Pasti terkandung suatu makna atau maksud tersembunyi di balik seseorang kenapa telah tega merendahkan atau menjatuhkan mental kita. Salah satunya, bisa jadi mereka iri atau dengki terhadap apa yang kita punya. Tidak harus iri menyangkut harta, jabatan, prestasi, maupun daya tarik kita yang kuat terhadap lawan jenis. Melainkan, sekadar kita punya kegigihan dan keseriusan dalam mengejar impian pun enggak dia sukai sehingga berujung dengki.
Orang lain yang mengatakan kita sebagai orang rendah dan buruk sehingga menurutnya kita tak layak untuk berkembang, sejatinya bisa saja dia sedang ketakutan andai-andai suatu saat kita mampu bangkit lantas keluar dari keterpurukan. Dengan kata lain, dia mengganggu kita supaya nasib kita nanti tak sanggup melampauinya. Dapat pula, tujuannya agar jalan hidup yang kita lakukan mesti sama dengan yang telah dia terapkan yaitu berbuat dosa atau diharamkan.
Cegah diri termakan oleh omongan seseorang yang menyakitkan hati. Sebab, belum tentu ucapannya itu menguntungkan bagi kita. Bukannya bikin termotivasi dan semangat, justru mental kita menjadi terganggu. Kalau sudah begitu, kita bisa disebut menjadi pihak yang termakan atau terpancing oleh kata-katanya yang dilontarkan dari mulut busuknya.
Memang diakui, ada omongan fitnah dan menyesatkan yang dapat bikin kita semangat melawan serta membuktikan. Namun, ada pula pujian serta candaan yang malah bikin kita terbuai yang akhirnya terperdaya untuk enggak mau berkembang. Oleh sebab itu, betapa bijaknya kita pilih-pilih teman dan memilih omongan mana yang pantas kita "dengar" serta yang mana harus kita buang ke tong sampah.
Ingatlah kaidah ini "Orang pintar atau pandai yang mudah menyerah akan kalah dengan insan tampak biasa-biasa saja tetapi punya kegigihan untuk berusaha mencapai hasil." Mungkin harus memakan waktu cukup lama untuk meraihnya. Akan tetapi, usaha yang serius dan berkelanjutan enggak akan berkhianat kalau kita mampu cermat (teliti) lalu menangkap peluang yang ada di depan mata.
Kesungguhan dalam melakukan sesuatu sangat penting. Barang siapa tidak meyakini alias ragu-ragu atas usaha yang ditempuh, dipilih, ataupun diputuskan sendiri sesungguhnya hal tersebut merupakan separuh kegagalan. Sebaliknya, barang siapa yang penuh yakin bahwa apa yang diusahakan enggak bakal sia-sia dan pasti memperoleh balasan kebaikan tentu hal itu akan terwujud.
Kendati demikian, harus dipahami bahwa setiap balasan atas kegigihan yang kita terapkan belum tentu sesuai dengan apa yang sesuai diangan-angankan. Boleh jadi balasannya dalam wujud lain yang sejatinya itu lebih baik bagi kita daripada balasan yang sesuai dengan harapan kita. Intinya, jangan sekali-kali meragukan bahwa setiap kebaikan yang kita upayakan akan mendapatkan balasan kebaikan pula.
Baca juga: Jangan Sekali-kali Meragukan Kepastian tentang Apa yang Kita Perbuat Hari ini akan Mendapatkan Balasan
Itulah sedikit tulisan tentang motivasi hidup agar kita mampu menjalani hidup ini dengan penuh bahagia dan semangat tanpa dikotori dengan keragu-raguan. Semoga bermanfaat.
|
Ilustrasi orang yang melangkah (sumber Pixabay.com/ MabelAmber) |
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Teruslah Melangkah Ketika Orang Lain Mengatakan Kamu Rendah dan Buruk, Tapi di Sisi Lain Dia Takut pada Kegigihanmu"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*