Setiap masalah pasti ada jalan keluar, pengganti yang punya fungsi setara, atau setidaknya ada kompensasi sebagai penghibur. Pernyataan itu memang ada benarnya. Terpenting jangan putus asa dulu. Bukan cuma putus saat saat mencoba langsung (praktik) dalam berupaya mengatasi masalah. Malah, yang lebih utama yaitu enggak menyerah dalam berikhtiar mengetahui cara-cara maupun beberapa petunjuk tertentu yang mampu mengarahkan dalam menuntaskan kesulitan hidup yang dihadapi.
Bagaimanapun, pantang menyerah dalam bentuk tindakan nyata atau terus berusaha mengatasi suatu kesukaran tertentu tanpa adanya bekal isi otak yang mumpuni akan berisiko besar mengalami gagal. Hindarilah meracuni diri dengan cara mengandalkan sesuatu yang bersifat coba-coba, memakai firasat (intuisi), subjektif, sok pintar, sok tahu, egois, fanatik, menuruti rasa penasaran dalam diri, atau semacamnya. Sebab, kalaupun "kebetulan" mencapai keberhasilan, tapi seringnya harus mengorbankan banyak waktu serta tenaga.
Carilah. Lantas, kumpulkan tentang beberapa ilmu dan metode dalam mengatasi permasalahan yang sudah teruji dan banyak terbukti berhasil. Tidak usah malu alias gengsi untuk mengikuti maupun mempelajari cara-cara dalam mengatasi masalah tertentu dari orang lain. Toh, mereka pun hampir dipastikan juga memperoleh langkah-langkah praktis tersebut juga dari pihak lain. Intinya, cegah diri langsung menuduh "Kalau aku tidak bisa, pasti orang lain juga tak mampu." Ingatlah, dunia ini luas dan jumlah manusia sangat banyak.
Lagian, zaman telah berubah. Kalau dahulu kala barangkali dalam mendapatkan sejumlah informasi penting terkait solusi-solusi langkahnya berupa bertanya-tanya kepada tetangga ataupun orang yang diketahui ahli di bidangnya. Namun, di era digital seperti sekarang ini guna memperoleh ilmu dan wawasan bisa diperoleh melalui akses internet. Salah satu aplikasi yang dapat diandalkan ialah YouTube. Di mana, di sana banyak menyajikan video yang menyangkut hal-hal positif (teoritis dan teknis) seputar mengentaskan permasalahan kehidupan sehari-hari.
Perlu ditekankan lagi, dilarang terpaku atau fokus pada satu cara. Tonton pula metode-metode lain dalam mengatasi masalah yang mirip/sama di YouTube sebagai pembanding. Pilihlah tips atau trik yang sesuai dengan potensi (ketersediaan peralatan dan kemampuan diri) serta melihat kondisi nyata perihal masalah yang sedang dihadapi. Kaidahnya jelas, fokuslah pada solusi yang paling efektif dan efisien. Hindari langsung menggunakan cara "pintas" sehingga berdampak mengorbankan banyak duit. Ironis, penerapan itu seolah tampak cerdas, tetapi nyatanya mubazir.
Baca juga: Pentingnya Fokus pada Solusi untuk Kebahagiaan, Bukan Justru Terjebak Meratapi Masalah
Pengalaman Pribadi Membenahi Kunci Pintu Rusak yang Tak Bisa Dibuka
Jadi ceritanya begini, saya memiliki rumah yang kosong dan belum dihuni. Setelah Serah Terima Kunci (STK) dalam kurun dua tahun berselang akhirnya lumayan ada beberapa ditemukan kekurangan. Salah satunya adalah rumah anak kunci mengalami rusak. Toko bangunan dan tukang menyebut itu sebagai "silinder kunci pintu." Bukan sekadar satu pintu yang mengalami kerusakan kunci. Dalam waktu yang tak lama, pintu lainnya juga ikut rewel. Alhasil, saya juga harus turut mengganti.
Nah sembrononya saya, pada kerusakan pertama kunci pintu itu saya langsung punya angan-angan untuk membukanya secara paksa. Yakni, dengan cara minta tolong pada tukang untuk menggergaji atau menggerindra di sisi atas-kiri-bawah gagang pintu. Maklum saja, pada waktu itu dalam jangka 3 hari lagi saya punya janji dengan tukang untuk melakukan pengecoran belakang rumah. Nahasnya, beberapa material dan peralatan lain yang saya punya berada di dalam ruangan yang terkunci tersebut. Dalam pikir saya "Waduh, kalau pintu tidak bisa terbuka bisa gagal dong ngecornya!"
Bersyukurnya, saya enggak berlarut-larut dalam sifat gegabah. Sesudah tenang, saya punya inisiatif untuk mencari video di YouTube dengan kata kunci "cara mencopot rumah gagang pintu terkunci." Dengan itu muncul sejumlah hasil video pendek (short video) maupun video berdurasi cukup panjang tentang "membuka paksa" berbagai jenis pintu dan aneka macam silinder kunci pintu. Hampir semua video yang sesuai kebutuhan yang muncul saya tonton. Beruntung, ada handle (gagang) pintu satu set yang tipenya mirip dengan pintu di rumah saya.
Dari video-video di atas saya tidak menelan atau menirunya secara mentah-mentah. Bagi saya, terpenting sudah mengetahui "cara main" sistem penguncian pintu serta tahu berbagai cara dalam mengatasi pintu terkunci telah cukup. Adapun, untuk alat-alat saya sesuaikan dengan apa yang tersedia. Begitu pula, cara-caranya sebagian ada yang diimprovisasi sesuai kemampuan saya. Misalnya, jika di video dalam membobol/mencopot silinder kunci pintu memakai kunci inggris, berhubung punya saya lubang kuncinya lepas, akhirnya saya menggunakan besi beton cor dengan cara memasukkan pada lubang silinder itu.
Singkat cerita, kunci berhasil dibuka. Kemudian, saya beli silinder kunci pintu yang ukurannya sama persis dengan silinder yang telah saya copot tersebut. Fungsi kunci pintu berjalan normal kembali. Dari usaha itu, walau dengan cara menyontek dari video YouTube tetaplah terdapat kepuasan tersendiri. Dengan itu, tidak perlu lagi menggunakan cara "brutal" ataupun mengandalkan tukang untuk mengotak-atik gagang pintu rumah.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berdasarkan Pengalaman Pribadi, Membenahi Kunci Pintu Rusak dalam Keadaan Terkunci Tak Bisa Dibuka"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*