Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Pentingnya Mengetahui Potensi dan Kelemahan dalam Diri Sebelum Menikah

Banjirembun.com - Kalian belum memikirkan terkait pernikahan? Sebaiknya, jangan sembrono. Apalagi, mengentengkan dengan mengira bahwa alur kehidupan tidak perlu memiliki haluan (pedoman, prinsip, atau garis-garis batas) sebagai pemandu. Menganggap masalah nikah merupakan perkara remeh. Sadarlah, durasi pernikahan umumnya melampaui 60% usia kehidupan. Artinya, ketika meninggal di usia 70 dapat dikalkulasikan umur pernikahannya ialah 42 tahun. Bukan waktu singkat untuk dilalui bersama orang yang dicintai.


Menikah bukan untuk mengadu gengsi. Menikah bukan urusan sepele. Menikah harus bertujuan hingga sampai mati. Menikah bukan sekadar guna menghalalkan perbuatan yang haram agar bisa berubah jadi boleh, pantas, lumrah, atau wajar. Menikah bukan dimaksudkan mendapat puja puji dari kerabat maupun teman. Menikahlah untuk membahagiakan pasangan sekaligus demi memperoleh ketenangan dan kedamaian bersama. Dengan demikian, pastikan setelah menikah mayoritas periode hidup menjadi semakin lebih bahagia.


Tak perlu berpura-pura menjadi manusia sempurna demi memperoleh pasangan sesuai idaman. Tidak usah bersandiwara supaya lawan jenis tertarik untuk semangat diajak menuju jenjang pernikahan. Sebab, pernikahan itu bukan cuma dilalui satu ataupun lima tahun. Namun, semestinya dijalani sampai nyawa terlepas dari raga. Alhasil, janganlah main-main dalam memilih pasangan. Hindari mencoba-coba, penasaran berlebihan, terlalu berharap sesuai impian, dan gegabah menjalin hubungan serius.

Ilustrasi calon pasangan (Pexels.com/ Umar ben)

Hendak beli mobil, sepeda motor, dan HP saja tidak mau sembrono. Ada banyak pertimbangan. Sudahkah spesifikasi yang bakal dimiliki tersebut betul-betul dibutuhkan dan cocok dengan kemampuan finansial untuk pemakaian jangka panjang? Dengan catatan, kalau tujuan membeli lantaran hanya ingin memenuhi gaya hidup, tentunya beda cerita. Terpenting punya uang melimpah, tak perlu lagi banyak panjang pikir atau khawatir salah dalam memutuskan. Kalau keliru, tinggal buang lalu beli yang baru lagi.


Jangan Cuma Fokus pada Potensi dan Kelemahan Calon Pasangan

Jika sudah dapat dipastikan bahwa potensi dan kelemahan yang dimiliki calon pasangan masih kategori wajar sehingga gampang diimbangi oleh kalian maka setelah itu fokuslah pada mengetahui potensi dan kelemahan dalam diri. Sikap tersebut sangat penting karena seberapa sempurna pasangan nikah, kalau kalian enggak sanggup mengimbangi secara benar bisa berujung pada perpisahan. Intinya, carilah calon pasangan yang sesuai dengan kondisi (potensi dan kelemahan) diri.


Sebelum menikah, pastikan sadari dan pahami tentang potensi dan kelemahan dalam diri. Sejauh mana kemampuan dalam menata emosional (amarah, cemas, sedih, gembira, benci, takut, kaget, hasrat, malu, kasih, sayang, bangga, dan lain-lain) agar tetap terkendali? Jadi, potensi dan kelemahan enggak semata-mata menyangkut materi seperti uang atau wujud harta lainnya. Bukan pula, seputar bentuk tubuh dan wajah ideal. Itu semua hanyalah kulit yang kadang menipu diri sendiri maupun orang yang melihatnya.


Menikahlah dengan orang yang sesuai dengan kebutuhan hidup kalian! Buat apa menikah dengan orang yang dicintai tetapi tidak siap dengan segala risiko yang pasti dihadapi bersama-sama sesudah menikah? Untuk apa mengorbankan diri berpasangan dengan orang yang didambakan dan digemari banyak orang tetapi nyatanya itu tak sesuai kebutuhan kalian? Kuncinya, menikahlah dengan orang yang mengingin kalian serta kalian pun benar-benar membutuhkan untuk menikah dengannya hingga mati tiba.


Lebih spesifik, menikahlah dengan orang yang mampu memberi solusi atas permasalahan kehidupan yang "mungkin" sulit untuk kalian selesaikan sendiri. Sebaliknya juga, pastikan calon pasangan yang akan dinikahi juga mendapatkan solusi atas permasalahan hidupnya yang susah dia tuntaskan selama bertahun-tahun. Dengan begitu, satu sama lain mampu menjadi solusi serta saling membutuhkan untuk terus bersama-sama walau barangkali di tengah-tengah pernikahan banyak hujan badai menerpa.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pentingnya Mengetahui Potensi dan Kelemahan dalam Diri Sebelum Menikah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*