Banjirembun.com - Suara azan di Masjid yang dikeraskan bagi umat beriman pasti dipandang penting untuk diadakan. Bahkan, ketika di suatu waktu maupun tempat tertentu ternyata enggak ditemui suara azan bakal bikin kangen. Di mana, suara azan yang berkumandang keras bukannya bikin mereka kesal atau jengkel malah barangkali dinanti-nantikan.
Berbanding terbalik untuk orang-orang munafik dan kafir pembenci Islam, suara azan menurut mereka sangat menyebalkan. Walau muazinnya bersuara merdu dan memakai sound system tercanggih sehingga memanjakan telinga nyatanya semua itu tetap bikin mereka "mengingkari" terhadap keanggunan azan.
Baca juga Alasan Sound System di Masjidil Haram Berkualitas Super dan Tak Pernah Trouble
Artinya, bagi orang-orang anti Islam entah suara azan keras atau enggak selama masih terdengar telinga akan membuat hati mereka panas. Akhirnya, timbullah rasa semakin benci pada agama Islam. Bahkan, menghardik pula umat Muslim yang berjamaah ke Masjid cuma gara-gara terdengar suara azan.
Lantas, kenapa suara azan harus dikeraskan? Salah satu jawabannya yaitu azan merupakan pemberitahuan (memperdengarkan) sebagai tanda atau panggilan "kebaikan" terhadap orang-orang lalai. Dengan demikian, azan berfungsi sebagai pengingat bagi Muslim untuk senantiasa hatinya tetap tertaut pada-Nya.
Jadi, azan bukan hanya sebagai seruan panggilan atau tanda tiba waktunya sholat. Lebih dari itu, suara azan harus dikeraskan lantaran itu sudah menjadi perintah Rasulullah. Maksudnya, lantunan azan bukan semata-tama sebagai budaya atau tradisi. Akan tetapi, sebagai bentuk ketaatan dalam beragama.
Namanya sebuah panggilan atau pengumuman, eloknya harus diketahui banyak orang. Nah, berhubung azan dilakukan 5 kali sehari tentu cara yang paling efektif dan efisien dengan mengumandangkan suara keras. Namun, mengeraskan saja enggak cukup. Harus dilakukan secara elegan dan menyejukkan.
Pakai logika saja, bagaimana sebuah ajakan kemuliaan bakal diterima oleh banyak orang kalau cara menyampaikan saja dengan "brutal" sehingga membuat resah? Bukankah tujuan azan itu untuk syiar Islam dan dakwah menuju tingkatan kebaikan lebih sempurna? Lalu, mengapa cara azan melanggar nilai-nilai keindahan Islam itu sendiri?
Selanjutnya, bagaimana hukum orang yang mengeluhkan suara azan yang jelek lantaran muazinnya melakukan secara asal-asalan serta peralatan sound system murahan?
Sebelum menjawab secara tepat pertanyaan di atas, perlu diketahui bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala sangat membenci perbuatan berlebih-lebihan. Dalam konteks ini, tentu berlebih-lebihan dalam mengumandangkan azan (misalnya volume suaranya super keras atau bisa pula durasi azannya teramat panjang).
|
Ilustrasi Masjid yang mengumandangkan azan (Sumber gambar Pixabay) |
Konsekuensinya, siapapun yang mengeluhkan suara azan karena disuarakan secara berlebihan tentu dibolehkan. Sebab, yang dikeluhkan bukan keberadaan atau diterapkannya azan 5 kali sehari. Melainkan, "hanya" mengeluhkan suara azan yang teramat menyiksa telinga disebabkan kadar volumenya terlalu besar.
Kendati demikian, cara menyampaikan keluhan harus dengan benar. Enggak boleh arogan, semena-mena, dan menyakiti perasaan orang-orang yang punya niat tulus memakmurkan Masjid. Lebih parah lagi, cara mengritiknya secara provokatif sehingga berujung pada konflik sosial yang merembet ke mana-mana.
Sebaliknya, ketika prosesi azan yang dilakukan ternyata normal alias wajar-wajar saja tetapi mendapatkan tanggapan yang negatif (menolak atau mengeluhkan suara azan) dari pendengarnya tentulah itu termasuk bagian dari perilaku berlebih-lebihan. Yakni, tindakan yang menolak adanya syiar dan dakwah di masyarakat mayoritas Islam.
Baca juga Alasan Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Azan
Kesimpulannya, hikmah suara azan harus diperdengarkan kepada banyak orang adalah untuk memberikan tanda bagi sesama Muslim bahwa di wilayah tersebut memang diselenggarakan sholat secara berjamaah. Lebih dari itu, azan dapat menjadi simbol tentang eksistensi masyarakat Islami.
Peradaban Islam tanpa adanya suara azan ibarat kata "mengaku beragama Islam tapi tak peduli pada tiang agama". Sebab, azan merupakan gerbang awal tegaknya tiang agama berupa sholat lima waktu. Kalau tiang agama sudah runtuh berakibat pada ambruknya sendi-sendi ajaran Islam yang paling pokok.
Suara azan yang keras sangat bermanfaat bukan cuma bagi tamu (pengunjung) dari luar daerah. Lebih dari itu, berguna bagi warga sekitar yang ingin konsisten dalam sholat berjamaah di Masjid. Bayangkan saja, ketika mayoritas penduduknya Muslim tapi tak terdengar suara azan sama sekali?
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sebuah Hikmah, Kenapa Suara Azan Harus Dikeraskan?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*