Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

4 Perkara yang Disembunyikan Allah Agar Manusia Tidak Meremehkan Setiap Amalan

 Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya semestinya harus sadar diri dan tahu diri. Enggak boleh berbuat dan berpikir melebihi di luar kewenangan atau ranahnya. Dilarang memaksakan diri untuk mengetahui segala sesuatu di balik rahasia yang sejatinya memang jauh lebih berfaedah ketika tetap tertutup rapat. Biarlah cukup Allah saja yang tahu.


Bagaimanapun, perilaku sok tahu dan sok suci terkait masalah tersembunyi (gaib) merupakan sifat orang yang cenderung ujub maupun takabur. Lagi pula, umat manusia tidak diwajibkan oleh Allah untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Artinya, cukup dengan beriman tanpa perlu mencari-cari sejumlah hal tersembunyi di balik sesuatu justru bikin selamat.


Baca juga: Arti Takabur dan Ujub Beserta Perbedaannya


Sayangnya, masih ada orang yang malah memvonis terhadap sesamanya dengan perkataan "Orang itu sudah kena azab gara-gara telah menzalimiku." Ada pula ucapan yang terlalu percaya diri "Perbuatanku ini kok lancar-lancar saja ya, aku yakin Allah ridho pada amalku ini." Kemudian ungkapan "Hikmah aku tidak jadi jalan tadi adalah tidak terkena hujan, sehingga cukup di kamar main HP."


Berikut ini empat perkara yang terkadang sebagian atau kadang seluruhnya disembunyikan oleh Allah supaya manusia tak menyepelekan terhadap amal:


1. Allah Menyembunyikan Kemurkaan

Azab atau balasan atas perbuatan dosa (kezaliman) baik itu dilakukan terhadap sesama insan maupun kepada Allah pasti terlaksana. Dilarang keras untuk meragukan bahwa setiap perkataan serta perbuatan apapun yang telah kita terapkan pasti mendapat balasan di dunia maupun akhirat. Di mana, tentu kadar pembalasan (berat, durasi, dan frekuensi) sepenuhnya diserahkan pada Allah Yang Maha Adil.


Hindari mengira-ngira bahwa perbuatan maksiat yang telah dilakukan sudah memperoleh murka dari Allah. Sebab, kita tidak tahu dosa-dosa mana yang sebenarnya mendapatkan balasan tersebut. Boleh jadi, maksiat yang dikira sepele atau kecil ternyata mendapat murka Allah. Sedangkan dosa besar, lantaran sudah bertaubat dengan sungguh-sungguh, nyatanya mendapat ampunan-Nya.


Begitu pula, jangan sekali-kali mengharapkan agar orang yang telah berbuat zalim segera memperoleh azab. Bisa saja, orang yang berbuat zalim itu punya "urusan" tersendiri dengan Allah yang tidak diketahui. Entah berupa dia melakukan perbuatan mulia yang benar-benar murni tanpa ada niat riya' atau akhlak-akhlak lain kepada sesama makhluk maupun kepada Allah yang tersembunyi lainnya.


2. Allah Menyembunyikan Keridhoan

Ridho Allah merupakan sebagian dari bentuk rahmat Allah. Dengan kata lain, orang yang memperoleh ridho Allah sangat berpeluang besar mendapat rahmat-Nya di dunia maupun akhirat. Kendati demikian, untuk memperoleh ridho Allah tentu tak mudah. Maksudnya, seseorang tidak akan tahu secara pasti dari sekian amal ibadah dan seluruh aktivitas sehari penuh yang mana yang telah mendapat ridho-Nya.


Amat mungkin, perbuatan manusia yang terlihat biasa-biasa saja karena punya niat murni ikhlas disertai ihsan yang sempurna pada akhirnya memperoleh ridho Allah. Sebaliknya, amal ibadah yang dianggap bernilai pahala besar malah mendatangkan dosa disebabkan dikotori oleh niat buruk (termasuk riya'). Oleh sebab itu, hendaknya setiap Muslim tak putus asa supaya tetap beramal saleh walau kelihatannya nilainya kecil dan sederhana.


3. Allah Menyembunyikan Kekasih-Nya

Waliyullah atau wali Allah merupakan umat Islam yang menyandang gelar kekasih Allah. Di mana, tentu tolok ukur kekasih Allah bukan semata-mata pada tampilan fisik. Bukan pula tentang kecerdasan maupun kelancaran dalam berbicara. Jangan-jangan orang yang kelihatannya remeh dan diabaikan justru dialah kekasih Allah yang sesungguhnya.


Di sisi lain, orang yang selama ini dikira sebagai "manusia suci" malahan didapati di kemudian hari berbuat dosa. Sedangkan, orang yang selama ini disebut-sebut manusia biasa kenyataannya punya "hubungan khusus" dengan Allah. Di mana, dia mendapat status kekasih Allah itu bukan dengan cara aneh-aneh ataupun melakukan tirakat tertentu.


Baginya, terpenting tidak melakukan dosa besar serta berupaya sekuat mungkin menghindari dosa-dosa kecil. Selain itu, dia rutin memohon ampun pada-Nya di setiap ada waktu. Intinya, waktu yang dia punya dimanfaatkan semaksimal atau seoptimal mungkin agar tidak sia-sia. Entah untuk berzikir, membaca al Quran, bekerja cari uang, introspeksi diri, dan lain-lain.


4. Allah Menyembunyikan Hikmah

Mencari-cari hikmah secara berlebih-lebihan di balik adanya perintah ibadah dari Allah maupun hikmah di balik musibah sangat disarankan enggak boleh dilakukan. Alasannya, ditakutkan terlanjur mengira sesuatu itu sebagai hikmah ternyata beberapa lama sesudah itu baru sadar itu tidak ada kaitannya. Lagian, tidak semua peristiwa harus segera diketahui dan disadari hikmahnya seperti apa.


Mempercayai tentang adanya hikmah di balik musibah maupun hikmah di balik perintah beramal saleh memang tetap wajib dijaga. Namun, memaksakan diri untuk membuka tabir terkait hakikat hikmah di suatu kejadian tak patut dilakukan. Selengkapnya baca 7 Alasan Sebaiknya Tak Perlu Mencari Hikmah di Balik Perintah Ibadah Maupun Musibah yang Menimpa.


[BanjirEmbun/14/05/24]


Ilustrasi mengajak anak kecil ke Masjid untuk meraih ridho Allah (sumber Pixabay.com/ chidioc)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "4 Perkara yang Disembunyikan Allah Agar Manusia Tidak Meremehkan Setiap Amalan"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*