Menunggu, Lalu Pergi"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*