Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Puisi: Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah

 Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah

Oleh: Jonathan F.


Urusi saja hidupmu yang sangat ruwet

Jangan ikut campur kehidupan tetangga yang sudah madep mantep

Tak perlu urusi tetanggamu yang telah bahagia tanpa mengganggumu

Jangan kamu rusuhi ketenangan hidup tetanggamu


Jadi tetangga janganlah koar-koar aktif berbuat ghibah maupun fitnah

Jaga mulutmu itu yang kulitnya sudah mulai keriput dan kian tua renta

Enggak takutkah kalau kau sudah mati kuburanmu dikencingi?

Tak khawatirkah saat kau mampus anakmu menangis hanya basa-basi?


Betapa menyedihkan nasib anakmu itu setelah kau tinggal membusuk di dalam tanah

Mereka berseteru rebutan warisan yang kau tinggalkan tak seberapa

Oleh sebab itu, segera sadarlah wahai si tua yang segera bertemu ajal

Sebelum kamu mati, tinggalkanlah yang baik-baik sebagai kenangan indah


Dasar kamu itu tua bangka keparat yang tak tahu diri

Harusnya kamu itu mengurusi keluargamu sendiri

Tidak usahlah jadi tukang fitnah lagi

Enggak perlu mengurusi tetanggamu yang ingin mencari kebahagian dengan menyendiri


[BanjirEmbun/12/05/24]


Catatan: Puisi hanya ditujukan untuk orang yang sudah cukup umur. Kalangan bocil dan usia sekolah dilarang keras membacanya! Di mana, sudut pandang puisi ini merupakan "penglihatan" dan pengalaman pribadi tanpa melihat fakta-fakta maupun kisah/cerita hidup orang lain yang barangkali lebih tragis.


Ilustrasi orang berumur tua, tetapi tak tahu diri (sumber Pixabay.com/ stevepb)






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Tetangga Tua Bangka Keparat Tukang Fitnah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*