Kualitas adukan semen tidak hanya ditentukan oleh bahan campuran, perbandingan komposisi (termasuk bahan tambahan seperti kapur/gamping), hingga cara mengaduknya. Lebih dari itu, komponen bahan harus dipastikan berkualitas. Termasuk, tentu salah satunya ialah semen yang digunakan.
Di mana, dalam proses pembangunan pemakaian semen secara tepat merupakan salah satu bagian yang vital. Baik itu untuk pengecoran, perekat atau pemasangan bata, maupun plesteran. Dengan kata lain, kualitas semen yang buruk dapat berakibat turun pula kualitas hasil pengerjaan renovasi bangunan.
Perlu diketahui, semen yang "rusak" sehingga mengalami penurunan fungsi dapat disebabkan oleh beberapa hal. Sebut saja seperti cara penyimpanan yang salah. Contohnya tidak diberi alas serta langsung menempel ke lantai dan tembok. Kasus lainnya cara menutup karung semen bekas pakai yang tidak rapat. Terakhir, meski cara simpan sudah benar, tetapi jangka waktu penyimpanan yang cukup lama dapat berbuah semen jadi "kadaluarsa."
Berikut ini lima akibat adukan luluhan yang memakai semen tidak bermutu:
1. Hasil Plesteran Lama Kering
Dalam kondisi musim hujan, bangunan ingin cepat dipakai, serta menginginkan proses pengerjaan tukang cepat kelar agar ongkos harian tidak membengkak tentunya diperlukan sebuah adukan plester yang sempurna. Salah satunya ialah memakai kualitas semen yang terjamin dan berjumlah mencukupi. Dijamin, walau keadaan mendung atau malah satu jam berikutnya terguyur hujan bakal tetap cepat kerang.
2. Permukaan Plesteran Sulit untuk Halus
Pasir pada plester yang kurang semen maupun dicampur dengan semen yang berkualitas buruk akan mudah sekali terpisah-pisah. Padahal, dengan adanya semen yang cukup membuat permukaan plesteran dapat tertutupi oleh semen sehingga terkesan padat dan halus.
3. Luluhan Plester Sulit Diatur
Akibat berikutnya adalah kelekatan pasir tidak begitu kuat yang mengakibatkan luluhan sulit untuk ditata secara rapi. Tentunya, dapat pula menyebabkan luluhan enggak segera menempel erat ke permukaan plesteran. Alhasil, tatkala ditempelkan akan gampang jatuh ke permukaan lantai atau tanah di bawah plesteran.
4. Warna Plesteran Pucat
Warna pucat plesteran dapat disebabkan banyak faktor. Selain kualitas pasir yang buruk karena tercampur tanah, dapat pula disebabkan oleh semen yang tidak berkualitas. Di mana, warna pucat tersebut menyebabkan penampilan plesteran tidak cerah.
Hasil plesteran pondasi rumah berbahan semwn dan pasir (sumber foto koleksi pribadi) |
5. Mudah Retak dan Rapuh
Plesteran yang komposisi semennya "bermasalah" dapat menyebabkan ukuran pori-porinya menjadi besar. Alhasil, udara lembah maupun air akan mudah masuk ke dalamnya. Lama kelamaan plesteran akan ditumbuhi lumut. Kemudian, berangsur-angsur menyebabkan rapuh. Sebaliknya, kalau terkena panas akan mudah retak-retak rambut.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Akibat Adukan Plester yang Kurang Semen Maupun Memakai Seman Berkualitas Buruk karena Cara Simpan Salah Serta Semen "Kadaluarsa""
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*