Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Bentuk Fitnah Seseorang ketika Melihat Tetangganya Menurunkan Sepeda Motor Baru dari Dealer di Depan Rumah

 Kota Malang - Omongan fitnah sangat mungkin keluar dari mulut orang yang mengalami kegagalan dalam hidup sehingga dilampiaskan dengan cara menzalimi orang lain, punya penyakit hati berupa iri atau dengki, serta hendak menghibur diri dengan cara menjatuhkan martabat sesama lantaran tak bahagia melihat orang lain dalam kondisi senang.

Perlu diakui pula, terkadang ucapan fitnah muncul seolah terucap begitu saja tanpa sebab. Secara reflek langsung memfitnah orang lain karena hal itu sudah menjadi sifat buruknya. Kalau tidak memfitnah pihak tertentu rasanya ada sesuatu yang kurang. Nah, dengan menyebar hoaks serta-merta ada kepuasan batin tersendiri.

Baca juga: Silakan Ghibah dan Fitnah sampai Mulut Berbusa, tetapi Jangan Ganggu serta Rusuhi Hidup Gue!

Salah satu hal yang barangkali membuat orang terburu-buru memfitnah ialah saat melihat tetangganya menurunkan sepeda motor baru dari dealer. Lebih lengkapnya, berikut ini bentuk-bentuk fitnah tetangga yang kepanasan tatkala melihat tetangga beli motor baru:

1. Membeli dari Hasil Judi Online

Terlihat sebagai kaum pengangguran kok mampu membeli sepeda motor? Itulah pertanyaan awal dari prasangka tetangga. Bagi orang yang punya SDM rendah berpeluang besar bakal menuduh aneh-aneh. Salah satunya berupa hasil dari judi online. Parahnya, bukan malah meminta kepastian pada bersangkutan yang ada seketika tergoda aktif main judi online.

2. Membeli Secara Kredit atau Hasil Berhutang

Menyamakan pola pikir orang lain dengan cara pandang diri sendiri sangatlah naif. Mengira bahwa semua manusia sama seperti dirinya. Padahal, boleh jadi prinsip hidup orang lain sangat berbeda jauh. Misalnya berupa ogah berhutang, kredit, maupun mencicil di kala membeli sesuatu. Kalau memang belum punya uang diputuskan menabung dulu.

Ilustrasi sepeda motor baru (Sumber Pixabay.com)


3. Beli dari Hasil Pesugihan

Hal gaib memang nyata adanya. Namun, tidak boleh semua masalah yang sulit ditemukan kejelasan atau kebenarannya langsung disimpulkan dengan fenomena mistis. Sebaiknya, gunakan akal dulu secara totalitas serta menggunakan cara yang tepat untuk menilai maupun menemukan "kejelasan" terkait urusan yang sulit untuk dinalar atau dilogikakan.

4. Pemberian Orang Tua, Mertua, atau Kerabat Lainnya

Punya orang tua kaya dan memiliki mertua jutawan membikin orang yang melihat jadi membatin "Kok enak betul dia hidupnya, punya keluarga kaya, tinggal ongkang-ongkang kaki uang sudah mengalir sendiri." Itulah cara pikir kalangan kurang akal. Menganggap bahwa orang lain tatkala di posisi seperti itu bakal berbuat sebagaimana dirinya lakukan yaitu mengemis pada orang tua dan mertua.

Baca juga: Puisi: Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah

5. Uang dari Menipu, Mencuri, Korupsi, atau Menggelapkan

Memangnya orang yang memfitnah itu tidak pernah mencuri? Memangnya pemfitnah itu enggak pernah menipu? Memangnya tukang fitnah itu tak pernah menggelapkan duit? Sekali lagi, orang yang memfitnah bisa saja sudah pernah melakukan hal-hal jahat yang telah dituduhkan terhadap tetangga tersebut. Di mana, alam bawah sadar sudah tertanam menyangkut perbuatan buruk itu.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Bentuk Fitnah Seseorang ketika Melihat Tetangganya Menurunkan Sepeda Motor Baru dari Dealer di Depan Rumah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*