Jangan beranggapan bahwa orang yang rajin ke rumah ibadah memberikan jaminan akhlaknya bakal mulia. Boleh jadi, ibadahnya hanya sekadar fisik semata karena hatinya punya niat terselebung. Dalam beribadah tak ada sama sekali niat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Kendati pun ada ternyata porsinya hanya sedikit, sisanya terdapat ambisi lain untuk duniawi.
Kalau dasarnya memang punya watak jahat, melihat orang lain hidupnya bahagia bakal bikin dia tak senang. Bukan hanya dengki atau iri, lebih dari itu sikap penuh benci ditunjukkan "buka-bukaan" kepada orang yang enggak disenanginya tersebut. Menyerang penuh agresif dan intimidatif, Intinya, dia tak menyukai orang yang dimusuhi menjalani hidup secara mudah dan bahagia.
Dalam kondisi tertentu, masih terbilang dapat dimaklumi sih tatkala orang yang iri merupakan kaum ber-SDM jongkok dan dari kalangan ekonomi kelas bawah. Alasannya, hidup mereka penuh kesusahan dan jarang mendapatkan kenikmatan sebagaimana orang-orang berduit. Apalagi, pola pikir dan cara pandangnya memang tidak "terdidik" dengan baik.
Sungguh aneh ketika orang berpendidikan, punya penghasilan tetap yang berkecukupan, dan rajin beribadah nyatanya memiliki penyakit hati berupa iri. Kurang apa hidupnya? Sudah menguasai ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam otak. Telah dimudahkan dalam urusan rezeki. Sudah populer sebagai orang yang rajin ibadah ke tempat ibadah. Masih saja iri kepada orang lain.
Kenapa terus-terusan merusuhi hidup orang lain yang tidak berbuat kesalahan? Mengapa bersikap tidak sopan dan menunjukkan muka penuh amarah terhadap orang yang tidak memancing masalah? Kalau memang tidak suka pada orang, sebagai orang terdidik, semestinya janganlah ditunjukkan secara terang-terangan. Bisa kan ditempuh dengan cara bijaksana?
[BanjirEmbun/25/05/24]
|
Ilustrasi orang iri yang sedang mengincar mangsa (Sumber Pixabay.com/ geralt) |
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jangankan Kaum Ber-SDM Rendah dan dari Ekonomi Kelas Bawah, Orang Taat Ibadah dan Terdidik pun Bisa Punya Sifat Iri"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*