Maksud dari ungkapan "Mencari-cari kesalahan atau keburukan seseorang" dapat diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang. Ada yang memahami sebagai perilaku "Mencari gara-gara dengan cara memfitnah alias memberi tuduhan palsu terhadap seseorang yang dikatakan telah berbuat keburukan, lantas orang tersebut dipojokkan dengan langkah mengungkit-ungkit kesalahan yang tak dikerjakannya itu."
Apakah arti tajasuss dalam al Quran surat al Hujarat Ayat 12 sesuai dengan penjelasan di atas? Jawabannya ialah kurang tepat. Sebab, secara ringkas tajassus berarti menguntit atau memata-matai dengan tujuan ingin mengumpulkan informasi dan bukti-bukti terkait perbuatan buruk maupun menemukan aib orang yang dijadikan sasaran.
Tajassus tidak harus bertindak layaknya agen intelijen yang mengerjakan tugas secara rapi dan tanpa jejak. Seseorang yang matanya bertindak bagai CCTV atau sengaja memasang kamera pengawas betulan yang dapat digunakan "mencari-cari" bukti kesalahan untuk menjatuhkan sudah termasuk bagian tajassus. Tentunya, suami yang membuka HP istri secara sembunyi-sembunyi bisa pula disebut tajassus.
Lebih lanjut, tajassus tidak harus dilakukan oleh satu individu. Aktivitas tajassus bisa juga diterapkan berkelompok. Tujuannya bukan cuma dijadikan alat untuk mengintimidasi. Melainkan, bisa pula "sekadar" ingin menjadikan dia sebagai bahan gunjingan (ghibah) bersama-sama kelompoknya. Di mana, diawali dahulu dengan berburuk sangka alias kecurigaan.
Selain dengan cara melihat langsung, bentuk tajassus juga dapat ditempuh dengan bertanya-tanya pada beberapa orang tertentu tentang segala perilaku buruk individu yang dijadikan target. Bahkan, lebih parah lagi dengan cara melihat foto dan video di media sosial lalu membuat kesimpulan sendiri.
Sifat tajassus biasanya dibarengi dengan rasa iri atau dengki yang diimbuhi ketidakperayaan pada orang yang dijadikan sasaran. Boleh jadi, antara mereka juga ada persaingan sehingga dengan tajassus akan mudah menjatuhkan harga diri orang yang sedang dimata-matai. Dengan begitu, yang bersangkutan bakal dijauhi dan dimusuhi oleh orang banyak.
Padahal, tatkala disadari bahwa ketika seseorang yang telah bertindak tajassus itu balik dijadikan target guna dimatai-mati oleh orang lain sangat mungkin akan banyak ditemukan aib dan keburukan. Lebih parah, kesalahan yang didapati tersebut yang kemudian diputuskan untuk ditunjukkan ke publik akan menyebabkan kehancuran bagi hidupnya.
[BanjirEmbun/29/25/24]
Ilustrasi sedang fokus memata-matai (Sumber Pixabay.com/ Sammy-Sander) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan "Mencari-cari Kesalahan atau Keburukan," Inilah Makna Tajassus yang Tepat dalam al Quran Surat al Hujarat Ayat 12"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*