Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

3 Alasan Logis Kenapa Surga dan Neraka harus Ada, Tanpa Perlu Membaca Ayat-ayat Kitab Suci

 Bagi kalangan munafik, pihak yang tak punya iman tentang adanya Tuhan (adanya penciptaan alam semesta), serta orang-orang yang diperbudak oleh hawa nafsu akan sangat sulit untuk menerima perkataan bahwa surga dan neraka itu ada. Alih-alih memikirkan kehidupan pasca kematian, meyakini adanya kehidupan gaib seperti alam jin dan gangguan iblis saja enggak mempercayainya.


Bersyukurnya, masih ada orang yang lemah iman yang nyatanya mempercayai adanya konsep ketuhanan, tetapi belum yakin betul tentang apa fungsi surga dan neraka diciptakan. Bagi kaum agamawan serta punya keteguhan iman yang kuat akan menjawab "Tuhan tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi manusialah yang bakal ditanyai tentang perbuatannya selama hidup di dunia."


Secara logis, berikut ini alasan mengapa surga dan neraka harus ada:


1. Menegakkan Keadilan yang Gagal Dilakukan oleh Manusia

Hukum dan pengadilan resmi bisa dibeli. Sipir penjara bisa disuap agar mendapatkan fasilitas mewah di dalam sel. Kalau memang semua penegak hukum itu bersih (sulit diajak manipulasi), nyatanya mereka belum tentu mampu membuktikan secara benar terhadap kejahatan yang dilakukan oleh tersangka. Alhasil, hukuman yang diterima tidak setimpal dengan tindakan pidana. 


Lebih detail, walau ada para penegak hukum di atas mempunyai niat baik bertindak adil, tetapi ternyata kemampuan manusia terbatas. Di mana, penjahat memiliki alibi atau pembelaan diri yang lebih canggih ketimbang bukti-bukti yang dipunyai oleh pihak berwajib. Akhirnya, pihak korban ataupun keluarganya tentu merasa dirugikan atas balasan yang tak sepadan yang diperoleh oleh pelaku kejahatan itu.


Kesimpulannya, hukum di dunia ini enggak bisa mengadili semua perbuatan zalim setiap manusia benar. Bukan cuma lantaran kesalahan dalam mengadili. Namun, pula disebabkan hukum yang dijalankan oleh manusia itu tak mampu menjangkau seluruh kejahatan di muka bumi ini. Nah, dengan adanya surga dan neraka itulah keadilan yang sesungguhnya akan terlaksana secara sempurna.


2. Penghibur Bagi Kaum Tertindas dan Tak Nyaman pada Dunia

Setelah mati hanya ada dua pilihan yaitu masuk neraka atau surga. Tidak ada pilihan lain selain keduanya. Orang yang mati karena membela diri atas penindasan yang diterima akan dijanjikan masuk surga. Hal tersebut, selain berkonsekuensi bisa mati secara terhormat di mata sesama kaum tertindas, kematian itu membuat hati mereka tentram karena mendapatkan janji surga. Bahkan, semangat dalam membela diri atas ketertindasan itu jauh lebih heroik ketimbang membeli diri karena alasan duniawi.


Selain orang yang tertindas yang identik dengan kemiskinan, orang yang hartanya berkecukupan yang sayangnya tak nyaman pada kehidupan dunia juga sangat mengidamkan kehidupan surga. Bagi mereka, kebahagiaan dan kesenangan yang diterima di dunia ternyata hanyalah palsu belaka. Mereka menginginkan kebahagiaan hakiki. Tentulah, hal tersebut hanya bisa dicapai tatkala mampu masuk ke dalam surga.


3. Puncak Impian, Harapan, atau Cita-cita Kehidupan

Kesuksesan di dunia ada batasnya. Di dunia ini terdapat rasa bosan. Masih ingin penasaran untuk mencapai keberhasilan di bidang-bidang lainnya. Sekaya-kaya orang di dunia pasti pernah mengalami jatuh bangun. Sebahagia-bahagia insan di dunia pasti sudah merasakan kepedihan luar biasa. Intinya, kehidupan ini bagai roda berputar. Semua dipergilirkan sesuai masa yang ditentukan oleh Tuhan sehingga tak selamanya insan bisa di posisi puncak.

Baca juga: Memaknai Peribahasa "Roda Selalu Berputar" Menurut Sudut Pandang Takdir, Bukan Cuma Menyangkut Harta

Manusia yang mudah menggapai kesuksesan di dunia akan ada dua kemungkinan risikonya. Pertama, dia bakal merasa bosan karena tak ada tantangan. Kedua, dia akan sangat sombong serta merasa bahwa dia memiliki kecerdasan luar biasa. Solusinya, untuk mengendalikan diri itu harus mengimani adanya surga dan neraka. Sebaliknya, insan yang hidupnya terasa sulit sukses akan ada dua kemungkinan. Pertama, putus asa disertai mengutuk manusia lain. Kedua, mengharapkan cita-cita yang jauh lebih mulai yaitu surga.

Ilustrasi kehidupan ideal di alam terbuka hijau (sumber gambar Pixabay.com/ Ivilin)





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Alasan Logis Kenapa Surga dan Neraka harus Ada, Tanpa Perlu Membaca Ayat-ayat Kitab Suci"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*