Banjirembun.com - Mas Rifqi, Panjenengan (Anda) sebenarnya punya potensi luar biasa. Bukan hanya tentang hasil pemikiran yang telah Mas Rifqi tulis dalam beberapa buku yang sudah tersebar ke berbagai penjuru Nusantara, karya ilmiah yang bernilai akademis tinggi, situs website pribadi (blog), hingga di media massa resmi yang terkenal. Akan tetapi, segera sadarlah bahwa Panjenengan menurut pengamatanku kelak berpotensi bisa mencapai kelas ekonomi level atas dan bergaul dengan orang-orang yang pantas. Aku berharap semoga Mas Rifqi nanti menemukan tempat hidup yang sesuai dengan karakter Panjenengan.
Mas Rifqi, abaikan manusia-manusia sampah yang merusuhi dan mengrecoki ketenangan hidup Panjenengan. Lagi pula, mereka tak layak untuk diladeni. Bukan saingan yang setara untuk ditanggapi. Cuma buang-buang waktu, pikiran, tenaga, uang, dan mengganggu stabilitas kesehatan mental. Oleh sebab itu, carilah teman yang seimbang dan sefrekuensi dengan Mas Rifqi. Namun, Panjenengan harus siap ketika dikatakan/diolok-olok pilih-pilih teman. Biarlah orang-orang rendahan (punya akhlak jongkok seperti iri, dendam, adu domba, pengganggu, dan semacamnya) berada di kubangan comberan mereka sendiri.
Bukankah sudah jelas, sebagaimana tulisan Mas Rifqi di sini Macam-macam Tipe Teman yang Harus Ditinggalkan yang salah satu isinya menyatakan "Temanmu adalah cerminan dirimu." Aku yakin betul maksud dari kalimat tersebut. Yakni, kita yang akan terpengaruh oleh teman atau sebaliknya kita yang mampu mempengaruhi teman sesuai dengan jati diri (prinsip hidup, ideologi, bakat, minat, latar belakang pribadi, serta masih banyak lagi) kita. Nah, berdasarkan yang aku amati selama ini, sesungguhnya Mas Rifqi tipe kepribadiannya gampang terpengaruh/terbawa arus dalam pergaulan.
Panjenengan terlalu berharga tatkala dikotori oleh orang yang tak patut untuk dijadikan teman. Masih ingat tidak tulisan-tulisan motivasi dan inspirasi Mas Rifqi terkait bumi ini enggak sempit serta jumlah manusia tak sedikit? Di sana, Panjenengan menerangkan bahwa untuk mengelilingi semua permukaan pulau jawa saja belum tentu bisa terlampaui sepenuhnya selama usia hidup. Padahal, pulau yang kita tinggali sekarang tersebut termasuk tempat yang teramat kecil dibandingkan seluruh dunia beserta isinya. Di mana, di pulau jawa ini terdapat banyak daerah yang dapat dijadikan pilihan untuk tempat tinggal menetap maupun sementara waktu.
|
Ilustrasi hubungan pertemanan yang cuma sementara waktu (sumber pexels.com) |
Begitu pula, jumlah manusia yang berpeluang dijadikan teman. Jangan lupakan pernyataan Mas Rifqi dalam tulisan di website *Banjir Embun* ini yang mengungkapkan jumlah manusia yang hidup sekarang angkanya melampaui 8 miliar. Sedangkan, penduduk Indonesia kini sudah tembus 274 juta jiwa. Artinya, ada banyak insan yang berpotensi untuk dipilih serta diputuskan sebagai teman dekat. Di sana juga Mas Rifqi sampaikan untuk cegah diri fanatik berteman terhadap orang-orang tertentu saja. Janganlah lupakan itu Mas Rifqi! Hindari hanya berteori berupa tulisan tapi tanpa ada aksi nyata!
Tolong, hendaknya tak usah kecewakan aku Mas! Panjenengan membuat banyak tulisan yang sanggup menginspirasi insan-insan yang haus ilmu pengetahuan. Panjenengan yang telah mengkader aku di Kediri! Panjenengan yang dulu memotivasiku! Panjenengan yang dahulu memberi teladan padaku! Ke mana semua itu Mas Rifqi? Aku mohon janganlah menyerah Mas. Selanjutnya, aku harap panjenengan abaikan omongan dan perilaku manusia-manusia hina yang mengganggu ketenangan hidup. Sebab, kedamaian dan ketenangan itu penting demi mampu menjadi manusia kreatif dan produktif agar bermanfaat bagi masyarakat.
Saran terakhir untuk Mas Rifqi yaitu enggak perlu punya target menjadi manusia terkenal dan punya prestasi setinggi langit. Alasannya, buat apa itu semua kalau nyatanya sekadar untuk memperkaya diri sendiri tanpa ada niat/tujuan menjadi manusia bermanfaat bagi sesama. Bahkan, berakibat makin serakah alias rakus untuk mengeruk (mengeksploitasi) manusia-manusia lain yang "minder," malas, terbelakang, atau takut. Lebih baik, jadilah manusia yang biasa-biasa saja di mata masyarakat tapi tidak bikin kerukunan dan persatuan hancur berantakan yang berujung pertikaian serta konflik sosial.
Baca juga Arti Peribahasa dalam Bahasa Jawa "Ora Usah Duwur Pokok Iyup, Ora Usah Kesuwur Pokok Guyub"
Aku sangat menghormati dan menyayangi Panjenengan Mas Rifqi. Tulisan ini sebagai bukti bahwa aku perhatian dan peduli pada Panjenengan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Saran untuk Mas Rifqi, Carilah Teman yang Setara Lalu Abaikan Orang yang Levelnya di Bawah Panjenengan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*