Kota Malang - Masa muda merupakan salah satu periode kehidupan yang sangat krusial. Umumnya pada saat itu merupakan fase seseorang dalam upaya mencari jati diri. Di waktu tersebutlah banyak insan tengah berjuang keras mempertahankan harga diri, berupaya keras memegang prinsip hidup, melakukan latihan, mencari pengalaman, hingga mengumpulkan banyak wawasan maupun ilmu pengetahuan.
Selain dengan berusaha secara mandiri serta independen tanpa campur tangan pihak lain, biasanya remaja bakal ikut-ikutan serta "termakan" omongan tetangga dan teman dalam memutuskan maupun memilih pekerjaan tertentu. Terkadang pula terpancing informasi atau promosi lowongan pekerja yang menggiurkan di media sosial. Tanpa pikir panjang dahulu terkait risiko, ancaman, atau hambatan.
Dengan dalih coba-coba untuk menambah pengalaman hidup, diimbuhi peluang penghasilan yang cukup menjanjikan, serta merta membuat anak muda semangat melamar kerja. Hitung-hitung ketimbang di rumah hanya menghabiskan duit untuk membeli kuota internet, lebih baik kerja apa saja yang penting mempunyai pendapatan uang. Lagi pula, sisa duitnya bisa untuk ditabung.
Berikut ini lima jenis pekerjaan coba-coba yang kerap diterapkan pemuda yang sedang mencari jati diri:
1. Ojek Online
Penghasilan ojek online sudah tidak sebesar dulu lagi. Kini pekerjaan tersebut sudah tak banyak peminatnya. Kendati ada yang masih mau bertahan, itu barang kali orangnya memang telaten dan pekerja keras. Setidaknya disebabkan karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alhasil, menjadi mitra aplikasi ojol sudah tak semenarik zaman dulu dan enggak punya nilai gengsi tinggi.
Kalau sekarang masih terdapat anak muda yang mau menekuni ojek online hampir dipastikan dia merupakan orang yang sedang mencari jati diri. Mengisi waktu luang untuk sekadar mencoba merasakan bagaimana rasanya menjadi pengemudi ojek online. Berbeda dengan masa sebelum tahun 2020, banyak kalangan muda yang mau menjadi driver ojek online dengan motivasi ingin memperoleh pendapatan besar.
2. Satpam
Sekarang ini jarang sekali ditemukan petugas satuan pengamanan (satpam) yang umurnya lebih dari 35-an tahun. Para pengguna jasa keamanan seperti perbankan, pabrik, kantor pemerintahan, lembaga pendidikan, hingga pusat kesehatan lebih memilih para pemuda dipekerjakan sebagai penjaga keamanan. Selain faktor ketangkasan dan kekuatan fisik, tubuh usia muda dipandang lebih menarik bagi pelanggan bidang usaha mereka.
3. Kurir
Kurir paket pada jasa ekspedisi sekarang ini jumlahnya sangat banyak. Hal itu berbanding lurus dengan banyaknya pelanggan toko online atau pengguna aplikasi marketplace. Lowongan kerja menjadi kurir cukup melimpah hampir di berbagai kota. Banyak tawaran gaji, bonus, dan bentuk insetif tertentu yang dijanjikan oleh perusahaan jasa pengiriman paket.
|
Ilustrasi anak muda yang bekerja dengan tujuan mencari jati diri (Sumber gambar Pixabay.com) |
4. Karyawan Minimarket dan Penjaga Toko 24 Jam
Sangat jarang atau mungkin malah tidak ada karyawan minimarket yang usianya di atas 30-an tahun. Bahkan, toko kelontong yang buka 24 jam pun pada saat malam hari mayoritas dijaga oleh pekerja usia muda. Para pemuda yang kerja di minimarket 24 jam itu rela begadang di tengah malam. Alih-alih waktu digunakan untuk keluyuran, justru menjaga toko kelontong atau minimarket.
5. Pedagang Kecil Non Permanen
Namanya juga coba-coba, tentu modal yang dikeluarkan juga tak begitu besar. Cukup dengan menggunakan gerobak kecil atau hanya meja kecil sudah bisa dipakai meletakkan barang dagangan. Kendati begitu, selain membuka toko fisik cara dagang yang ditempuh bisa secara online. Baik itu dengan metode COD maupun menjadi reseller dan dropshipper.
6. Parmusaji di Rumah Makan dan Kafe
Menjadi pelayan atau pramusaji di rumah makan serta kafe merupakan salah satu pilihan anak muda yang menyukai bidang kuliner. Orang yang menyukai kopi akan secara antusias atau malah "sukarela" mau berkecimpung di bidang perkopian. Begitu pula, pemuda yang suka urusan dapur akan menikmati punya profesi sebagai pekerja di rumah makan. Apalagi ketika pemberi kerja menyediakan asrama atau mess sekaligus jaminan makan sehari-hari.
7. Kuli Bangunan
Sebelum menjadi tukang bangunan, lumrahnya banyak pemula yang harus magang dulu menjadi kuli bangunan. Walau nyatanya juga tak sedikit ditemui para pekerja dari awal hingga akhir tetapi saja bekerja sebagai kuli bangunan. Tanpa ada upaya mengembangkan diri untuk meningkatkan keterampilan sehingga bisa menjadi tukang bangunan. Lebih dari itu, tukang bangunan sebenarnya dapat pula bertindak sebagai mandor atau broker alias agen penyalur kerja.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Bentuk Pekerjaan "Coba-coba" Andalan Anak Muda yang Sedang Mencari Jati Diri"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*