Banjirembun.com - Dalam mengolah kopi, mulai dari proses penanaman bibit pohon kopi hingga dihidangkan di atas meja, enggak boleh sembarangan. Hal tersebut diterapkan bukan cuma untuk menyangkut demi meningkatkan kualitas rasa di lidah, aroma di hidung, dan penampilan di mata. Lebih dari itu, kopi yang ditangani dari hulu hingga hilir secara tidak tepat dapat mengurangi manfaat kopi, terutama bagi kesehatan.
Sebagaimana diketahui, bahwa kopi sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Malahan hal yang mengagumkan, berdasarkan penelitian, kopi yang diminum secara benar (takaran bubuk, dosis minum, jenis kopi, dan cara pengolahan sudah sesuai ketentuan) mampu meningkatkan peluang untuk memperpanjang usia. Artinya, sebaiknya jangan fokus pada rasa nikmat tapi pada fungsinya.
Baca juga Manfaat Kopi Mampu Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Kualitas Hidup
Kendati demikian, bukan berarti dalam membuat kopi sembrono begitu saja. Sebab, meski hanya kopi tubruk pun (kopi yang dibuat secara tradisional atau paling sederhana yaitu hanya dengan "menubrukan" air panas ke atas kopi di dalam cangkir) tatkala salah langkah bisa menyebabkan kopi terasa pahit dengan sensasi gosong. Apalagi, faktanya terdapat banyak ragam metode dalam menyeduh kopi.
Lantas, apa saja yang menentukan kualitas kopi? Setidaknya, ada 5 hal yang menentukan faktor kelayakan kopi untuk dinikmati tapi tetap menyehatkan:
1. Asal Usul Biji Kopi
Cita rasa seduhan kopi, walau metode dalam menyangrai alias menggoreng tanpa minyak (roasting) dan langkah penyeduhan sama persis tetapi kalau jenis kopi yang dipakai berbeda berakibat rasa juga beda. Misalnya, satunya pakai kopi arabika dan satunya lagi robusta. Bahkan, meski sama-sama arabika ketika asal daerah tempat biji kopi dipanen berbeda, rasanya kemungkinan besar dapat berbeda.
Asal usul biji kopi bukan cuma menentukan jenis kopi berciri khas daerah mana. Akan tetapi, terkadang ikut pula mempengaruhi terhadap ukuran biji kopi. Maksudnya, walau sama-sama kopi robusta tapi warna dan ukuran biji kopi bisa berbeda. Dengan demikian, kualitas bahan baku biji yang digunakan teramat mempengaruhi kualitas kopi enak dan menyehatkan atau tidak.
Cara me-roasting yang sangat bagus, penggilingannya terjamin "bersih," dan metode penyeduhannya menggunakan mesin canggih berakibat bakal percuma di kala bahan bakunya jelek. Oleh sebab itu, gunakan standar mutu kopi yang baik. Yakni, memiliki grade paling tinggi. Tentunya, harga membawa rupa. Di kala ingin mempunyai bahan baku biji kopi top mesti menebusnya dengan harga yang lebih tinggi.
2. Cara Menyangrai (Roasting)
Alat sangrai yang memakai bahan "penggorengan" dari bahan logam sembarangan dan bentuknya asa-asalan juga menentukan kualitas kopi. Tujuan sangrai yaitu untuk mendapatkan aroma, rasa, dan tingkat kegelapan biji kopi yang sesuai. Di mana, durasi dalam me-roasting biji kopi sebaiknya selama 9-12 menit tergantung pada panasnya nyala api dan ketebalan bahan "penggoreng"
Minuman kopi yang sudah habis (sumber foto koleksi pribadi) |
Semakin lama menyangrai, makin gelap warna dan pahit pula rasa kopi. Namun, porsi atau takaran biji kopi yang akan disangrai juga ikut berpengaruh pada kualitas bubuk kopi. Misalnya, wadah sangrai yang seharusnya berkapasita biji kopi 2 kilogram diisi dengan bahan baku seberat 2,5 Kg. Nah, kondisi tersebut nanti juga berakibat pada takaran porsi bubuk kopi yang dibutuhkan ke dalam gelas.
3. Masa Simpan Biji Kopi Mentah, Biji Kopi Sangrai, dan Bubuk Kopi
Bubuk kopi yang masa olahnya dilakukan secara singkat (dari panen biji hingga dihidangkan) tentu memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan yang masa simpannya amat lama. Perlu diketahui, biji kopi mentah punya masa simpan ideal maksimal 1 tahun. Lebih dari itu, bubuk kopi yang dihasilkan bakal mengalami penurunan kualitas. Sementara, untuk biji kopi yang telah disangrai sebaiknya disimpan tak lebih dari satu bulan.
4. Kreativitas dalam Penyeduhan
Pihak penyeduh kopi mesti mempunyai cara, teknik, atau metode yang bagus. Semua faktor di atas yang sudah terpenuhi bakal sia-sia saat momen penyeduhan dilakukan dengan salah. Sebab, teknik menyeduh mampu memberikan pengaruh besar pada kualitas minuman kopi yang dihasilkan. Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah air panas, sendok, dan gelas harus dipastikan terbebas dari sisa-sisa masakan sebelumnya.
Suhu ideal air panas yang dipakai menyeduh kopi antara 90-95 derajat selsius. Alhasil, air panas yang masih dalam keadaan mendidih jangan langsung disiramkan ke dalam bubuk kopi. Sebab, suhu air yang mendidih biasanya sudah di atas 100 derajat selsius. Alasannya, suhu yang terlalu tinggi (panas) dapat berakibat rasa menjadi gosong dan terlalu rendah (dingin) bisa menyebabkan rasa terlalu datar dan kurang nendang.
5. Cara Menikmati
Sebaiknya, minuman kopi diminum dalam keadaan hangat. Serta, gunakan penutup gelas agar aroma dan panas air tidak cepat memudar secara tiba-tiba. Perlu diperhatikan, dilarang keras untuk menghangatkan ulang minuman kopi yang sudah dingin. Lebih baik, nikmati kopi dingin apa adanya meski dampaknya rasa menjadi memudar. Terakhir, nikmati kopi dalam keadaan posisi tubuh benar-benar rileks.
Baca juga Dampak Buruk Minum Kopi dalam Jumlah Banyak
Disarankan, jangan minum kopi sambil makan-makanan tak menyehatkan. Lebih lanjut, minumlah kopi murni tanpa campuran apapun. Baik itu gula, susu, krimer, cokelat, atau yang lainnya. Bagaimanapun, kopi hitam murni sangat bagus untuk kesehatan. Penyebabnya, menambahi bubuk kopi dengan gula dan susu terlalu banyak justru dapat mengurangi kualitas kopi. Barangkali rasanya menjadi nikmat. Namun, itu sungguh tidak baik untuk kesehatan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kopi Jadi Nikmat Tapi Tetap Menyehatkan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*