Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

3 Cara Agar Ridho Terhadap Takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Banjirembuh.com - Apakah ridho terhadap takdir Allah Subhanahu wa ta'ala hukumnya wajib? Jawabannya tidak. Selengkapnya untuk mengetahui penjelasan detail silakan pahami tulisan ini Ridho pada Takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala Hukumnya Tidak Wajib.


Ridho dalam menjalani takdir Allah yang dianggap menyakitkan sungguh teramat berat. Apalagi tatkala ketetapan-Nya itu tiba secara mendadak tanpa siap diri. Tentu, hanya orang-orang yang memiliki iman super kuat sehingga dekat pada-Nya yang sanggup menempuhnya.


Adapun bagi manusia biasa seringkali masih "menuntut", dongkol, dan merasa trauma. Padahal takdir tersebut mustahil untuk diperbaiki atau dihapuskan. Misalnya menerima ketetapan bahwa orang tua kandungnya meninggal dunia, bencana alam besar, hingga ingatan kelam di masa lalu.


Kendati demikian, bukan berarti umat Islam boleh menyerah begitu saja membiarkan hati "jengkel" ketika mendapati takdir buruk. Eloknya, diupayakan dengan langkah latihan agar hati semakin terbiasa untuk menerima takdir dari Allah.


Berikut ini cara ridho terhadap takdir Allah subhanahu wa ta'ala:


1. Berprasangka Baik

Perbuatan yang dilakukan terkadang di tengah jalan ada rintangan. Malah lebih parah lagi hasilnya tak sesuai rencana. Agar usaha yang dilakukan tersebut bernilai pahala yang lebih "esktra", seyogyanya berprasangka baiklah pada Allah SWT.


Dengan prasangka baik bakal berpeluang bagus untuk pikiran, mental, atau kejiwaan manusia supaya menjadi terkendali. Ditambah lagi fakta terhadap manusia saja dianjurkan untuk berpikiran positif, apalagi kepada Tuhan semesta alam tentu harus lebih kuat rasa "percaya" di dada.


Lebih lanjut, hukum balasan di dunia pasti berlaku. Baik itu balasan pada diri sendiri maupun balasan bagi orang-orang lain di sekitar yang berinteraksi. Artinya, diketahui atau tidak serta disadari atau enggak sebuah pembalasan negatif ataupun positif pasti diterima oleh pelakunya.


Belum lagi, tak boleh diragukan tentang terdapatnya balasan di akhirat. Di mana, apapun itu yang disangka (dipikirkan) maupun diperbuat oleh setiap manusia pasti mendapat balasan. Maknanya, tak ada satu hal apapun yang sia-sia di kehidupan dunia ini. Sebab, semua bakal dibalas.


Setiap do'a-do'a yang dianggap tak dikabulkan di dunia oleh hamba-Nya pasti diganti di akhirat dengan sesuatu yang lebih baik. Bukan hanya tentang surga tapi saat di alam barzah hingga qantharah. Bahkan, hamba-hamba itu kelak berharap seluruh doanya ketika hidup semuanya tak dikabulkan.


2. Berdoa Penuh Manja

Doa merupakan senjata pertama bagi orang beriman. Maksudnya, sebelum berusaha dan menempuh jalan untuk mendapatkan solusi dianjurkan langkah awalnya yaitu berupa doa. Baru kemudian berikhtiar berjalan menyusuri permukaan bumi dengan penuh takwa dan akhlak mulia.

Ilustrasi ridho pada takdir-Nya (sumber gambar koleksi pribadi)

Saat berdoa dianjurkan dilakukan penuh bermanja-manja pada Allah. Mengadu segala penderitaan dan beban yang diterima sekaligus memohon alias mengemis-ngemis pada-Nya. Sungguh itu akan menjadi cara ampuh untuk terapi kesehatan mental sekaligus menjaga hubungan seorang hamba pada Tuhannya.


3. Memahami dengan Benar Konsep Takdir

Memahami kembali konsep takdir secara benar dan utuh daripada pengetahuan terkait takdir sebelumnya sangat penting untuk mempermudah dalam mencapai ridho terhadap takdir. Salah satunya, hindari pola pikir qodariyah atau sebaliknya memilih cara pandang jabariyah. Sebab, keduanya merupakan jalan salah.

Baca juga Algoritma Takdir Ditinjau dari Segi Filsafat Ilmu Komputer

Takdir adalah tulisan atau catatan yang berisi tentang semua rangkaian, hubungan, atau keterkaitan atas peristiwa-peristiwa dari awal penciptaan makhluk hingga hari kiamat. Di mana, semua "ketetapan" itu tidak dapat diubah lagi. Serta, seluruh isi takdir itu sudah diketahui oleh Allah.


Jangankan terkait daun yang gugur, pergerakan (getaran/goyangan) atom atau benda terkecil di dunia "dari mana mau ke mana" juga diketahui oleh-Nya. Konsekuensinya, takdir tidak dapat dirubah. Sebab, kalau takdir dapat berubah lantas apa fungsi lauh al mahfud?


Mungkin saja menurut kacamata manusia takdir telah berubah. Namun, hakikatnya takdir tak berubah sama sekali. Nah, sekeras apapun upaya manusia kalau bukan takdirnya pasti gagal. Sebaliknya, selembek apapun manusia berusaha bila itu sudah takdirnya maka tentulah berhasil.


Konsep tentang takdir secara detail beserta contoh-contohnya nanti dibahas di website *Banjir Embun* ini. Baik itu disampaikan berdasarkan dari pengalaman pribadi penulis maupun hasil pemikiran saat merenung serta membaca buku.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Cara Agar Ridho Terhadap Takdir Allah Subhanahu Wa Ta'ala"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*