Banjirembun.com - Mayoritas konten kreator di bawah naungan Google Adsense tak lama ini telah mengeluhkan penurunan drastis terkait pendapatan uang mereka. Enggak seperti masa dulu, dengan durasi dan kualitas video yang sama maupun panjang dan kualitas tulisan yang sama, para konten kreator mampu meraup duit dalam jumlah gede. Kini, untuk meraih angka tersebut para konten kreator mesti melakukan tindakan lebih. Baik dari segi menambah kuantitas ataupun kualitas konten.
Bukan cuma konten kreator penulis blog (website, situs, atau laman) dan media massa besar yang terserang panik karena turunnya penghasilan. Melainkan pula konten kreator video di YouTube, ternyata juga sama saja. Terbukti, banyak konten kreator YouTube kelas kakap, termasuk para artis, yang sibuk melakukan kerja sama menggandeng konten kreator lainnya. Mereka rela "merendah" demi bisa berkolaborasi dengan konten kreator kelas bawah untuk membuat video broadcast bersama.
Baca juga Sejujurnya Menulis itu Bukan Pekerjaan Mudah Tapi Sekarang Nilainya Jadi Murah
Saking merasakan imbas penurunan drastis pendapatan, sejumlah media massa raksasa serta populer mendukung ditetapkannya rancangan Perpres (Peraturan Presiden) tentang Jurnalisme Berkualitas dengan segera. Disinyalir, aturan tersebut bakal membunuh perlahan para konten kreator kelas teri, kaum jurnalis amatir, sampai perusahaan jurnalistik yang tak memiliki badan hukum. Dengan begitu, diharapkan sebagian pihak pembela Perpres itu akan sanggup memonopoli penghasilan rupiah dari Google Adsense.
Lantas apa saja alasan eksternal penghasilan konten kreator di platform Google Andsenes menurun signifikan?
1. Masa Panen Google
Google melalui platform miliknya yaitu Google Ads (bukan Google Adsense) yang mengurusi jasa pemasangan iklan di website, YouTube, dan aplikasi yang dahulu kala sangat gencar memberikan promosi besar-besar untuk biaya pasang iklan ternyata kini jarang menerapkan lagi. Ibarat kata, sekarang ini merupakan masa panen Google. Sesudah para pengguna Google Ads ketagihan pasang iklan di sana, diharapkan mereka akan keterusan untuk setia berlangganan di platform milik Google itu.
Lagi pula, untuk pembayaran pasang iklan di Google Ads (bukan Google Adsense) dikenakan Pajak Pertambahan Nilai alias PPN sebesar 10%. Artinya, ketika terdapat perusahaan maupun perorangan yang hendak pasang iklan dengan pengeluaran sebesar 1 juta rupiah, sesungguhnya nilai yang dikeluarkan untuk pemasangan iklan sudah turun jadi 900 ribu. Alhasil bagi kalangan yang perhitungan, potongan sebesar itu amat mengganggu. Apalagi, tatkala dijumpai hasil pasang iklan tak seefektif dulu (tidak menghasilkan sebesar dulu lagi).
2. Perekonomian Global Sedang Lesu
Konten kreator yang mengandalkan Google Adsense sekarang mengalami masa-masa terpuruk. Selain disebabkan oleh lesunya ekonomi dunia yang membuat para pengiklan mengurangi anggaran iklan di platform seperti Google Ads, alasan lainnya yaitu perusahaan Google telah "dikekang" di berbagai negara. Malahan, Google sebagai pemilik Google Adsense didera banyak kasus yang berujung pembayaran denda dengan nominal tak sedikit.
Halaman awal Google AdSense (sumber foto koleksi pribadi) |
Berbagai perusahaan nasional maupun internasional telah mengurangi anggaran pengeluaran untuk iklan. Termasuk salah satunya biaya iklan di Google Ads. Bagi mereka, buat apa beriklan kalau para calon pembelinya enggak mampu membeli lantaran kena imbas perekonomian global yang sedang lesu. Mendingan, uangnya disimpan dulu hingga kelak di waktu tepat dipakai lagi untuk pengeluaran promosi. Perlu disadari, pemicu krisis bukan hanya pandemi tetapi juga perang di ukraina.
3. Persaingan antar Platform Pemasang Iklan yang Kompetitif
Pengelola pemasangan iklan tidak hanya Google Ads. Facebook, instagram, sampai tiktok juga memiliki platform periklanan tersendiri. Mereka semua menyediakan layanan berbayar berupa jasa pasang iklan berbiaya di masing-masing platformnya. Harganya pun bersaing. Nah, kini para pihak yang ingin promosi sudah mempunyai banyak pilihan. Maksudnya, Google Ads sekarang ini bukan lagi pilihan satu-satunya yang menjadi media sarana untuk pasang iklan.
Baca juga Bagaimana Cara Mendapat Uang di Blog? Ini Pengalaman Para Blogger Dapat Uang dari Adsense
Parahnya, banyak individu yang dulu memakai jasa Google Ads memutuskan beralih melakukan promosi secara mandiri alias tanpa berbayar. Mereka memiliki admin (asisten) ataupun mempromosikan sendiri di beberapa media sosial secara "manual." Walau harus sabar dan telaten, tetapi bagi mereka itu jauh lebih berkesan dan berefek positif secara jangka panjang di mata konsumen. Uniknya, biaya untuk promosi mandiri dibandingkan dengan berbayar di platform profesional selisihnya jauh sekali.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Alasan Eksternal Mengapa Penghasilan Konten Kreator di Platform Google Adsense Menurun Drastis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*