Banjirembun.com - Terdapat sebuah ungkapan "Temanmu sejatinya menggambarkan tentang seperti apa dirimu." Tentu, maksud dari istilah 'teman' di sini bukan hubungan perkenalan antar insan yang berlangsung secara singkat. Bukan pula suatu komunikasi basa-basi sesama manusia yang rutin dilakukan sehingga tanpa ada ikatan erat/kuat. Melainkan, pertemanan adalah sebuah jalinan kedekatan dua orang atau lebih yang menyatu batinnya dalam jangka lama.
Namanya juga seorang teman, umumnya satu sama lain saling percaya serta saling mendukung. Hal tersebut diterapkan terutama dalam suatu urusan (hobi, kegemaran, rutinitas, cara mengisi waktu luang, dan lain-lain) yang sama-sama mereka sukai alias gandrungi. Di mana, proses interaksi itu bertambah semakin kental tatkala salah satu dari mereka punya uang cukup untuk biaya operasional kebersamaan mereka. Bukankah ada pernyataan "Apalah artinya suatu hubungan kalau tak ada uang."
Uang merupakan bahan bakar utama dalam mempertahankan solidaritas. Tanpa ada duit, kekompakan bakal sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Mana ada orang yang mau terus-terusan diajak hidup tidak nyaman? Mengalami kelaparan, kehujanan, kepanasan, melakukan aktivitas membosankan, serta selalu ditimpa kesusahan hidup. Kalaupun ada, barangkali hubungan pertemanan tersebut dilandaskan pada mematuhi ajaran agama dan bentuk keimanan kuat pada Tuhan.
Berangkat dari landasan di atas, amat disarankan untuk pilih-pilih teman. Hindari merasa sungkan menyeleksi siapa saja orang-orang yang pantas atau layak beraktivitas di sekitar diri pribadi. Sebab, sikap yang penuh ragu apalagi takut untuk membuang teman "sampah" justru berakibat merugikan. Mempertahankannya dapat membebani finansial, merusak kesehatan mental, dan dituntut memberi wujud pengorbanan lainnya. Pendek kata, teman seperti itu cuma parasit.
Berikut ini tipe teman yang dapat menghancurkan kehidupan dalam jangka pendek maupun panjang:
1. Kerap Membicarakan Perilaku Negatif
Kalau mendapati teman nongkrong, teman satu profesi, maupun teman satu lembaga pendidikan yang memiliki tema obrolan seputar membicarakan urusan bermaksiat (korupsi, kolusi, nepotisme, prostitusi, narkoba, judi, miras, atau semacamnya) segera pergi darinya. Pamit dan menjauhlah. Jangan sampai berada di sampingnya. Sebab, kalau tetap menemaninya dapat berakibat fatal. Kemudian, blacklist dia sehingga di lain waktu bakal menjauhinya ketika bertemu kembali.
Sadar atau tidak, pembicaraan yang mengandung unsur negatif tersebut bisa tertanam ke alam bawah sadar. Direkam oleh otak lalu dijadikan sebagai bahan pembenaran untuk berbuat maksiat yang berupa "Dia saja membicarakan tentang hal itu, pasti dia juga pernah melakukan. Jadi, aku boleh dong mencobanya juga?" Artinya, pasti akan terbawa arus sehingga di kemudian hari bakal mengikuti jejak perilaku negatif yang jadi bahan pembicaraan itu.
2. Memiliki Kebiasaan Buruk
Teman yang kerap berhutang (baik tunai maupun online), lihai dalam berbohong, pengadu domba, sikap manipulatif, pelaku play victim, pemfitnah, peng-ghibah, pengkhianat, mengambil barang yang bukan haknya, tega merundung (bully), suka berkonflik terutama tawuran, sering bermalas-malasan, kecanduan rokok parah, boros uang, menghabiskan waktu secara sia-sia (misal semuanya digunakan untuk main game), atau semacamnya sudah sewajarnya untuk ditinggalkan/dijauhi.
Ilustrasi sebuah hubungan pertemanan (sumber Pexels.com/ uzziiii) |
Hati-hatilah, cegah diri untuk berteman dengan orang yang memiliki kebiasaan buruk yang sama dengan diri sendiri sebagai "bahan" pembenaran diri serta pendukung. Barangkali, di saat sekarang belum menjadi korban keburukan hatinya. Namun, di waktu yang mendatang bakal datang apes yang berujung terkena dampak kebusukan akhlaknya. Kalau sudah begitu penyesalan hanyalah yang bisa dilakukan.
3. Menjebak dan Menjerumuskan
Hati-hati ketika "ditraktir" rokok, miras, prostitusi, narkoba, hingga urusan lain yang bersifat candu. Awalnya teman yang seperti itu mau saja berkorban memberi gratis barang-barang tersebut. Akan tetapi, ujung-ujungnya tentulah mereka berharap ditraktir balik. Parahnya, kadang tega menjebak dengan langkah mencampuri minuman dan makanan barang-barang yang bikin ketagihan tersebut secara sembunyi-sembunyi.
Bentuk jebakan yang diterapkan bukan sekadar seperti yang dipaparkan di atas. Jebakan lain dapat berupa mencuri data-data pribadi di ponsel lantas disebarluaskan ke teman lain. Bisa pula dengan cara memberikan informasi palsu alias menyesatkan sehingga bakal mempersulit hidup atau menimbulkan masalah tertentu. Intinya, apa yang dilakukannya sebisa mungkin dapat menghancurkan hidup "mangsa" dalam jangka pendek maupun panjang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Waspada Terhadap Teman "Sampah" yang Bisa Menghancurkan Hidup dalam Jangka Pendek Maupun Panjang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*