Algoritma sedekah memang sangat rumit dipahami. Teramat sulit atau malahan dalam kasus khusus tidak bisa dibandingkan antara satu algoritma sedekah individu tertentu dengan individu lainnya. Di mana, bentuk sedekah uang dapat berdampak langsung bagi individu tertentu terutama bagi kondisi finansialnya. Namun, bagi individu lainnya tak begitu mempan atau setidaknya balasan berupa uang (itu pun jumlahnya sedikit dan diangsur) berjalan secara lambat tak secepat kilat.
Sebaliknya, terdapat individu yang ogah atau pelit bersedekah dalam kurun waktu tertentu akhirnya berdampak bagi dia terkena musibah. Misalnya saja seperti ban roda kendaraan kempes, terpeleset sehingga mengalami luka ringan, uang hilang terjatuh dari saku, dan semacamnya. Ada saja jalan untuk mengeluarkan duit yang ingin disimpan rapat. Nah, baru setelah rajin sedekah semua musibah itu akhirnya bisa terhindarkan dari aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Pahamilah Algoritma Sedekah Supaya tidak Menyesal setelah Bersedekah
Lebih lanjut, tatkala seseorang sedang membutuhkan duit sebaiknya hindari dulu bersedekah dalam jumlah banyak alias berlebih-lebihan. Disarankan batas maksimal sedekah 10% atau 20% dari uang yang mengendap atau menganggur di tabungan. Paling mentok sepertiga atau 33,3333..%. Apalagi, lebih parah bersedekah dengan cara modal berhutang yang bermaksud ingin memperoleh "kembalian" lebih besar. Itu sangatlah dilarang.
Jangan nekat alias ambil risiko besar dengan bersedekah berlebih-lebihan. Bukankah segala hal, termasuk dalam urusan ibadah sekalipun, ketika diterapkan secara berlebih-lebihan diharamkan agama? Jika masih berharap balasan uang dengan setimpal atau malahan berlipat-lipat sesudah bersedekah maka apa perbedaannya antara sedekah dengan judi? Di mana, keduanya sama-sama mempertaruhkan uang demi memperoleh imbalan lebih banyak.
Bagaimana kalau ternyata Allah membalas uang yang disedekahkan itu dalam bentuk lain? Contohnya seperti diberi keselamatan, kesehatan, dipertemukan dengan orang-orang yang baik, serta balasan di akhirat yang tentunya jauh lebih berguna setelah kematian tiba. Alhasil, berakibat kecewa berat lantaran enggak sesuai niat semula yaitu dibalas dalam bentuk uang berlipat-lipat. Padahal, sesudah bersedakah semestinya harus ditambahi dengan usaha/kerja nyata. Menjemput rezeki yang sudah dipancing dengan sedekah.
Kesimpulannya, kalau memang ingin bersedekah ya bersedekah saja. Diniatkan murni untuk mencari ridho Allah. Sedekah yang diterapkan wajib dilakukan secara ikhlas sehingga tanpa ada unsur pamer (riya'). Oleh sebab itu, sebelum bersedekah pahamilah dulu ilmu agama secara mendalam. Terutama ilmu terkait mengenal sifat-sifat dan nama-nama Allah agar tahu bagaimana cara berbisnis yang benar dengan-Nya melalui sedekah yang telah dikeluarkan.
Itulah tulisan tentang saran untuk tidak bersedekah dengan berlebihan di saat sedang butuh uang. Semoga bermanfaat.
|
Uang (sumber foto koleksi pribadi) |
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Dilarang Sedekah Berlebih-lebihan di Kala Kondisi Ekonomi Sedang Terpuruk Jatuh"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*