Banjirembun.com - Keawetan masa pakai HP (handphone) tidak hanya terkait tentang bagaimana upaya mencegahnya agar tak terjatuh, terbentur, terkena air, hingga terpapar panas berlebihan termasuk suhu tinggi dari sinar matahari. Lebih dari itu, cara menggunakan juga harus diperhatikan. Enggak boleh sembarangan sehingga merasa "tinggal pakai" semaunya sendiri.
Sudah umum diketahui, salah satu komponen vital HP yaitu baterai. Terkadang penyimpan daya listrik tersebut tidak langsung rusak sehingga tiba-tiba enggak bisa dipakai sama sekali. Namun, sebelum itu benar-benar terjadi bakal didahului dengan kemampuan menyimpan daya yang mengalami pengurangan. Maksudnya, daya baterai cepat habis.
Baca juga Ternyata Sidik Jari Orang Mati Tidak Bisa untuk Membuka Kunci Fingerprint Ponsel
Ketika kesehatan baterai (battery health) menurun tentu bakal timbul rasa kesal bagi pengguna. Biasanya cuma sekali mengisi daya atau cas HP, telah cukup dipakai untuk durasi seharian. Setidaknya, empat kali cas mampu untuk digunakan dalam waktu selama 3 hari. Akan tetapi, setelah durabilitas baterai menurun tajam bikin masa simpan jadi singkat ketimbang sebelumnya.
Penyebab baterai mengalami penurunan performa bukan sekadar karena kandungan kimia di dalamnya yang sudah aus akibat umur pemakaian. Tentu, sebagaimana perangkat elektronik dan komponen mesin lain, fenomena tersebut memang lumrah terjadi. Di mana, semakin sering dipakai, peluang keausan (penyusutan lantaran dipakai) semakin tinggi.
Selain alasan di atas, gangguan kesehatan baterai ikut pula disebabkan oleh kesalahan metode pengisian daya. Artinya, kebiasaan yang diterapkan pada hampir setiap pengisian, sangat berpengaruh pada baterai maupun mesin HP. Bagaimanapun, saat sedang cas HP, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, demi menjaga kondisi kesehatan baterai supaya tak mengalami drop.
Kemampuan penyimpanan baterai HP yang turun drastis, salah satunya disebabkan oleh kekeliruan tatkala melakukan cas atau pengisian daya listrik. Hal yang paling utama yang patut diperhatikan dalam cas HP adalah pengguna tidak boleh mengecas handphone melebihi 80 persen. Dengan kata lain, dilarang keras mengisi baterai hingga 100 persen!
Bagi sebagian kalangan, barangkali fakta di atas sangat aneh. Mereka mengira "Bukankan lebih baik 100% saja, biar tidak usah sering-sering ngecas HP?" Padahal anjuran tersebut memiliki alasan penting. Bahkan, kebiasaan itu dapat mempengaruhi kelayakan masa pakai baterai yang sangat lama. Tak lain, agar tetap nyaman dipertahankan selama lebih dari 2 tahun penggunaan.
Sebagian besar HP terbaru menggunakan sistem otomatis pengisian daya baterai yang terdiri dari dua proses. Pertama, pengisian daya dari 0-80 persen. Kedua, proses pengisian 80-100 persen. Pada fase pengisian pertama proses mengisi terjadi tidak begitu agresif "menyiksa" baterai. Sedangkan, di tahapan 80-100 persen proses pengisian terdapat tegangan listrik yang tinggi.
Tegangan listrik yang meningkat bakal terus berlanjut hingga proses pengisian mencapai penuh 100%. Alhasil, tegangan listrik yang amat kuat bisa membebani baterai. Tentunya, di kala metode pengisian tersebut menjadi kebiasaan mengakibatkan sedikit demi sedikit mempercepat penurunan kemampuan baterai dalam menyimpan daya. Intinya, baterai bakal cepat aus karena terbebani suhu panas saat pengisian dan kuatnya arus listrik.
|
Sedang mengisi daya HP tidak lebih dari 80% dengan menerapkan mode pesawat (sumber gambar koleksi pribadi) |
Di sisi lain, tegangan pengisian yang rendah mampu mengurangi beban baterai yang pada akhirnya ikut memperpanjang umurnya. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa tegangan listrik yang bagus berada di rentang 40-80 persen. Dengan seperti itu, berarti mengisi baterai di bawah angka 30-40 persen hendaknya juga dihindari. Oleh sebab itu, selalu jaga baterai di kisaran 30-80%, tak kurang dan tidak lebih.
Sebagai catatan penting, sebaiknya tatkala mengisi baterai HP, tidak dilakukan sambil menggunakannya atau posisi handphone menyala. Alasannya, tanpa dibarengi memakainya pun realitasnya suhu HP saat dicas kemungkinan besar bakal meninggi. Terlebih-lebih pengisian di rentang 80-100% jauh berisiko lebih panas. Apalagi sambil memakainya, tentu berujung meningkatnya suhu HP.
Padahal, suhu panas dari internal maupun ekstrenal (misal sinar matahari) dapat mempercepat penurunan kesehatan baterai secara drastis. Dengan maksud lain, sebagai masukan yaitu lebih bijak cegah suhu HP berubah menjadi tinggi. Baik itu disebabkan tengah menyala maupun sedang diletakkan di dalam tas. Bagusnya, gunakan mode pesawat ketika hp diperkirakan akan lama tak dipakai.
Kalaupun ingin tetap mengisi baterai sampai 100%, disarankan matikan HP secara total (bukan dalam mode standby atau siap dinyalakan dengan tiba-tiba). Keadaan HP yang mati, selain mencegah potensi naiknya suhu, faktanya mampu membuat HP menjadi lebih segar kembali. Ibarat kata, mesin HP yang mati total akan mengistirahatkannya untuk sementara waktu dari "siksaan" penggunanya.
Baca juga 5 Cara Terampuh Agar Ponsel Pintar yang Baru Dibeli Tahan Lama dan Bandel
Saran terakhir. Agar suhu tidak naik secara signifikan serta proses pengisian baterai tercapai dengan tempo cepat, dianjurkan gunakan mode pesawat. Tujuannya, semua itu demi meringankan tugas HP untuk fokus dalam proses pengisian daya. Tanpa diganggu oleh naik-turun sinyal maupun aplikasi yang aktif di latar belakang, yang seluruhnya sanggup menaikkan suhu HP.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sudah Terbukti Ampuh, Begini Alasan Penting Tak Boleh Cas HP Lebih dari 80 Persen"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*