Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

5 Sikap Bosan Hidup dan Siap Mati Secara Tiba-tiba, Tetapi Justru Merugikan Orang Banyak

Banjirembun.com - Tak ada dukungan moral dari orang-orang sekitar, dirundung masalah bertubi-tubi tanpa jeda yang cukup untuk mengistirahatkan jiwa, hingga pesimis terkait kehidupan di masa depan merupakan sebagian alasan individu mengalami kebosanan menjalani hidup. Intinya, gairah hidup sudah tiada lagi tertanam di dada. Dalam kondisi itu, ia justru lebih siap mati secara mendadak lantaran tak punya lagi semangat untuk berkreativitas dan berproduktivitas.


Sayangnya, sikap negatif di atas kadang tidak hanya berpengaruh buruk secara langsung pada diri sendiri. Akan tetapi, orang-orang di sekitarnya juga terkena imbas. Bukan cuma ketularan "aura" gelap yang disebarkan oleh seseorang yang merasa bosan hidup dan sudah siap mati dengan tiba-tiba. Alhasil, suasana saat bersamanya menjadi terasa memberatkan batin. Melainkan juga berdampak terhadap kerugian finansial, kesehatan tubuh, hingga kehilangan nyawa.


Berikut ini perilaku yang merugikan dari orang yang bosan hidup dan tidak menghargai nyawanya sendiri:


1. Berkendara Secara Brutal

Seseorang yang berkendara di jalan raya maupun jalan tol secara ugal-ugalan bukan cuma punya motivasi ingin gaya-gayaan sehingga bisa terlihat jantan. Bukan juga "hanya" karena punya bibit-bibit psikopat. Namun, terkadang di alam bawah sadarnya memang sudah siap untuk mati akibat kecelakaan. Jadi, ibarat kata dia sudah tidak menghargai nyawa diri sendiri. Begitu pula, nyawa orang-orang di sekitarnya menurut dia tak ada harganya.


2. Sedikit-dikit Diselesaikan dengan Adu Fisik

Konflik batin bisa berujung pada konflik fisik ketika ada momen (agenda kegiatan) tertentu yang tepat untuk dilampiaskan. Baik itu dilakukan secara spontan/reflek maupun sudah direncanakan sebelumnya. Misalnya, saat cekcok di pinggir jalan raya gara-gara insiden terbilang kecil yang tak berdampak fatal. Contoh lain, ada hiburan pentas musik dan seni tradisional yang berujung pada tawuran. Dengan kata lain, acara tersebut disusupi oleh orang-orang yang sejak awal sudah niat ingin tawuran.

Ilustrasi orang yang bosan hidup (sumber Pixabay.com/ geralt)

3. Berbuat Kejahatan yang Mempertaruhkan Nyawa

Modal nekat melakukan kejahatan tanpa peduli lagi terhadap nyawa sendiri maupun hak hidup orang lain merupakan sikap dari individu yang sudah siap mati sewaktu-waktu atau kapan saja. Perbuatan yang bisa mengancam nilai-nilai kehidupan orang banyak yaitu merampok, membegal, mencuri dengan kekerasan di tempat terbuka yang lumayan ramai, sampai perdagangan narkoba. Di mana, bagi pelaku kejahatan tersebut beranggapan "Lebih baik mati daripada melakukan pekerjaan susah dan terus-terusan miskin."


4. Mabuk Alkohol di Fasilitas Umum atau Area Publik

Seseorang minum alkohol banyak sekali alasannya. Salah satu yang tak boleh diabaikan ialah telah merasa bosan hidup. Akhirnya, berhubung sudah tidak peduli pada kesehatan tubuh dan mengabaikan tentang potensi kehilangan nyawa akibat mabuk-mabukan membuatnya semakin tak terkontrol untuk menenggak miras secara berlebihan. Padahal, sudah banyak kasus kecelakaan dan pembunuhan disebabkan oleh kelakuan pemabuk.


5. Mencari-cari Masalah di Tengah Situasi Stabil

Orang yang gemar berbuat onar atau keributan merupakan salah satu ciri sikap sedang mengalami kebosanan. Agar situasi tampak lebih menarik, dibuatlah sebuah masalah (teori manajemen konflik). Nahasnya, masalah yang dimunculkan tersebut malah berujung pada perpecahan serta benturan keras yang berakibat penghilangan nyawa. Intinya, dia mau melakukan perbuatan yang berisiko tinggi meski itu harus mempertaruhkan kehidupan sendiri maupun orang lain.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Sikap Bosan Hidup dan Siap Mati Secara Tiba-tiba, Tetapi Justru Merugikan Orang Banyak"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*