Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Tiga Alasan Umat Islam "Harus" Ditimpa Musibah

Banjirembun.com - Musibah adalah kejadian tidak dikehendaki yang menimpa individu maupun masyarakat sehingga berakibat kesedihan, kerugian, dan kehilangan sesuatu yang dicintainya. Di mana, musibah kolektif berupa wabah penyakit serta bencana alam.


Musibah dari Allah yang menimpa manusia sejatinya merupakan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Bayangkan saja ketika di bumi ini tak ada musibah seperti kematian, kelaparan, konflik sosial, hingga peperangan. Apa bedanya kehidupan dunia dengan surga?

Setiap manusia pasti tertimpa musibah. Tidak peduli beragama apa, dijamin setiap orang mengalami diterjang permasalahan dalam hidup. Baik itu secara fisik atau mental maupun kombinasi keduanya. Itu semua demi kemaslahatan mereka.


Nah, musibah bagi setiap Muslim semestinya tidak dipandang sinis apalagi berprasangka buruk pada Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebab, bagi umat Islam segala kondisi bahagia maupun sengsara keduanya wajib disikapi dengan benar.


Tatkala kondisi sedang baik-baik saja disarankan untuk bersyukur. Sebaliknya, ketika keadaan tengah buruk melanda dianjurkan bersabar. Di mana, baik bersyukur maupun bersabar keduanya bernilai pahala.


Artinya, apapun yang dilakukan oleh Muslim ketika itu semua dikembalikan kepada Allah, untuk meraih ridho-Nya, bakal dipetik juga hasilnya. Tidak cuma memperoleh balasan di akhirat tetapi juga hadiah keindahan hidup di dunia.


Berikut ini alasan kenapa umat Islam tertimpa musibah kehidupan:


1. Sebagai Peringatan

Andai kata manusia tidak pernah mengalami sakit seperti fir'aun tentu potensi takabur dan ujub semakin besar. Lupa diri sehingga merasa dirinya sebagai tuhan. Dengan musibah pula manusia punya kesadaran diri bahwa mereka makhluk "terbatas".


Alangkah banyak insan yang lalai dari Zat Maha Kuasa. Jangankan taat pada-Nya, iman pada Tuhan pun tidak ada di dada mereka. Dengan kata lain, masalah yang diterima Umat Islam semestinya mampu melembutkan hati mereka sehingga mudah menerima taufiq dan hidayah.


Sayangnya, meski menerima musibah bertubi-tubi maupun musibah satu-dua kali yang menyakitkan sebagian Muslim tetap tak sadar juga. Alih-alih intropeksi diri dan giat menjemput hidayah, yang ada justru mereka semakin marah dan meninggalkan serta marah pada Allah.


2. Penggugur Dosa

Tak sedikit umat Islam yang bercita-cita masuk surga serta mendapatkan kenikmatan setelah kematian. Namun, mereka lupa untuk memohon ampun (istighfar maupun tobat). Mereka hanya fokus memperbanyak ibadah berkaibat "lupa diri". 

Ilustrasi terkena musibah (sumber gambar dari Pixabay)

Saking rajin beribadah berujung pada menganggap diri pantas untuk masuk surga tanpa minta ampun sekali pun. Padahal, sudah diketahui bersama bahwa surga didapat bukan oleh ibadah yang dilakukan hamba. Melainkan lantaran mendapat rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala.


Musibah yang menimpa orang beriman membikin mereka berjalan di atas muka bumi tanpa banyak menanggung beban dosa. Sebaliknya, ketika tidak mendapat musibah di dunia sangat perpotensi balasan atas setiap dosa bakal mereka terima di akhirat kelak.


3. Meninggikan Derajat Hamba di Surga

Musibah yang dihadapi manusia saat disikapi dengan kesabaran dan keridhoan mampu meninggikan derajat manusia di surga. Maksudnya, surga itu punya tingkatan sesuai dengan amal penghuninya. Semakin bertaqwa makin tinggi pula level surga yang didapat.


Musibah enggak hanya meninggikan derajat di surga. Di waktu hidup di dunia derajat umat Islam yang terkena musibah "hebat" juga ditinggikan sehingga pantas disebut sebagai hamba yang soleh. Hamba yang dekat pada-Nya.

Baca juga 5 Penyebab Utama Individu Terkena Musibah yang Tak Terhindarkan

Musibah seringkali diterima oleh Muslim yang berdo'a mendapatkan derajat surga paling tinggi (surga firdaus) tetapi amalan soleh masih kurang. Lebih parah, tergolong sering melakukan dosa-dosa kecil serta terkadang melakukan dosa besar.


Akibatnya, Allah Subhanahu wa ta'ala timpakan musibah pada Umat Islam serta Dia buat agar hamba-Nya itu mampu bersabar menghadapinya. Dengan begitu, derajat manusia "pilihan" tersebut posisinya tinggi ketika di surga nanti. Itulah wujud nyata sifat Allah Yang Maha Penyayang.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tiga Alasan Umat Islam "Harus" Ditimpa Musibah"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*