Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Arti Istilah "Anak Bawang" dan "Anak Bau Kencur" Serta Alasan di Balik Penggunaan Kedua Ungkapan Tersebut

 Kota Malang - Akhir-akhir ini istilah "anak bawang" maupun "anak bau kencur" sudah tidak begitu mudah lagi ditemukan seperti saat sekitar lima belas tahun lalu. Baik itu di televisi, obrolan sehari-hari, ruang kelas pembelajaran, hingga di acara seminar formal. Patut diduga kuat bahwa hal tersebut juga ada hubungannya dengan perubahan tradisi masyarakat. Terutama pada pergeseran gaya hidup anak-anak kecil yang menjadi subjek julukan tersebut.

Pada zaman dahulu ungkapan anak bawang diartikan sebagai anak kecil yang diajak bermain bersama-sama tetapi tidak diberi tanggung jawab maupun tiada dibebani kewajiban apa-apa sehingga bakal dimaklumi ketika melakukan kesalahan serta begitu pula sebaliknya jika secara tak terduga mampu melakukan sesuatu dengan benar maka hasilnya tidak dianggap serius atau enggak diperhitungkan sama sekali.

Zaman sekarang anak bawang diartikan jauh lebih luas. Bahkan, pemuda yang sedang magang pun juga mungkin ada yang menyebutnya sebagai anak bawang. Di mana, arti dari anak bawang adalah individu yang berstatus pemula yang ditugaskan untuk mengikuti arahan atau bimbingan orang yang sudah berpengalaman. Artinya, anak bawang digambarkan sebagai insan yang belum menguasai lapangan di dunia nyata.

Sayangnya, tak sedikit dari kalangan anak bawang tersebut justru dieksploitasi tenaga dan waktunya oleh lingkungan tempatnya belajar untuk mengenali lingkungan baru. Alih-alih memperoleh ilmu-ilmu berupa arahan teknis atau pun wawasan terkait tantangan serta peluang, yang terjadi justru anak bawang hanya diwajibkan melakukan pekerjaan sesuai instruksi. Intinya, anak bawang harus belajar memahami dan memaknai pengalamannya sendiri.

Alasan penggunaan kata "bawang" sebagai tambahan pada ungkapan "anak bawang" barangkali ingin menekankan pada manfaat bawang sebagai bumbu pelengkap. Di mana, pada zaman dulu kala sebenarnya cukup menggunakan garam saja sudah terasa lezat. Apalagi, di masa itu harga bawang terbilang mahal. Artinya, bumbu bawang tidak dibutuhkan keberadaannya. Kalau pun ada hanya dianggap sebagai pelengkap.

Ilustrasi anak kecil yang belum memiliki banyak pengalaman di dunia nyata (sumber gambar Pixabay.com)


Penyebab lain mengapa seseorang disebut anak bawang boleh jadi juga lantaran dirinya masih dianggap bau bawang layaknya bayi atau anak kecil umumnya di tempo dulu. Maksudnya, tubuhnya belum bisa terlepas dari khasiat bawang yang beraroma khas. Oleh sebab itu, selain "anak bawang" ada juga istilah "pupuk bawang" yang mempunyai arti mengoleskan bawang merah yang dihaluskan pada ubun-ubun atau kepala bayi. Salah satu tujuannya untuk meredakan flu maupun demam.

Sedangkan, pengertian dari istilah anak bau kencur adalah individu yang dianggap belum pantas diberi tanggung jawab dan kewajiban untuk mengambil keputusan serta memilih alternatif, baik itu terkait urusan pribadinya sendiri maupun menyangkut masalah orang banyak. Selain terhadap anak kecil, sebutan "masih bau kencur" juga ditujukan terhadap seseorang yang dianggap pemula serta belum punya pengalaman banyak.

Alasan dipakainya istilah "bau kencur" sebagai julukan karena kebiasaan masyarakat zaman dahulu terhadap anak kecil yang masih bayi maupun yang sudah berumur hingga sekitar 8 tahun. Di mana, pada masa itu anak kecil sangat erat kaitannya dengan kencur. Bayi dan anak kecil pada waktu itu tak bisa dilepaskan dari kencur. Baik itu kencur digunakan sebagai jamu tradisional yang mampu mengatasi gejala penyakit ringan maupun dipakai hanya untuk meningkatkan nafsu makan.

Selain hubungan ikatan yang tak bisa dilepaskan antara anak dengan kencur seperti di atas, keterkaitan lain antara kencur dengan anak juga dihubungkan dengan hal mistis. Lebih detail, aneka bumbu dapur dipakai oleh orang tua untuk melindungi bayi dari gangguan makhluk halus. Selain langsung diusapkan atau pupuk di kepala bayi, langkah lain yang ditempuh yaitu meletakkan rempah-rempah di sekitaran tempat bayi tidur.

Aroma itulah yang menempel pada bayi sehingga saat mencium bayi atau sekadar berdekatan dengannya sudah terasa ada bau kencur. Alhasil, anak kecil pada saat itu lebih sering dikaitkan dengan aroma kencur yang khas. Dengan begitu, ketika melihat ada orang dewasa yang dianggap belum matang akan disebut masih bau kencur lantaran bagaikan anak kecil yang butuh bimbingan serta perlu memperbanyak pengalaman hidup.

Semoga bermanfaat.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti Istilah "Anak Bawang" dan "Anak Bau Kencur" Serta Alasan di Balik Penggunaan Kedua Ungkapan Tersebut"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*