Banjirembun.com - Banyak ungkapan yang mudah ditemukan dari kalangan pekerja lapangan yang penghasilannya tidak menentu berupa "Kalau uang habis ya tinggal cari lagi, gitu aja kok repot."
Kadang pula berucap "Pakai barang sesuka hatiku dong, itu kan milikku sendiri, kalau rusak ya tinggal beli lagi!" Serta berbicara "Pertemanan lebih utama ketimbang uang, teman setia sulit dicari, sedangkan duit lebih mudah."
Intinya, ucapan semacam yang di atas, hendak menggampangkan persoalan terkait duit. Merasa bahwa cari rupiah bakal terus-menerus mudah dan cepat dapat. Sebagaimana yang selama ini telah dialami.
Padahal, kondisi perekonomian tak selalu stabil. Lapangan kerja serabutan maupun ramainya pembeli dagangan turut pula tak melulu terus bertahan menggiurkan. Ada kalanya surut. Bahkan, "berhenti" total selama berbulan-bulan.
 |
Ilustrasi menerima penghasilan kerja (sumber foto pixabay.com) |
Yang terjadi, akhirnya makan duit tabungan. Masih mending punya simpanan uang. Sebagian yang lain justru menjual aset tanah, kendaraan, barang elektronik, dan lain-lain. Ada juga yang menggadaikannya.
Terdapat lagi, yang menempuh berhutang tanpa jaminan kepada orang dekat. Solusi lainnya, menggantungkan nasib pada keluarga rekat. Meski tak meminta uang, setidaknya kebutuhan hidup sehari-hari ditanggung kerabat.
Fenomena di atas, masih berpeluang masuk golongan "baik" dan pada kategori tertentu masih bisa amat dimaklumi. Terlebih lagi, ketika pelakunya bujang dan belum punya anak.
Sebab, ada cara lain yang diterapkan seseorang demi mendapatkan uang guna bertahan hidup. Yakni, dengan cara culas alias kotor.
Dengan penuh bangga berucap "Hallahhh, cari duit itu mudah, yang penting bergerak keluar rumah pasti dapat!" Sungguh amat ringan dan licin mulut bicara.
Kalau memang cari duit itu gampang, lantas kenapa masih banyak orang miskin, kurang gizi, serta tak mampu bayar biaya pendidikan berkualitas?
Patut dicurigai orang yang berkata-kata seperti yang dicontohkan di atas memang gampang cari duit. Akan tetapi, langkah yang ditempuh berupa menipu dan "menginjak" demi menghancurkan pesaing secara brutal.
Di mana, kalau berbuat jujur serta suportif hampir pasti kesulitan dapat uang. Pendek kalimat, mereka menghasilkan uang dengan cara menzalimi atau merugikan orang lain. Lalu, dibilang "Cari duit itu gampang!"
Cobalah gunakan cara amanah, disiplin, tanggungan jawab, bersaing secara bersih, dan kerja totalitas! Apakah masih bisa angkuh berkata-kata seperti itu? Yang ada tubuh capek dan pikiran puyeng kelabakan.
(*)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ada Ucapan "Duit Habis ya Tinggal Cari Lagi!" Itu Siapa yang Ngomong?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*