Banjirembun.com - Makin ke sini, tren atau arah pandangan hidup manusia di muka bumi semakin jauh dari kehidupan beragama. Mereka lebih nyaman memilih berpaham sekuler. Alih-alih memutuskan diam ketika ditanya "Agamamu apa?" Justru jawaban yang diberikan yaitu tidak memilih agama apapun. Nahas, malah bangga ketika sudah ketahuan meninggalkan agama.
Sebagaimana diketahui, sekarang ini posisi alias kedudukan agama bagi masyarakat barat tidak lebih dari sekadar urusan pribadi. Tak ada pihak satu pun yang berhak untuk tahu, mengomentari, mengintimidasi, ikut campur, atau mengurusi kehidupan beragama orang lain. Bahkan, orang tua dan saudara kandung juga sama saja memutuskan individualis.
Baca juga Jangan Dibela, Sampai Kapanpun Sejarah Penjajahan Belanda di Nusantara Tetap Dicatat Sadis dan Menyengsarakan
Salah satu kasus sebagai bukti di lapangan, dari beberapa kasus lain, tentang turunnya jumlah umat protestan di kalangan peradaban barat telah ditemukan di negara Jerman. Artinya, anjloknya jemaat tidak hanya dirasakan oleh gereja katolik. Padahal di negara Panzer tersebut yang sempat dikuasai Hitler, umat protestan pernah menjadi mayoritas.
Berdasarkan temuan lembaga Evangelische Kirche in Deutschland (EKD), umat protestan sekarang hanya berjumlah 19,1 juta anggota (22,7% dari total populasi penduduk Jerman). Tentu, angka kecil itu teramat mengejutkan lantaran terendah dalam sejarah. Dalam maksud lain, itu telah menunjukkan kehilangan 580 ribuan anggota dalam setahun.
|
Penampakan gereja di Jerman (sumber foto dw.com) |
Masih menurut EKD, setidaknya 365 ribu jemaat protestan meninggal dunia pada tahun 2022 yang lalu. Diperparah lagi, seenggaknya 380 ribu jemaat protestan keluar dari agama tersebut dengan sukarela. Dalam artian, terdapat kenaikan 35,7% orang yang keluar dari agama protestan dibanding tahun sebelumnya yaitu 2021.
Di sisi berbeda, gereja protestan cuma melakukan pembabtisan (penerimaan individu untuk masuk ke dalam gereja) sekitar 165 ribu anggota selama tahun 2022. Fenomena anjlok parah populasi umat protestan di Jerman tersebut merupakan momen yang sangat mengkhawatirkan bagi semua umat beragama. Bukan berlebihan, saat disebut lonceng kematian.
Perlu diketahui, dibandingkan umat katolik, ternyata gereja protestan mempunyai jumlah pembelot paling banyak. Fakta bahwa Jerman menjadi tempat lahir Martin Luther serta lokasi reformasi protestan, nyatanya tak berhasil menjadi sebuah rem pakem atas potensi kemrosotan tajam populasi umat protestan.
Buktinya, pada kisaran tahun 1950 umat protestan jumlah pemeluknya mencapai 59% populasi Jerman. Sementara itu, umat katolik di sana merupakan minoritas dengan angka 37% pengikut. Kini populasi umat protestan tidak lebih dari ⅓ (sepertiga) seluruh warga Jerman. Sungguh kenyataan yang dramatis sekali, di tengah upaya revitalisasi agama.
Sebagai informasi, faktor pemicu jumlah penganut agama tertentu menjadi menurun disebabkan ada tiga hal. Pertama, maraknya perpindahan keyakinan dari satu agama ke agama lain. Kedua, sebagian pemeluk agama mengalami meninggal dunia. Ketiga, peningkatan jumlah pengikut agama berubah menjadi kaum ateis (agnostik).
Dari tiga faktor di atas, barangkali alasan yang terakhir yang paling banyak menentukan kenapa populasi umat beragama menjadi berkurang. Lebih lanjut, salah satu penyebab terjadi antipati pada agama karena sejumlah skandal yang dilakukan oleh tokoh agama di rumah ibadah di Jerman. Di mana, kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak di lingkungan rumah ibadah telah diketahui publik.
Baca juga Tujuan Tri Kerukunan Umat Beragama
Ada pula terdapat skandal "pajak" yang cukup besar dikenakan oleh tokoh-tokoh agama di rumah ibadah. Mereka mematok "tarikan" yang sangat membebani pengikutnya sehingga membuat rumah-rumah ibadah mulai ditinggalkan dan sepi. Bahkan, sebanyak 8-9% penghasilan individu dari para pengikut dipotong untuk disalurkan ke rumah-rumah ibadah.
Sumber berita: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230704133454-134-969287/sempat-jadi-mayoritas-umat-protestan-turun-drastis-di-jerman
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Dulu Sempat Mayoritas, Kini Populasi Umat Protestan Anjlok Parah di Jerman"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*