Sebelum Memegang Prinsip "Be Yourself" Pastikan Dulu 3 Hal ini Sudah Beres

 Banjirembun.com - Arti be yourself adalah 'jadilah dirimu sendiri'. Sebuah ungkapan yang memotivasi untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan kecerdasan, kemampuan, bakat, dan minat milik sendiri. Dengan kata lain, individu berjiwa be yourself merupakan karakter seorang merdeka dan teguh pendirian tanpa merasa di bawah bayang-bayang orang lain.

Konsep tentang be yourself memang sangat baik. Dipakai sebagai penuntun agar enggak ikut-ikutan, terpengaruh, dan terjebak oleh tabuhan gendang orang lain. Intinya, bertujuan untuk menjadi pribadi yang mandiri sesuai keinginan sendiri. Bukan kemauan atau kehendak orang lain. Dengan maksud supaya kesehatan mental atau kebahagiaan tetap terjaga.

Baca juga 5 Penyebab Individu Mudah Terpancing Mau "Menari di Atas Tabuhan Gendang Orang Lain"

Berikut ini 3 hal yang harus dibereskan dulu sebelum punya prinsip be yourself:

1. Menemukan Jati Diri

Jati diri adalah satu kesatuan dari identitas diri (suku, bangsa, budaya, karakter, kepribadian, usia, curriculum vitae, dll), prinsip hidup, minat, bakat, kesungguhan, keberanian, dan cinta kasih. Barangsiapa yang mampu menyatukkannya sehingga terwujud bentuk baru dari semua itu maka ia telah menemukan jati dirinya.

Be yourself (sumber gambar koleksi pribadi)

Bagaimana mau menjadi diri sendiri kalau faktanya dia sendiri belum mengenali diri sendiri? Jangankan remaja dan pemuda, orang-orang dewasa hingga yang sudah lanjut usia pun masih banyak yang belum menemukan jati dirinya. Asumsinya, mereka terlihat sudah punya jati diri tetapi ironis itu hanya sebuah kepura-puraan alias menjadi pribadi manipulatif.

Baca juga Cara Menemukan Jati Diri

2. Menyesuaikan Diri dengan Latar Belakang Hidup

Bentuk kepribadian yang dipilih untuk panutan/teladan (role model) dalam menjadi diri sendiri juga harus dicocokkan dengan latar belakang hidupnya. Di antaranya seperti bagaimana kondisi keluarga, ekonomi, budaya, agama, bawaan, dan fanatismenya. Buat apa punya prinsip be yourself kalau nyatanya melanggar itu semua.

Bagaimanapun, menjadi sendiri bukan cuma harus unik atau berbeda dengan orang lain. Kalau syarat menjadi diri sendiri mesti menyalahi keumuman, sungguh teramat gampang dilakukan oleh setiap orang. Modalnya cukup berupa bermuka tebal (tahan malu), punya kenekatan, dan suka cari perhatian. Padahal, fungsi be yourself sesungguhnya untuk kebaikan diri sendiri bukan demi agar dilihat orang lain.

3. Menjadi Sukses Menurut Versi Sendiri

Hindari memakai standar kesuksesan menurut versi orang lain. Lebih parah lagi menganggap "Sukses bisa terjadi ketika sudah bisa mengalahkan orang-orang tertentu". Disarankan, jadikan diri sendiri di masa-masa lalu sebagai kriteria patokan sukses. Misalnya, kemampuan dan karakter diri telah mengalami perkembangan pesat dibanding masa lalu sehingga sanggup merubah hidupnya.

Menjadi sukses sejatinya bukan dengan cara menyiksa diri, menipu diri, berpura-pura diri, ataupun menghalalkan segala cara. Sebab, ada beberapa orang yang mengalami kesuksesan dengan cara tetap mempertahankan kebahagiaan diri. Buat apa bekerja keras ingin mendapat kesuksesan yang semu? Yakni, berhasil sukses di mata orang lain tapi malah "gagal" menurut diri sendiri dan keluarga.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat menjadi diri sendiri:

a. Cegah diri "latah" mudah meniru pekerjaan, kebiasaan, gaya hidup, kesukaan, hobi, atau orientasi hiburan yang sedang viral.

b. Tak perlu takut dalam kesendirian. Sebab, kadang menyendiri itu sangat penting guna mengenali dan mengevaluasi diri sendiri. Ketimbang terlihat bersama-sama tapi jiwanya mengalami kekeringan.

c. Jangan gampang minder, rendah diri, malu, atau 'kapok' tatkala ada orang yang omongannya bikin jengkel. Sebab, bisa jadi dia berkata-kata bukan mempunyai tujuan baik. Niatnya ingin menjatuhkan mental saja.

d. Tidak ada kesempurnaan di kehidupan dunia. Semua manusia pernah melakukan salah. Begitu pula enggak semua insan bisa mencapai sesuatu yang diinginkan atau didambakan oleh kebanyakan orang. 

e. Sadar diri, tahu diri, dan intropeksi diri sangat penting untuk tetap berjalan sesuai arah tujuan hidup. Masing-masing orang punya tujuan hidup. Senyampang apa yang dilakukan masih terkait dan mendukung tergapainya cita-cita terus jalankan sekuat tenaga.

Ikuti kami di empat media ini:

Tweet Banjir Embun

Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:

Ditulis oleh Banjir Embun Senin, 08 Mei 2023