Bisnis atau sebuah bidang usaha perdagangan dikatakan sukses salah satu tolok ukurnya berupa memiliki konsep berkelanjutan. Dengan kata lain, sebesar berapa pun keuntungan yang diraih jika hal itu tak berlangsung lama kemudian gulung tikar mengakhiri usahanya maka bisa dikatakan gagal total. Dua contoh dari bisnis yang punya prospek berkelanjutan adalah bertani dan beternak.
Agar suatu usaha bertani dan beternak mampu terus berlanjut eksis tentunya wajib memperoleh jaminan untung dalam jangka waktu 1 tahun. Masalahnya untuk memperoleh keuntungan yang dapat dipastikan tersebut sangat sulit. Enggak boleh grasa-grusu egois ingin "tampil" sendirian. Harus ada kerja sama dari hulu ke hilir. Dari pemasok pakan atau pupuk hingga pembeli hasil panen pertanian dan peternakan.
Berikut ini 6 kiat supaya sukses dalam bertani dan beternak agar terjamin untung:
1. Punya Pihak yang Diandalkan Pasti Mau Membeli Produk Tani atau Ternak
Petani dan peternak yang tergantung pada distributor, pengepul, makelar, atau pembeli musiman dapat berisiko harga dimainkan oleh mereka. Sebaliknya, tatkala para pengusaha tersebut memiliki pihak yang menjadi penjamin (ada perjanjian kontrak kerja sama) yang pasti akan membeli produk mereka tentu beda cerita. Misalnya menyuplai langsung ke lembaga keagamaan (untuk hewan kurban Idul Adha), restoran, hotel, toko pusat oleh-oleh, dan pedagang di pasar.
2. Pilih Komoditas yang Paling Mudah Dibudidayakan
Sebagaimana penjelasan awal tulisan ini yaitu sebaiknya jangan langsung tergiur pada keuntungan besar. Fokus dulu untuk memilih komoditas tani dan ternak yang paling mudah untuk dikuasai. Dianjurkan juga pastikan setelah membudidayakannya tidak berisiko besar terhadap dampak negatif bagi diri sendiri, keluarga, maupun tetangga. Tatkala memungkinkan, tak ada salahnya melakukan pembibitan secara mandiri.
3. Pilih Komoditas yang Cakupan Pasarnya Besar
Pihak petani atau peternak jangan sampai jadi korban monopsoni. Di mana, hanya tergantung pada pembeli yang berjumlah sedikit. Akibatnya, harga barang yang dijual akan mudah turun. Di sisi lain, mau menjual sendiri langsung ke konsumen ujung (akhir) ternyata lingkup pasar sangat kecil. Artinya, peminatnya tidak banyak sehingga ketika dijual murah pun belum tentu terserap pasar. Kalau hal tersebut terjadi berulang kali dapat menyebabkan kerugian besar.
4. Pilih Komoditas Perputarannya Cepat
Untung sedikit yang penting produk cepat terjual habis dalam waktu yang sependek-pendeknya. Maksudnya, bila semakin cepat komoditas terjual tanpa mengalami kerugian maka tambah tampak pula tanda-tanda bahwa bisnis tersebut mudah diputarkan. Sebaliknya, meskipun produk dapat "ditahan" dulu cukup lama ketika akhirnya harga jual hampir sama saja dengan sebelumnya tentu berakibat rugi waktu.
5. Pilih Model Bisnis Sederhana dan Bermodal Kecil
Bisnis sederhana ialah tidak memerlukan izin usaha atau pun tidak harus menunggu persyaratan rumit agar terjadi kesepakatan transaksi. Cukup dilakukan lewat aplikasi pesan singkat seperti WA membuat jual-beli dapat langsung dijalankan. Tentunya, dengan catatan nominal yang ditransaksikan masih tergolong kecil. Dengan begitu, ketika ada hal-hal yang tak diinginkan potensi ruginya juga masih bisa ditolerir.
[BanjirEmbun/27/05/24]
|
Ilustrasi bisnis peternakan domba (Sumber Pixabay.com/ Eveningvoice) |
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Kiat Sukses dalam Bertani dan Beternak Bagi Pemula Agar Terjamin Untung"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*