Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Kenapa harus Sedekah Uang? Bukankah Senyum dan Sapa Sudah Cukup?

Banjirembun.com - Senyum adalah sedekah. Pernyataan tersebut memang benar. Sebab, sedekah tidak harus memberi berupa harta. Memberi arahan/petunjuk jalan pada orang yang tersesat pun bagian dari sedekah. Artinya, sedekah itu memberi sesuatu kepada orang lain dalam bentuk apapun yang dapat bermanfaat.


Lebih bagus lagi, orang yang menerima bakal menjadi bahagia karena sesuatu yang diterima kualitasnya mumpuni dan kuantitasnya melimpah. Artinya, buat apa bersedekah uang kepada tetangga yang kurang mampu tapi nominalnya tak pantas? Bukannya bikin penerima gembira justru merasa terhina.


Lantas, kenapa menyunggingkan senyum dan menyapa belum cukup? Alasannya, memberi senyum dan menyapa orang sekitar yang dikenal merupakan sedekah standar yang lumrah dilakukan. Artinya, orang yang melakukan hal tersebut tak perlu dipuja puji. Sebab, perilaku tersebut tanpa modal maupun bersusah payah terlebih dulu.


Barulah, ketika ada orang yang bersedekah uang bolehlah untuk diberi perhatian khusus. Bayangkan saja, dia mau berkorban mengeluarkan duit yang dimiliki demi membantu orang lain. Apalagi, didapati uang tersebut hasil kerja keras sendiri. Bukan, hasil hibah ataupun warisan dari orang tua.


Lebih dari itu, sedekah uang bisa menjadi bentuk nyata sebuah bantuan. Mau punya sifat ramah, murah senyum, tutur kata lembut, pandai mengambil hati, serta pintar dalam menasihati namun tatkala tanpa "wujud" sungguh masih teramat kurang. Jadi, kalau semua sikap seperti itu diimbuhi dengan sedekah uang, barulah disebut sempurna.

Ilustrasi sedekah pada anak kecil (Pexels.com/ Ahsanjaya)

Sebaliknya, seseorang yang punya raut wajah biasa-biasa saja (tidak terlalu supel, sulit menyesuaikan diri, dan enggak mudah akrab) saat ternyata sangat dermawan kepada semua kalangan usia, tentu jauh lebih berkesan. Bukan cuma dikenang indah oleh kalangan anak-anak kecil (bocah cilik), tetapi juga oleh orang dewasa.


Perlu disadari, tak sedikit orang yang tampil "bermuka manis" bukan dilakukan secara tulus. Akan tetapi, nyatanya ada tujuan tersembunyi alias modus. Bagai peribahasa Ada udang di balik batu. Sikap baik yang ditunjukkan tersebut tak lebih dari sekadar ingin mengeksploitasi seseorang yang sedang "dibaik-baikin."


Bagaimana, lebih pilih mengasih uang atau memberi senyum dan sapa?






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kenapa harus Sedekah Uang? Bukankah Senyum dan Sapa Sudah Cukup?"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*