Banjirembun.com - Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sapi merupakan tergolong makhluk yang tak punya akal waras. Akibatnya, tingkah binatang kadang sulit "dimengerti". Oleh sebab itu, sungguh wajar ketika hewan tersebut susah diatur dan ada kalanya malah gampang mengamuk.
Fenomena sapi memberontak sebenarnya terbilang suatu hal biasa alias lumrah. Terutama saat musim penyembelihan hewan kurban di Idul Adha. Terkadang tak sedikit muncul berita dan video yang beredar tentang aksi sapi yang teriak-teriak, terlepas lantas lari, sampai melawan manusia.
Salah satu alasannya, barangkali mantan pemilik sapi yang memelihara sedari lama sudah tidak ada di sampingnya. Alhasil, si lembu yang tiba-tiba "dipegang" oleh orang baru mengalami kurang cocok. Mungkin pula, diperparah dengan cara penanganan yang salah berakibat sapi jadi stress.
Anehnya, akhir-akhir berita tentang kegalakan sapi ketika momen Idul Adha enggak lagi tersorot. Kalau boleh berprasangka positif, para panitia hewan kurban sudah begitu terlatih dan punya prosedur canggih guna mencegah hal-hal yang menghambat kelancaran penyembelihan hewan kurban.
Ilustrasi sapi yang mengamuk (sumber gambar dari pixabay)
Sebagai ganti, justru orang yang berkurban yang ngamuk-ngamuk 😁😃😂. Sayangnya, amukan pemilik calon hewan kurban itu bukannya bikin lucu tapi membuat banyak orang berprasangka buruk. Sebab, yang namanya berkurban itu adalah ibadah. Lalu "Kenapa beribadah kok marah-marah?"
Lagi pula berkurban belum tentu setahun sekali, mengapa ributnya sampai berhari-hari mengakibatkan heboh seluruh negeri? Kalau memang betul-betul niat ibadah sebaiknya dilakukan secara diam-diam tanpa unjuk diri. Hindari pakai amukan yang terkesan ingin sekali numpang viral melalui ibadah sakral.
Mencari sensansi caranya kok kebangetan. Jika terdapat orang lain yang mengatakan "Itu menunjukkan kurban yang dilakukan tidak ikhlas" maka boleh enggak sih? Soalnya, sangat parah sekali keributan yang dilakukannya. Demi apa coba rela mempertaruhkan diri dengan langkah marah-marah?
Kejadian mengamuk gara-gara hewan kurban di atas bukan hanya menodai kekhusukkan bulan haji. Lebih dari itu, perbuatan tersebut telah memberi contoh tak baik pada masyarakat. Bagaimana rasanya orang yang menerima dan makan daging kurban tetapi pihak pemberinya mengungkit-ungkit?
Bikin prihatin....
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Biasanya Sapi Kurban yang Susah Diatur dan Mengamuk, Sekarang Kok Justru Orang Berkurban yang Marah-marah"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*