Banjirembun.com - Seberapa pun kaya, populer, kuatnya pengaruh, dan tinggi jabatan seseorang tatkala tidak punya harga diri sejatinya tempat yang pantas untuknya tak lain berada di arena sirkus. Di mana, orang yang tak punya harga diri salah satu cirinya yaitu mudah "berjoget" saat ada orang lain menabuh genderang. Ironinya, akan semakin bangga diri ketika banyak "penonton" yang terkagum tepuk tangan.
Tentu, seseorang yang mengikuti tren atau fenomena populer secara membabi buta termasuk salah satu dari bagian aksi berjoget di panggung sirkus seperti di atas. Bagai topeng monyet yang bisa dikendalikan oleh pawang dan bandar (pemodal) agar mampu menyenangkan para penikmatnya. Dengan kata lain, dia sangat mudah diatur atau dikendalikan oleh nafsu duniawi. Terlanjur dirinya merasa keren, ternyata tak lebih dari hewan sirkus.
Baca juga: Penyebab Singa dengan Hyena Tidak Saling Memangsa
Sebagai gambaran, lihatlah perbedaan antara singa dan serigala. Bukankah seekor singa terlihat lebih kuat, lebih besar, lebih seram, dan pantas dijadikan sebagai raja rimba? Namun, kenapa sampai saat ini kita enggak pernah melihat serigala berada di arena sirkus? Alasannya, serigala merupakan salah satu binatang yang paling sulit untuk dikendalikan serta memiliki harga diri amat tinggi.
Hal di atas menunjukkan makna bahwa individu bermental "serigala" tidak akan peduli tentang apakah orang lain mau kuat, mau kaya, mau populer, mau punya pengaruh besar, dan memiliki jabatan tinggi kalau enggak punya harga diri menurutnya tempat yang pantas yaitu berada di sirkus. Bahkan, segala intimidasi maupun pamer yang dilakukan kalau ia tak punya harga diri tetaplah tak lebih dari hewan sirkus.
Baca juga: Salah Satu Ciri Individu yang Belum Menemukan Jati Diri, Mudah Dihasut dan Diadu Domba
Lebih lanjut, orang yang tak punya harga diri hakikatnya ia belum menemukan jati diri. Hampir semua aspek hidupnya masih "tergantung" pada orang lain. Dia belum punya kesadaran diri, independensi (kemerdekaan), keteguhan dalam memegang prinsip, gampang menggadaikan dirinya akibat pengaruh maupun tekanan dari orang lain, dan tentunya dia dapat dibeli dengan duit.
Ilustrasi monyet bergaya hidup mewah (Sumber gambar Pixabay.com/ reglohsg) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Janganlah Bangga Atas Kekayaan, Popularitas, Kuatnya Pengaruh, dan Jabatan Kalau Nyatanya Hidupnya Seperti Topeng Monyet di Arena Sirkus"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*