Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

7 Perubahan Tubuh yang Positif Ketika Menerapkan Kebiasaan Jalan Kaki Setiap Hari

 Harus diakui bersama, kebiasaan jalan kaki di negara Indonesia masih belum menjadi budaya positif. Mirisnya, justru sebagian pihak menilai bahwa orang yang berjalan kaki kerap kali dihakimi sebagai manusia yang aneh. Menurut pandangan mereka insan yang jalan kaki (apalagi diterapkan sendirian) dianggap miskin, tak punya teman, dan pengangguran. Bagi mereka pejalan kaki bukanlah individu pintar karena melakukan tindakan yang cenderung boros waktu, melelahkan, kepanasan, bikin berkeringat, hingga membahayakan diri.


Stigma di atas memang tidak sepenuhnya salah. Harus kita akui, sarana dan prasarana penunjang bagi pejalan kaki masih sangat minim di negeri tercinta ini. Kendati demikian, bukan berarti itu semua menjadi alasan bagi kita untuk enggan menggerakkan tubuh demi bisa berjalan kaki setiap hari. Di mana, minimal 4.000 - 8.000 langkah setiap hari atau sekitar 3 - 6 kilometer. Dengan catatan penting, ketangkasan (kecepatan bergerak) saat berjalan juga perlu diperhatikan untuk menerima manfaat yang jauh makin maksimal.


Lebih dari itu, jalan kaki dengan durasi dan jarak tertentu merupakan jenis olahraga yang paling sederhana. Siapapun yang memiliki tubuh normal dan sehat pasti mampu melakukannya secara gratis. Bahkan, tanpa perlu pemanasan dulu maupun persiapan peralatan (termasuk busana dan alas kaki khusus) yang rumit. Setidaknya, rutinkan jalan kaki selama 30 menit setiap hari supaya memperoleh efek positif yang dapat diraih hingga di masa tua nanti. Misalnya, saat keliling kampus atau area tempat kerja jangan malas untuk jalan kaki.


Berikut ini perubahan positif pada tubuh ketika melakukan jalan kaki setiap hari:


1. Tubuh Terasa Ringan

Jalan kaki sangat berpengaruh terhadap perubahan positif kardiovaskular (terkait jantung dan pembuluh darah). Begitu pula jaringan otot dan tulang bakal jauh semakin kuat. Tentunya, lemak di dalam tubuh yang menghambat kelincahan tubuh menjadi berkurang. Terbukti, ketika siapapun yang sudah rutin jalan kaki setiap hari lalu tiba-tiba berhenti untuk beberapa hari dapat berdampak pada kondisi badan yang berubah terasa sangat berat. Intinya, seperti ada sesuatu yang berubah di tubuh.


2. Otak Menjadi Lebih Segar

Jalan kaki dengan jarak dan waktu tertentu (tidak berlebihan ataupun enggak kurang) sanggup membuat otak lebih power full. Bukan cuma mudah dalam berkonsentrasi. Lebih dari itu, hormon atau senyawa "kebahagiaan" bakal membanjiri otak. Alhasil, tubuh terasa lebih rileks sehingga kesehatan mental ikut membaik. Jadi, kalau sedang stress alias keadaan jiwa tertekan disarankan terapkan jalan kaki. Ketimbang melamun, main game, merokok, atau bentuk pelampiasan (kompensasi) lainnya tentu jalan kaki merupakan solusi ampuh.


3. Berat Badan Terkontrol atau Stabil

Pernah lihat orang Korea dan Jepang mengalami kegemukan? Memang ada sih sebagian yang gemuk. Akan tetapi, Lebih dari 90% para pejalan kaki "aktif" di kedua negeri tersebut tidak mengalami obesitas. Boleh dikatakan pula, jalan kaki bisa sebagai metode ampuh untuk berdiet. Malahan, beberapa saran dari para ahli kesehatan mengemukakan untuk berjalan kaki setelah makan besar dilakukan. Itu juga dapat berfungsi membantu sistem pencernaan dalam menyerap nutrisi yang ujungnya buang air besar jadi lebih tertib.

Budaya jalan kaki di negara Jepang (sumber Pixabay.com/ sofi5t)

4. Persendian Kuat dan Sehat

Jalan kaki merupakan bentuk melatih tulang dan sendi dalam menahan beban tubuh. Tulang (tentunya bagian ujung dan persendian) menjadi lebih padat. Artinya, itu juga dapat mengurangi peluang terjadinya patah tulah serta osteoporosis. Begitu pula otot-otot yang mengelilingi di sekitar sendi bakal kuat lantaran terbiasa menopang badan. Sebab, saat berjalan kaki (tidak sebagaimana posisi duduk diam dan rebahan) seluruh beban tubuh mendarat secara merata yang enggak sekadar di sendi-sendi tertentu.


5. Tidur Berkualitas

Tidur nyenyak dengan jangka waktu mencukupi sesudah jalan kaki tak hanya disebabkan oleh rasa capek. Tidur yang lebih cepat dan pulas sehingga tidak terserang insomnia juga diakibatkan oleh pikiran yang tenang. Suasana hati yang membaik setiba jalan kaki ikut berperan penting dalam mengurangi stres. Nah, suasana bahagia itu membuat otak terhindar dari pikiran "macam-macam" di malam hari sebelum tidur. Akhirnya, tidur pun dalam kondisi nyaman tanpa mimpi buruk.


6. Tubuh Menjadi Lebih Berenergi

Pertama kali memulai dalam membiasakan diri berjalan kaki memang membikin tubuh justru terasa capek-capek. Namun, kalau telah terbiasa jalan kaki menyebabkan tingkat energi lebih meningkat. Otak jauh semakin waspada dan terkendali dalam menghadapi ancaman. Gerak tubuh menjadi lebih gesit, lincah, atau cekatan. Seolah-olah tubuh sudah begitu "ahli" dalam mengelola dan mengendalikan diri untuk diajak bekerja berat.


7. Jarang Sakit-sakitan

Hal selanjutnya yang terjadi pada tubuh tatkala rajin jalan kaki setiap hari ialah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam artian, pola makan juga harus diatur sehingga mau mencegah diri mengonsumsi hidangan sembarangan. Dengan daya tahan tubuh yang meningkat dapat terhindar dari infeksi yang berujung peradangan. Lebih lanjut, berdasarkan sebuah studi menyebutkan seseorang yang berjalan kaki selama 30 - 45 menit setiap harinya akan lebih jarang sakit dibandingkan mereka yang enggak jalan kaki.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Perubahan Tubuh yang Positif Ketika Menerapkan Kebiasaan Jalan Kaki Setiap Hari"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*