Banjirembun.com - Tindakan pemecatan bagi sebagian kalangan mungkin diterapkan secara elegan dan anggun agar tidak terkesan semena-mena. Sebab, bagi mereka keputusan untuk memecat seorang pekerja atau bawahan merupakan hal yang harus dipertimbangkan matang dahulu. Tidak langsung main penggal. Apalagi, tatkala buktinya belum kuat dan kesalahan tak terlalu fatal.
Faktor pemberhentian secara total seorang karyawan dari segala urusan pekerjaan ada banyak sekali. Bukan cuma disebabkan karena kesalahan individu. Melainkan, teramat memungkinkan karena adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Maksudnya, pihak karyawan dibuang begitu saja karena ada karyawan baru yang telah berbuat KKN sehingga bisa masuk kerja.
Baca juga 8 Sikap Pekerja yang Pantas Dipecat dan Digantikan dengan Mesin atau Robot
Seorang karyawan yang akan segera dipecat biasanya ada tanda-tandanya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu didahului dengan perlakuan-perlakuan tertentu yang bisa segera disadari atau justru terlambat untuk dipahami. Beberapa pertanda yang dapat jadi firasat di antaranya sebagai berikut:
1. Membuka Lowongan Kerja
Pembukaan lowongan kerja yang sesuai fokus atau bidang kerja yang sedang digeluti patut untuk dijadikan peringatan keras. Walau enggak langsung dipecat sesudah karyawan baru tersebut diterima kerja, tapi itu sangat mungkin memunculkan kompetisi ke depannya. Nah, seleksi alam pun terjadi. Pada akhirnya yang kalah bakal tersingkir atau disingkirkan.
2. Sering Diajak Rapat Pribadi Bersama Atasan
Jangan terlalu percaya diri alias GR dulu. Seorang pegawai sering dipanggil secara pribadi merupakan tanda dia akan segera dipecat. Lebih parah lagi, ketika pertemuan di ruang tertutup itu hanya melibatkan seorang bawahan bersama dengan sejumlah atasan yang memiliki kuasa untuk memecat karyawan. Di sana, para petinggi itu dalam rapat terkadang saling lirik mata.
3. Pengurangan Tugas
Di beberapa tempat kerja, pemberian gaji dilakukan berdasarkan kinerja dan tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Artinya, saat tugas yang biasanya diberikan padanya berjumlah banyak lalu mengalami pengurangan, hal tersebut langsung berdampak pada rendahnya uang yang diperoleh dibanding bulan-bulan sebelumnya. Nahasnya, tugas itu dilimpahkan pada teman terdekat.
4. Gelagat Aneh Rekan Kerja dan Atasan
Biasanya sebelum diadakan pemecatan, sebuah kabar sudah menyebar ke beberapa orang di tempat kerja. Setelah tahu, mereka bersikap berbeda dan aneh pada pekerja yang akan segera dipecat. Tatapan mata, mimik muka, gaya bicara, hingga gerak tubuh mereka menunjukkan sikap sangat-sangat membuat tidak nyaman. Berdampak rasa muak dan jengkel.
5. Tidak Dilibatkan pada Urusan Penting
Kegiatan penting, misal rapat penting, yang biasanya diikuti oleh hampir semua pegawai merupakan tanda bahwa mereka yang terlibat masih dibutuhkan. Setidaknya, meski dilibatkan nyatanya keberadaannya enggak dianggap dan tak diperhatikan oleh banyak pekerja lain. Ada dan tidak adanya sudah tidak dipedulikan lagi sama rekan-rekan kerja.
6. Diteror dan Ditekan
Tindakan peneroran dan penekanan yang sengaja dijalankan oleh atasan bisa jadi agar pekerja mengundurkan diri. Dengan begitu, pihak pemberi kerja tidak memberikan pesangon. Tentunya, alasan lainnya ialah supaya kalangan yang memecat tak perlu repot-repot mengatur bahasa "halus" guna mampu mengusir pekerja yang jadi sasaran target. Parahnya, demi menghilangkan pekerja tega berbuat fitnah.
Ilustrasi karyawan yang sudah dipecat (sumber Pexels.com) |
Diantara bentuk perilaku atasan yang bikin tidak nyaman meliputi memerintah bawahan mengerjakan hal-hal yang terkesan rendahan dan "hina" di mata karyawan. Sering pula memberikan tugas-tugas yang di luar kemampuan dan kebiasaan yang sudah lama dikerjakan. Kemudian, memindahkan ke departemen/divisi yang "asing" dan berisi orang-orang yang diatur untuk mengganggunya.
7. Kondisi Keuangan Tempat Kerja Terpuruk
Tak perlu langsung merasa bersalah diri maupun rendah diri. Alasannya, enggak semua kebijakan pemecatan dilakukan karena kesalahan dari karyawan. Boleh jadi, lantaran memang perusahaan atau kantor sedang melakukan perampingan untuk mengurangi beban keuangan. Alhasil, beberapa pekerja bakal dikeluarkan dari tempa kerja.
Baca juga Karyawan Kantoran Jangan Menyepelekan Office Boy, Ketimbang Menyesal Kayak Begini
Tanda-tanda tempat kerja sedang tidak baik-baik saja misalnya ada rencana melakukan merger atau penggabungan. Tentunya, itu juga bakal berdampak pada pengurangan jumlah pekerja. Lebih lanjut, masih banyak lagi tanda-tanda sebuah tempat kerja kondisi keuangannya sedang terpuruk. Misalnya, dicurigai adanya korupsi dan penggelembungan dana oleh oknum atasan.
Tanda selanjutnya berupa banyaknya kasus hukum dialami tempat kerja, isu miring dari media massa resmi maupun medsos, terjadi krisis ekonomi nasional atau global, gedung atau bangunan tak segera direnovasi, hingga tak adanya inovasi yang dilakukan. Semua itu, mestinya menjadi peringatan bagi para karyawan untuk segera cari pekerjaan di tempat baru sebelum resign (mengundurkan diri).
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Tanda Seorang Karyawan Akan Segera Dipecat "
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*