Kota Malang - Selama ini dipahami secara umum bahwa faktor pemicu utama terjadinya kanker kulit ialah terpapar sinar matahari secara langsung dalam durasi lama dan frekuensi (kekerapan) yang cukup sering. Alhasil, jenis pekerjaan tertentu di luar ruangan terbuka ditengarai paling berpotensi memicu terkena kanker kulit.
Bidang pekerjaan yang paling riskan terserang penyakit kanker kulit meliputi kuli atau tukang bangunan, petani, buruh perkebunan, kru bandara yang tugas kerjanya di ruang terbuka, pengemudi kendaraan umum, dan masih banyak lagi. Intinya, harus diakui kanker kulit lebih sering disebabkan karena terbakarnya kulit oleh sinar matahari.
Baca juga: 7 Jenis Pekerjaan yang Bikin Kulit Menjadi Gelap
Sayangnya, bagi pekerja yang merasa sudah aman terlindungi dari sinar matahari secara langsung sebaiknya jangan bersenang diri dahulu. Sebab, berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa masih cukup banyak kasus kanker kulit dialami oleh orang yang rutinitas kerjanya di dalam ruangan.
Perlu ditekankan dulu, penyebab kanker kulit oleh pekerja indoor bukan lantaran faktor berada di ruangan tertutup serta fasilitas di dalamnya, misalnya seperti AC. Melainkan pemicunya masih sama yaitu sinar matahari. Di mana, wajib disadari terkadang paparan sinar matahari sanggup menembus ke dalam ruangan melalui kaca.
Cahaya matahari bukan hanya masuk melalui celah-celah sempit. Melainkan pula kaca gedung yang kualitasnya biasa-biasa saja sehingga tidak memakai teknologi anti ultraviolet. Diperparah lagi, para pekerja tersebut enggak memakai tabir surya sebagai pelindung kulit. Oleh sebab itu, para pekerja disarankan untuk hindari jendela yang jadi langganan siraman sinar matahari.
Selain alasan di atas, penyebab selanjutnya pekerja kantoran di dalam gedung masih berpotensi besar terkena kanker kulit adalah aktivitas rutin yang sering diterapkan pada akhir pekan yang keliru. Alih-alih tetap menjaga diri dari terpaan sinar matahari, justru kerap memanfaatkan libur kerja itu untuk berpanas-panasan membakar kulit di bawah pancaran matahari.
Hal selanjutnya yang tak boleh ditinggalkan ialah kebiasaan pekerja dalam ruangan saat jam istirahat makan siang tiba. Di mana, memakai waktu itu untuk berjemur di bawah sinar matahari. Uniknya, dalam kasus seperti itu justru peluang terkena penyakit kankernya jauh lebih besar ketimbang pekerja di luar ruangan yang sudah "terbiasa" terpapar matahari.
Baca juga: Curhat Hari ini CFD Kota Malang, Dipamerin Mobil oleh Cewek Chinese
Lebih dari itu, wajib diketahui bahwa awan atau mendung bukan menandakan kondisi lingkungan 100% aman. Sebab, sinar matahari sejatinya masih mampu menembus awan yang diam maupun bergerak. Dengan demikian, cuaca mendung tetap patut untuk diwaspadai bagi kalangan yang rentan terkena penyakit kanker kulit.
Nilai positif yang dapat diambil dari penjelasan di atas berupa jangan sekali-kali meremehkan kekuatan sinar matahari yang dapat merusak tubuh. Meski kelihatannya tidak bikin panas tubuh dan seolah-olah biasa saja bagi badan, ternyata ketika paparan sinar matahari "kecil" itu terjadi terus-menerus alias berkelanjutan dalam jangka panjang dapat berisiko fatal.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bekerja di Ruang Tertutup Masih Berpotensi Besar Terkena Kanker Kulit, Berikut ini Beberapa Penyebabnya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*