Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Kata-kata Mutiara, Motivasi, Bijak, dan Penuh Inspirasi Bakal Mentah di Hadapan Manusia Sampah

Banjirembun.com - Apa sih pentingnya kata-kata mutiara, motivasi, dan penuh inspirasi? Jawabannya sangat mudah. Semua jenis kalimat pendek tersebut mampu menyejukkan hati, mengingatkan untuk senantiasa "waras," mendorong jadi pribadi tangguh (ulet), hingga menata ulang atau memantapkan pola pikir (paradigma atau mindset).


Dalam level lebih canggih dan disebarkan secara masif, sebuah kata-kata bijak mampu merubah isu atau tren di tengah masyarakat luas. Biasanya, kalimat "nasihat" yang viral itu tercantum di sebuah iklan rokok atau produk bisnis lainnya di papan reklame jalan raya. Kadang, sering muncul di beranda medsos dan media cetak.

Baca juga 7 Alasan Cara Pandang dan Impian Hidup Seseorang Tiba-tiba Berubah Drastis

Artinya, tidak semua kata-kata mutiara atau ungkapan bijak yang sejenisnya disampaikan kepada pihak tertentu dengan maksud 100% ikhlas alias tulus. Barangkali terdapat niat lain yang tersembunyi. Bukan cuma tujuan komersial. Terkadang, para buzzer (terutama pendengung politik) memakainya untuk mempengaruhi opini publik.


Nah, bagaimana tatkala yang menyampaikan kata-kata motivasi itu dilakukan oleh teman sendiri? Baik di status medsosnya maupun langsung chat pribadi? Jawabannya, lebih baik diam saja tak perlu ditanggapi. Kalau pun dirasa pantas diapresiasi cukup beri ucapan terima kasih atau sekadar reaksi emoticon.


Perlu diketahui saja, sebagian orang yang pasang status kata-kata bijak mungkin ingin menghibur dirinya sendiri. Sebab, baginya ketika kata-kata indah tersebut enggak ditunjukkan dan dipajang di medsos rasanya kok terasa hambar. Agar terus teringat dan menjadi pemantik, diputuskan untuk dipublikasikan saja.


Hal yang lebih mendalam lagi, sesungguhnya individu yang kerap mencatut ayat-ayat Kitab Suci dan acap kali "pamer" kata-kata penuh inspirasi juga ingin menunjukkan prinsip atau haluan hidup miliknya. Dia hendak memberitahukan "Inilah loh aku, kalau kamu mau berteman denganku beginilah batasan-batasan dan harapan-harapanku."


Nilai-nilai positif yang terkandung dalam bentuk kalimat pendek yang "mengena" (menyadarkan) seperti di atas juga bisa dipakai dengan tujuan tertentu. Misalnya, sekadar basa-basi untuk menyapa di chat lantaran sudah lama enggak berkomunikasi. Malah, mungkin hanya ingin menebar kebaikan begitu saja tanpa maksud lain.

Ilustrasi menolak diberik kata-kata bijak (sumber gambar Pexels)

Sayangnya, ada orang yang mendapat chat motivasi atau penyemangat berupa "Tetap semangat menjalani hari ini, aku tetap mendukung impian muliamu." Malah ditanggapi olehnya dengan "Kau tadi tidak bermimpi, sebab tadi sebelum tidur aku tadi mendengarkan musik dulu". Padahal, niat penyebar kalimat bijak tersebut serius ingin berbagi semangat kebaikan.


Betapa bikin jengkel ketika mendapati tanggapan negatif dari seseorang yang diharapkan memberi imbal positif sesudah dikirimi kata-kata mutiara. Andai suasana hati lagi buruk sebaiknya minimal diam saja. Tanpa perlu memberi reaksi apapun. Itu sudah sangat bagus untuk membangun iklim kondusif.


Memang kata-kata mutiara, motivasi, bijak, dan penuh inspirasi bakal mentah di hadapan para manusia sampah. Apakah mereka tidak pernah belajar tentang budaya, sejarah, dan bahasa daerah? Bukankah pada bahasa daerah masing-masing terdapat ungkapan-ungkapan bijak yang penuh moralitas dan dijunjung tinggi oleh komunitas sukunya.

Baca juga Arti "Nila" dalam Peribahasa Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

Dengan demikian, kalau ayat-ayat Kitab Suci serta kata-kata mutiara milik umat agama lain bertentangan dengan ajaran kaumnya sendiri lebih baik diam saja. Enggak perlu merendahkan, bersilat lidah, atau hanya bertanya-tanya dengan tujuan "menjebak." Bagaimanapun, setiap manusia punya hak untuk menjalani hidup tenang tanpa gangguan.


Contohnya, saat menerima kata-kata bijak berupa foto/gambar yang memuat "Hindarilah riba, sebab dosa riba sangatlah besar. Jangan malas untuk mempelajari tentang bahaya-bahaya riba!" Hindari bereaksi dengan kasar dan keras. Walau barangkali kondisinya sedang tercekik cicilan dan bunga kredit yang makin melonjak. Cukup intropeksi diri.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kata-kata Mutiara, Motivasi, Bijak, dan Penuh Inspirasi Bakal Mentah di Hadapan Manusia Sampah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*