Banjirembun.com - PSJ (Putus Sebelum Jadian) merupakan ungkapan bagi dua insan lawan jenis yang sudah menjalin hubungan dekat, saling memberikan "kode-kode" ketertarikan, hingga punya hubungan khusus tanpa ada status ikatan tertentu tetapi nahasnya sebelum mengungkapkan perasaan cinta ternyata sudah pisah atau bisa pula salah satunya baru saja terlanjur mengambil keputusan untuk punya pasangan.
Putus sebelum jadian dapat diartikan sebagai patah hati sebelum jadian. Maksudnya, ada beberapa faktor kenapa perasaan cinta kandas begitu saja. Padahal, belum ada ungkapan perasaan sayang padanya. Di mana, umumnya yang kerap menjadi korban hubungan tanpa status ini yaitu pihak cewek. Walaupun, barangkali cowok peragu atau pemalu juga bisa mendapatkan penderitaan kegagalan cinta yang perih.
Mungkin putusnya hubungan sebelum jadian enggak terlalu sakit ketika salah satu pihak teramat jelas menunjukkan sikap tidak mencintai. Artinya, gebetan alias orang yang jadi sasaran untuk menjalin hubungan serius pilih menjaga jarak dan menunjukkan sikap menolak sebelum didekati pada fase PDKT atau pendekatan. Ibarat kata, dia membangun benteng kokoh dan rapat yang tak bisa ditembus.
Akan tetapi, tatkala nyatanya satu sama lain sebenarnya merasakan saling jatuh cinta yang diimbuhi masing-masing saling melempar "kode-kode" perasaan cinta yang mirisnya malah tiba-tiba putus begitu saja seolah tanpa sebab, itu sungguh sangat menyakitkan. Jauh lebih bikin sakit daripada putus hubungan yang sebelumnya nyata-nyata memiliki ikatan "jelas".
Seenggaknya, ketika kedua manusia saling cinta sudah pernah menjalin hubungan "resmi" tentu itu cukup menunjukkan bukti telah mencoba berusaha untuk mempersatukan diri dalam sebuah ikrar bersama. Bahkan, lebih ekstrim lagi sudah berjanji bakal setia sehidup semati. Dengan begitu, usaha untuk saling melengkapi atau justru rasa saling memiliki sangat kuat dan "legal" tanpa perlu canggung.
Lebih dari itu, di dalam hubungan yang sudah ada akad seperti di atas satu sama lain juga sudah saling "mengisi". Misalnya bertukar pendapat, adu gagasan, membicarakan tentang kehidupan, hingga hal-hal tampak sepele sekalipun. Serta, di antara mereka saling memahami kepada sesuatu hal yang lebih dalam ketimbang sebelum adanya status "terikat" yang kuat.
Sementara itu, patah hati sebelum jadian yang melanda seseorang mampu berakibat ia tak mendapatkan kepastian "jawaban" apakah dia benar-benar cinta atau enggak. Diperparah, "kepuasan" hati untuk berterus terang secara jantan juga tidak tersalurkan. Dua hal itu, sungguh bikin menyesakkan dada. Bukan hanya berpeluang timbul penyesalan tetapi ikut serta muncul kekecewaan diri.
|
Ilustrasi patah hati karena putus cinta (Sumber gambar dari Pixabay) |
Dengan demikian, putus sebelum jadian sejatinya berbeda dengan kegagalan dalam PDKT. Sebab, gagal dalam pendekatan masih dimungkinkan karena memang salah satu individu yang jadi incaran menolak untuk menjalin ikatan. Nah, untuk kasus PSJ ini sebenarnya kedua-duanya berpotensi besar menyatu dalam jalinan kasih sayang. Namun, karena jalan takdir berkata lain nyatanya idealitas itu "batal" terwujud.
Kalaupun "dipaksakan" sesungguhnya putus sebelum jadian boleh disamakan dengan hubungan tanpa status, teman rasa pacar, atau teman tapi "dekat" yang pada akhirnya berujung pada perpisahan. Di mana, kerenggangan itu sebagaimana diulas di atas ditandai dengan salah satu pihak telah menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam banyak kasus, pihak cewek akhirnya menerima "lamaran" cowok lain.
Realitasnya, dalam budaya ketimuran seperti di Indonesia ini kerap dijumpai posisi cewek lebih pasif. Dia menunggu kejelasan dan kepastian dari cowok. Sedangkan, si cowok dituntut aktif untuk memberikan kejelasan secara langsung kepada cewek terkait bagaimana isi hatinya yang sebenarnya. Tujuannya, agar ada bedanya antara hubungan sekadar teman dengan hubungan yang lebih dari cuma sahabat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Putus Sebelum Jadian "
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*