Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Bukan Cuma dengan Memahami Diksi Maupun Intonasi Ucapan, Begini 5 Cara Mengetahui Orang yang Menyombongkan Diri

 Banjirembun.com - Sombong adalah menganggap pribadi memiliki harga diri lebih tinggi secara berlebihan sehingga memosisikan orang di dekatnya sebagai kaum rendahan serta tidak berharga. Ciri orang yang sombong salah satunya ialah gemar membanggakan diri sendiri yang terkadang demi meninggikan diri sendiri diimbuhi suatu bualan agar lebih melangit.

Sayangnya, orang sombong sering digelarkan terhadap orang yang kaya raya dan individu yang mempunyai prestasi tertentu. Padahal, ada juga orang miskin dan ber-SDM rendah sekaligus punya IQ jongkok yang tidak tahu diri nyatanya turut menyepelekan maupun meremehkan orang lain. Langsung memvonis orang lain sebagai pihak salah, lemah, serta jahat.

Berikut ini lima cara mengetahui orang yang di hadapan sedang menyombongkan diri atau tidak:

1. Pahami Diksi atau Pilihan Kata yang Dilontarkan

Merendah untuk melangit. Itulah perilaku yang menunjukkan sifat mulia pada diri sendiri yaitu berupa rendah hati tetapi dengan tujuan ingin meninggikan diri sendiri setinggi langit. Lebih parah lagi, memang di dalam hatinya punya maksud untuk menyombongkan diri dengan cara seolah-olah tak ada niat untuk pamer. Faktanya, memang sengaja mau membanggakan sesuatu yang dimiliki.

Selain itu, orang yang menyindir alias mengejek secara halus terkadang tidak hanya difungsikan untuk menyadarkan atau memberi nasihat secara tidak langsung pada target yang dirasa perlu diberi pelajaran. Akan tetapi, sindiran yang dilontarkan memang direncanakan untuk menjunjung diri sendiri agar bisa menjatuhkan kehormatan orang lain. Mau orang yang disindir menjadi taubat atau tidak, tak akan peduli.

2. Dengarkan Baik-baik Intonasi serta Logat Pengucapan

Intonasi dan logat dapat menggambarkan seperti apa suasana emosi orang yang sedang mengucapkan kalimat tertentu. Intonasi bicara dari orang yang sedang "menertawakan" dengan tujuan menghina tentu berbeda dengan tertawa atau senyum yang tulus. Apalagi, dalam komunikasi tersebut dilakukan oleh orang yang lebih dari satu bakal sangat mudah dirasakan. 

Ketika sedang berinteraksi dengan orang yang lebih kaya, lebih tinggi jabatan, dan lebih berprestasi dengan kalangan biasa-biasa saja terdapat perbedaan jauh dalam "menekan" suara patut diduga orang tersebut bersifat sombong. Sebab, orang yang sombong biasanya akan minder dan berperilaku "manis" terhadap orang yang lebih tinggi darinya.

3. Lihat Sorotan Mata dan Mimik Muka

Sorotan mata orang yang sombong umumnya cenderung mengintimidasi, mengekspolrasi dengan tujuan untuk menilai demi memastikan orang yang di hadapan merupakan kaum bawah, dan memiliki tatapan mata penuh benci. Begitu pula, mimik muka yang ditunjukkan teramat memuakkan bagaikan sampah busuk di TPS yang sudah tergeletak lama tidak diangkut truk dinas kebersihan.

4. Hubungkan dengan Konteks Topik Pembicaraan

Orang sombong biasanya akan menggiring atau menguasai durasi dari topik pembicaraan tertentu demi menunjukkan diri sebagai individu hebat. Dia akan membangga-banggakan kelompoknya, komunitas, atau golongan yang terjalin erat dengan dirinya. Intinya, orang yang sombong bukan sekadar "tak ingin kalah." Lebih dari itu, menutup rapat-rapat peluang orang lain agar tak bisa lebih unggul darinya.

5. Sadari Situasi yang Sedang Terjadi pada Interaksi yang Sedang Dilakukan

Orang yang pamer (bahasa lebih halusnya yaitu unjuk diri) belum tentu ada maksud untuk merendahkan pihak tertentu. Boleh jadi, dia sedang mencari pengakuan dari orang-orang yang dikenal. Lebih detailnya, hendak memperlihatkan bahwa dirinya sudah tak seperti dulu lagi yang nasibnya enggak karuan. Tidak ada maksud ingin menganggap orang lain lebih rendah darinya sehingga patut diabaikan.

Alasan lain orang berbuat pamer adalah hendak memuaskan hasrat inner child yang sudah terpendam lama. Di masa lalu, hidupnya penuh trauma dan penderitaan. Berhubung sekarang memiliki rezeki lebih, akhirnya membeli barang-barang yang menurut orang lain terbilang mewah dan mahal. Padahal, dengan unjuk kekayaan itu dia tiada tujuan ingin menyakiti siapapun. [BE/05/06/24]

Ilustrasi hewan sombong (Sumber Pixabay.com/ pstiegele)






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan Cuma dengan Memahami Diksi Maupun Intonasi Ucapan, Begini 5 Cara Mengetahui Orang yang Menyombongkan Diri"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*