Banjirembun.com - Pernyataan yang benar apakah "Ikhlas menerima takdir Allah" atau "Ridho terhadap takdir Allah"? Tentu yang paling benar ialah rida pada takdir Allah Subhanahu wa ta'ala. Penjelasan lengkapnya pahami tentang Jangan Terbalik, ini Bedanya Ikhlas dan Ridho.
Perkara ridho pada takdir-Nya memang urusan yang sulit. Bukan cuma di awal ketika menerima masalah, musibah, atau cobaan. Melainkan, kelak apakah akan terus selalu bertahan menerima takdir Allah Subhanahu wa ta'ala sampai akhir hayat.
Takutnya, tiba-tiba di masa mendatang saat teringat kembali masa menyakitkan itu rasa ridho sirna. Padahal, dulu hati sudah legowo alias rela menghadapi takdir tersebut. Ternyata akhirnya muncul rasa berat di dada, pikiran menjadi tak nyaman, maupun jengkel.
Ilustrasi takdir buruk (sumber gambar koleksi pribadi) |
Lantas, apakah ridho pada takdir Allah hukumnya wajib? Jawabannya tidak wajib lantaran ridho itu perkara yang tidak terkait dengan ibadah maghdah seperti sholat, puasa, zakat, dan haji. Di mana, agar semua ibadah itu diterima oleh-Nya salah satunya wajib ikhlas.
Jadi, ketika mendapati takdir buruk umat Islam tidak diwajibkan untuk ridho menerimanya. Akan tetapi, bagaimanapun ridho pada takdir Allah sangat dianjurkan dan lebih utama dilakukan. Alasannya, yang diwajibkan ketika mengalami takdir jelek yaitu bersabar.
Perintah sabar memiliki dalil atau landasan yang sangat banyak. Di mana, bersabar merupakan sebuah bentuk perilaku "menahan diri". Artinya, barangkali hatinya sulit ridho pada takdir-Nya. Namun, sikapnya menunjukkan perilaku sabar sehingga tidak berteriak marah ataupun bermuka kusut.
Lagi pula, manusia tercipta memiliki nafsu. Akibatnya, sangat sedikit insan yang mampu mengendalikan gejolak jiwanya sehingga mudah untuk ridho pada takdir Allah. Dengan demikian, boleh saja merasa terbebani dalam hidup tetapi amat dilarang keras untuk enggak sabar menjalaninya.
Nah, supaya gampang rida pada takdir-Nya ada beberapa langkah yang bisa ditempuh. Di antaranya meliputi berprasangka baik pada-Nya, berdoa dengan penuh manja (mengadu dan memohon), dan memahami kembali secara benar tentang konsep takdir.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ridho pada Takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala Hukumnya Tidak Wajib"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*