Kematianku
Oleh A. Rifqi Amin
Inginku mati dalam keadaan romantis
Yakni, di kala sedang berprasangka baik pada-Nya
Pada fase iman paling tinggi meningkat drastis
Saat lagi teramat ridho terhadap takdir-Nya
Penuh harap, kematianku menjadi jalan bahagia abadi
Tanpa perlu mencicipi azab maupun berbagai kesulitan sesudah mati
Begitu pula, aku berdoa semoga Allah memberi rahmat-nya
Agar dosa-dosaku terampuni dan pahala ternyata dilipatganda
Sungguh aku mendamba kematian yang indah
Tatkala, setelah roh tercabut dari raga langsung disambut riang gembira para malaikat
Betapa aku sangat ingin kematian yang mempesona
Ketika, berada di alam barzah cuma terasa sekejap mata
Alhamdulillah, walau aku pendosa tapi aku masih punya iman
Artinya, terdapat peluang untuk mendapat surga-Nya
Puji syukur, meski aku minim amal ibadah tetapi aku menjadikan Islam sebagai idaman
Maksudnya, ada harapan guna memperoleh syafaat Rasul-Nya
Sejujurnya, aku malu mau ungkapkan cinta pada Allah dan Rasulullah
Sebab, dalam diri ini masih banyak yang perlu diperbaiki
Sebetulnya, aku takut ingin cepat-cepat bertemu Allah dan Rasulullah
Alasannya, aku merasa belum punya banyak amal saleh sebagai bekal setiba mati
Kota Malang, 05 September 2023
Ilustrasi lorong (sumber Pexels.com) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Kematianku"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*