Siapa yang berbuat dia yang bertanggung jawab. Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Siapa yang menanam pasti bakal memanen. Siapa yang berusaha pasti memperoleh hasil. Siapa yang mencari perkara, tentulah masalah di depan mata. Siapa yang menantang, tentu akan mendapatkan lawan. Siapa yang berbuat dia yang menerima balasan.
Ungkapan di atas merupakan hukum sebat-akibat yang pasti berlaku. Dengan ketentuan segala upaya atau perbuatan yang dilakukan tersebut harus dilakukan sungguh-sungguh pastilah balasan yang diperbuat segera tiba. Kecuali, ketika yang dilakukan hanya asal-asalan boleh jadi balasannya "kecil" dan barangkali harus menunggu lama.
Dengan demikian, apapun yang kita perbuat hari ini pasti mendapatkan balasan. Besar atau kecil serta cepat atau lambat. Misalnya, hari ini bersedekah kepada orang tidak mampu yang meminta-minta di pintu Masjid. Ternyata uang tersebut oleh pengemis bukan dipakai untuk membeli kebutuhan pokok, justru dipakai modal di aplikasi judi online.
Apakah kita yang bersedekah mendapatkan balasan buruk? Jawabannya adalah tidak. Sebab, kita bersedekah niatnya baik serta tak mengetahui maupun tak menghendaki uang tersebut dipakai untuk hal haram. Sebaliknya, pengemis yang menyalahgunakan uang yang diterima pasti tanpa boleh diragukan akan mendapat balasan atas perbuat buruknya.
Sudah banyak ditemukan kisah tentang orang yang berbuat baik menghasilkan kebaikan. Begitu pula, cerita terkait orang yang berkelakuan buruk menerima balasan keburukan. Sayangnya, tidak semua balasan berupa azab yang menimpanya itu dapat langsung disaksikan oleh orang lain. Bahkan, oleh orang yang dizalimi pun juga tidak bisa melihatnya.
Orang yang kelihatannya baik-baik saja hidupnya, walau kenyataannya kelakuannya sangat durjana, boleh jadi di balik itu penuh masalah yang tak berkesudahan. Di mana, dia begitu lihai dalam menyembunyikan kasus maupun problem hidupnya secara rapi. Jangankan orang luar, bahkan keluarga inti di dalam rumahnya pun tak tahu.
Contoh beberapa balasan atas perbuatan baik yang dilakukan di antaranya mulai dari dimudahkan urusan penting, dipertemukan dengan orang yang berhati baik, memperoleh pedagang yang ramah serta murah yang cocok untuk dijadikan langganan, terhindarkan dari kecelakaan padahal peluang menjadi korban sangat besar, terhindar dari sakit flu padahal orang-orang di sekitar sedang terkena flu, dan lain-lain.
Contoh balasan-balasan yang ringan atas perbuatan buruk di antaranya meliputi di rumah ada tikus yang mengganggu, kaki tersandung saat jalan, tali sepatu lepas ketika dipakai, resleting celana lupa ditutup, lupa mengerjakan kewajiban, mengerjakan urusan ringan/sepele tetapi rasanya tak kunjung selesai walau dikerjakan dalam tempo cukup lama, dan masih banyak lagi.
Nilai penting yang dapat kita petik ialah janganlah sekali-kali menuntut pada Tuhan agar orang lain segera memperoleh hasil dari perbuatan buruk yang dia lakukan. Sebaiknya introspeksi diri dengan bertanya-tanya "Jangan-jangan keapesan dan keburukan yang aku alami hari ini merupakan akibat dosa yang aku perbuat di hari-hari yang lalu?"
Itulah sedikit tulisan terkait renungan yang bisa kita jadikan pelajaran bagi kehidupan. Semoga bermanfaat.
Ilustrasi api yang membara (sumber Pixabay.com/ Alexas_Fotos) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jangan Sekali-kali Meragukan Kepastian tentang Apa yang Kita Perbuat Hari ini akan Mendapatkan Balasan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*