Bumi ini datar atau bulat? Sebuah pertanyaan yang menjadi bahan diskusi cukup menarik antara kaum penganut bumi datar dengan kaum berkeyaninan bumi ini bulat. Di mana, masing-masing dua pendapat itu punya metode sendiri dalam menghasilkan atau menyimpulkan teorinya.
Kaum bumi datar mayoritasnya berangkat dari teks agama dan pemahaman orang-orang terdahulu yang sudah masuk ke dalam alam bawah sadar mereka (terdoktrin akibat memakai logika deduktif). Sedangkan, kaum bumi bulat berangkat dari panca indera (empiris) diimbuhi dengan penggunaan alat-alat berteknologi mutakhir.
Baca juga: Flat World Theory: Revolusi Teknologi Mampu Menjadikan Dunia Datar
Hingga kini, perdebatan kedua belah pihak masih terjadi cukup sengit. Hal tersebut wajar, lantaran sejauh ini belum banyak manusia yang keluar dari bumi lalu terbang tinggi demi mampu menyaksikan sendiri dengan mata kepala bahwa bentuk daratan yang diinjak selama ini memang nyata-nyata bulat.
Lebih lanjut, sebagaimana melihat bakteri dengan mikroskop, para kaum empiris (yang berlogika induktif) mengandalkan satelit yang melayang-layang di atas bumi agar bisa melihat bentuk bumi melalui hasil potret/pencitraan. Akhirnya, menyimpulkan seperti apa bentuk bakteri dan seperti apa bentuk bumi menggunakan alat ciptaannya.
Nyatanya, seandainya mereka mengecilkan ukuran tubuhnya untuk bisa masuk ke dunia bakteri yang berada di "dimensi mikro" tentu bakal kaget menyaksikan sendiri wujud bakteri dengan mata kepala langsung. Begitu pula, dengan bentuk bumi. Boleh jadi hasil pemetaan satelit akan berbeda tatkala manusia menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Cermatilah, sudah berapa ribu orang yang jadi astronot atau kosmonot? Sudah berapa ratus manusia yang menginjakkan kaki di daratan bulan? Jangankan terbang keluar planet bumi di ruang hampa udara, jumlah insan yang naik pesawat terbang saja belum tentu mencapai 50% populasi dunia yang berjumlah sekitar 4 miliar jiwa dari 8 miliar orang.
Dengan demikian, harus dimaklumi ketika sejauh ini masih terdapat kalangan manusia yang meragukan bahwa bentuk bumi ini bulat. Sebab, belum banyak manusia yang menyaksikan sendiri dengan mata telanjang di luar angkasa bentuk nyata bumi. Sejauh ini, mereka hanya dicekoki dengan foto dan video hasil pemindaian alat-alat canggih.
Walau memang harus diakui, sekarang ini pecah pendapat tentang seperti apa bentuk bumi tidak seekstrim zaman dahulu. Oleh sebab itu, masing-masing penganut harus bermain cantik dengan tidak saling memojokkan demi "membela" teorinya. Toh, keduanya juga hanya mengandalkan "alat" (berupa teks Kitab Suci dan teknologi) tanpa disertai melihat langsung di atas bumi.
[BanjirEmbun/04/05/24]
Ilustrasi melihat bumi dari luar angkasa (sumber Pixabay.com/ TheDigitalArtist) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Logika Sederhana yang Masuk Akal untuk Membantah Bumi ini Berbentuk Bulat"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*