Akhir-akhir ini masyarakat di sekitar kita mengalami situasi yang sedang tidak baik-baik saja. Salah satu penyebabnya ialah lantaran kondisi ekonomi dunia maupun politik global yang sedang panas-dingin. Semua itu, secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap keadaan masyarakat Indonesia.
Bukan cuma masyarakat kelas bawah, kaum menengah nyatanya turut pula kena imbas. Sebagian dari mereka terkena PHK, sulit mencari kerja, terjerat hutang, kecanduan judi, penyitaan aset, dan jadi korban penipuan yang kerugiannya tembus jutaan rupiah. Akibatnya, ada yang terkena penyakit fisik serta mengalami gangguan kesehatan mental.
Baca juga: Ada Manusia Punya Potensi Besar, Tapi Faktanya Bernasib "Ekonomi Sulit"
Miliki simpati maupun empati terhadap kerabat, teman, dan orang sekitar yang sedang berlalu lalang. Boleh jadi mereka bersikap tak ramah serta bertindak arogan bukan semata-mata karena merasa paling benar, tetapi disebabkan sedang mengalami depresi. Ada beban hidup yang sedang dialami dan tak dapat ditahan lagi. Diserang tekanan hidup dari segala lini penjuru arah.
Sekarang ini tak sedikit orang yang punya keinginan untuk segera mengakhiri hidup, kecanduan zat adiktif yang semakin parah (rokok, alkohol, dan narkoba), hingga keinginan menghalalkan segara cara untuk mencari uang. Apalagi pemicunya kalau bukan gara-gara persaingan hidup yang semakin ketat. Diperparah lagi dengan terpengaruh gaya hidup "mewah" di media sosial.
Lebih lanjut, jatuh miskin maupun tetap bertahan jadi orang miskin merupakan fenomena yang sedang marak terjadi. Sebagian dari masyarakat memakai uang tabungan yang tersimpan rapat untuk membantu memenuhi sebagian kebutuhan sehari-hari. Setidaknya, harta kekayaan mereka berkurang drastis. Mirisnya, masih sangat sulit untuk menemukan jalan keluar atas masalah keuangan tersebut.
Dampak negatif fenomena di atas dapat menyebabkan mudahnya terjadi benturan alias konflik sosial, meningkatnya angka kriminalitas, bertambahnya kasus kematian terutama akibat tidak mampu mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai, tertutupnya kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup lantaran tak ada biaya, dan terjadi pengangguran besar-besaran.
Itulah alasan kenapa sebaiknya tidak usah terpancing provokasi, apalagi mencari gara-gara, di tengah-tengah masyarakat. Kalau memang tidak bisa membantu, utamanya dengan cara bersedekah, seenggaknya janganlah memperparah suasana hati mereka menjadi buruk. Sebisa mungkin bersifat sabar dan memaafkan akan jauh lebih elok bagi tatanan sosial yang ideal.
[BanjirEmbun/29/05/24]
 |
| Ilustrasi orang terkena gangguan mental gara-gara jatuh miskin (Sumber Pixabay.com/ padrefilar) |
Ikuti Medsos kami:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Waspada, Akhir-akhir ini Banyak Orang Mengalami Kondisi Hidup Sulit"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*