Hampir semua bangunan baru berupa rumah, kios, pabrik, hingga hotel telah menggunakan meteran listrik prabayar. Di mana, penggunaan meteran listrik prabayar disebut-sebut jauh lebih memudahkan bagi pemilik bangunan. Adapun, di pihak PLN sendiri dengan penerapan meteran prabayar secara marak dapat membuat kinerjanya jauh lebih efektif dan efisien. Terutama, tak perlu lagi ada petugas keliling guna mengecek angka pemakaian meteran pascabayar serta terhindar dari pengguna yang menunggak pembayaran.
Pelanggan PLN untuk mendapatkan akses setrum langkahnya cukup dengan membeli "pulsa" listrik atau yang sering disebut token listrik. Bisa melalui aplikasi mobile banking, marketplace, atau malah aplikasi perjalanan sekalipun. Selain itu, konsumen juga boleh membeli token listrik di minimarket ataupun kios-kios milik masyarakat yang menyediakan jasa isi token listrik. Lantas, muncul pertanyaan apakah meteran listrik terkoneksi dengan internet? Kalau memang tidak, mengapa kita dapat membeli token lewat akses internet?
Baca juga: Bagaimana Cara PLN Mengetahui Pelanggannya Telah Mencuri Listrik?
Guna menjawab soal di atas secara sederhana, demi menghindari kesan yang terlalu teknis dan memberatkan, sebaiknya pahami ilustrasi berikut:
1. Bayangkan jaringan listrik di rumah (instalasi listrik sesudah meteran) sebagai barak atau gedung ketentaraan berfungsi untuk tempat berkumpulnya tentara nasional.
2. Listrik yang "mengalir" digambarkan sebagai tentara yang mesti punya kartu identitas khusus.
3. Meteran listrik prabayar diibaratkan sebagai penjaga pos keamanan barak tentara.
4. Nomor meteran listrik dan ID pelanggan PLN sebagai alamat tujuan barak yang memiliki sifat unik (kode angka itu berbeda satu barak dengan barak lainnya).
5. Nomor token listrik adalah sandi atau password yang diterbitkan oleh Pusat Komando Tentara (server PLN) secara berkala serta harus disebutkan/ditunjukkan pada penjaga pos keamanan (meteran listrik) saat tentara ingin memasuki barak.
Kata kuncinya ialah para tentara (yang disebut setrum atau aliran listrik) supaya bisa masuk ke dalam barak tentara (rumah pelanggan PLN) wajib memakai password. Di mana, password itu harus diperoleh lewat jaringan internet. Jadi, dari sini dapat dipahami bahwa penggunaan akses internet hanya diperlukan ketika ingin mendapatkan password (token listrik). Adapun, pos penjagaan (meteran listrik) tidak terhubung dengan internet.
Lebih jauh, server PLN dan meteran listrik prabayar sudah disinkronkan tatkala pertama kali dipasang. Di dalam meteran itu juga ada semacam chip atau IC (otak alat elektronik) yang menyimpan memori tentang angka/nomor token. Tentunya, cip tersebut jauh lebih sederhana ketimbang milik komputer canggih. Intinya, meteran listrik prabayar bukan sekadar alat pencatat kwh listrik. Namun, berfungsi pula untuk mengatur hal yang lebih rumit.
Di kala pelanggan membeli "pulsa" listrik senilai 20 ribu bakal keluar nomor token sekian. Di waktu konsumen PLN membayar dengan nilai 50 ribu akan keluar nomor token berapa dan seterusnya. Artinya, server PLN sudah menyediakan algoritma token listrik yang siap pakai (diterapkan) untuk memudahkan pelanggan. Nah, rangkain sirkuit yang ditanam pada meteran listrik turut pula telah tersimpan angka-angka token yang disesuaikan dengan harga serta jumlah kwh.
Tentunya, token listrik yang berupa angka 20 digit itu memiliki standar keamanan yang sangat tinggi. Terdapat enskripsi rumit yang setidaknya harus terdiri dari perpaduan antara ID Pelanggan atau Nomor Meteran, nilai uang untuk membeli, jumlah kwh yang dibeli, dan nomor khusus yang hanya diketahui oleh server. Alhasil, ketika meteran diganti atau dimodifikasi total tanpa mengetahui ID pelanggan ataupun nomor meteran yang baru bikin tidak bisa membeli token.
Dengan demikian, bukan suatu hal mengherankan bahwa nomor token listrik tidak memiliki masa kadaluarsa. Artinya, tatkala dalam satu hari pelanggan PLN membeli sebanyak 5 kali token listrik dengan harga dan jumlah kwh berbeda-beda tidak akan berpengaruh meski nomor token enggak dimasukkan secara berurutan sesuai jam/waktu pembelian token. Bahkan, walau sebagian dari nomor token itu diisikan ke meteran listrik pada bulan depan tetap bisa dimasukkan.
Itulah informasi sederhana dari kami. Semoga bermanfaat.
Meteran listrik prabayar (sumber foto koleksi pribadi) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mengetahui Cara Kerja Token Listrik, Apakah Meteran Listrik Prabayar Tersambung dengan Jaringan Internet?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*