Banjirermbun.com - Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Maksud istilah rahmat di sini bukan hanya berupa rasa kasih sayang dalam bentuk "hampa" berupa kata-kata tanpa wujud nyata. Melainkan pula, dibuktikan dengan cara memberikan sebagian harta yang dimiliki. Baik itu melalui langkah melakukan zakat fitrah, zakat mal, sedekah uang, sedekah barang, hingga berbagi daging kurban.
Dalam berbagi-bagi harta seperti di atas menurut syariat Islam ada yang sifat hukumnya wajib, ada yang sunah muakkad, dan ada yang sekadar mubah. Termasuk pula menyembelih hewan kurban merupakan salah satu ibadah yang tergolong sunnah muakkad. Yakni, sebuah ritual tahunan yang waktu pelaksanaan dan jenis hewan kurbannya sudah ditentukan. Semua ada rukun serta syaratnya.
Baca juga Umat Islam Sadis dan Tak Punya Perikehewanan? Bantai Binatang Demi Dalih Syiar Agama
Perlu diketahui saja, bagi sebagian masyarakat perayaan Idul Adha merupakan momentum yang sangat ditunggu-tunggu. Bukan cuma oleh para penerima daging qurban yang barangkali hanya satu tahun sekali menikmati makan daging. Di mana, kalau tak ada Hari Raya Besar tersebut mungkin mereka bakal semakin lebih jarang lagi menyantap daging lantaran kondisi ekonomi yang teramat minim.
Tanggal diadakannya penyembelihan hewan kurban juga dinanti-nantikan oleh banyak orang yang mungkin merasa tak terlalu berharap pada mentahan dagingnya. Sebut saja seperti para peternak kambing dan sapi, makelar, pengepul (bandar atau penyalur), hingga para pedagang kambing di lapangan. Semuanya itu merupakan lingkaran bisnis yang perputaran angka uangnya sangat fantastis.
Bagi orang pedesaan atau di area pegunungan mempunyai lembu atau domba merupakan bentuk investasi nyata. Setidaknya, bagi orang yang agak mampu disebut sebagai sarana tabungan. Di mana, memiliki binatang ternak semacam itu yang berjumlah banyak bukan cuma akan mendatangkan kebanggaan tersendiri. Lebih dari itu, mereka meyakini dapat mendatangkan keberkahan.
Sebagai informasi, satu bulan menjelang jatuhnya Hari Raya Idul Adha harga sapi jantan dan kambing jantan bisa melambung tinggi. Di waktu itu banyak peternak yang telah memutuskan menjual ternak peliharaannya ke pedagang. Terkadang ada pula yang menjualnya langsung pada Umat Islam yang hendak berkurban. Dengan memakai sistem tali (bayar separuh dulu baru dilunasi saat hari H sudah datang).
Kisah Bandar Hewan Qurban yang Memperoleh Untung Besar Setiap Tahunnya
Ada seorang bandar (pemodal) jual-beli hewan kurban yang sudah menyiapkan bisnisnya secara serius sekitar dua bulan sebelum Idul Adha tiba. Di periode itu dia telah mencari dan memastikan siapa saja para petani yang bakal memasok hewan qurban untuk dirinya. Bahkan untuk urusan calon pembeli, mayoritasnya sudah ditetapkan (semacam terdapat kontrak kerja sama tak tertulis).
Intinya, semua jalurnya telah disiapkan matang dari hulu hingga hilir. Kalau terkait masalah transportasi alias jasa angkut sapi dan kambing tentu pasti sangat siap. Apalagi untuk tenaga kerja, tempat untuk berjualan, dan pemasok pakan tentulah sudah paham betul bagaimana seluk beluknya. Sebab, kegiatan jual-beli itu dia lakukan setiap tahun. Alhasil, maklum ketika ia sangat mahir mengetahui pola pasar.
|
Ilustrasi hewan qurban yang dijadikan sumber penghasilan (Sumber gambar dari pixabay) |
Dalam satu kali momen Idul Adha dia bisa mendapatkan keuntungan bersih (dipotong modal beli hewan, biaya operasional, dan lain-lain) minimal 150-an juta. Laba yang diperoleh sebesar itu sudah cukup untuk menghidupi keluarganya dalam tempo satu tahun penuh. Sangat wajar, nilai nominal segede itu setara dengan penghasilan gaji 8 - 15 juta perbulan.
Cukup berjibaku selama satu bulanan menjelang Idul Adha hingga berakhirnya, setelah itu bisa santai mencari uang di bidang lainnya. Kalau pun benar-benar lagi menganggur, waktu longgar itu dipakai untuk mengunjungi para peternak dengan tujuan demi tetap menjaga hubungan erat. Dampaknya, wajarlah tatkala di sisa bulan berikutnya lebih banyak jeda kosongnya ketimbang sibuk banting tulang.
Berbanding terbalik dengan para pegawai atau karyawan yang bergaji nominal sama seperti di atas. Mereka mungkin hampir setiap hari bekerja satu hari penuh. Berangkat pagi pulang sore, malah di ujung petang. Belum lagi menghadapi lingkungan pekerjaan yang menimbulkan tekanan berat, terjebak kemacetan di jalan raya, maupun risiko kehilangan kesempatan berhubungan bersama keluarga.
Baca juga 5 Alasan Uang Tak Bisa Gantikan Daging Qurban
Kesimpulannya, dalam perputaran bisnis hewan kurban Idul Adha yang diuntungkan sangat banyak. Namun, sayangnya lagi-lagi nilai yang paling besar diraup oleh para bandar atau pemodal. Cukup bermodal 550 juta rupiah keuntungan bersih yang masuk kantong bisa tembus 100 juta lebih. Tentu, itu juga ditentukan oleh kemahiran dalam berkomunikasi dan menjalin kerja sama.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Perputaran Bisnis Hewan Kurban Idul Adha yang Fantastis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*