Banjirembun.com - Banyak sekali niat atau tujuan seseorang menulis. Baik itu di media sosial, media massa cetak berupa kerta, hingga pada situs pribadi seperti Banjir Embun ini. Ada yang berorientasi idealis-agamis tapi ada pula yang pragmatis-realistis.
Bagi orang yang sudah berduit, semestinya tujuan dalam menulis bukan untuk mencari rupiah yang baginya cuma sekelumit. Melainkan karya tulis yang disebarkan murni untuk pengabdian pada masyarakat. Demi tersebarnya ilmu pengetahuan.
Bagaimanapun, sebuah tulisan yang berkualitas bukan cuma berdampak pada bertambahnya kepintaran pembaca. Seharusnya, setelah membaca terjadi perubahan tentang kesadaran publik dan pemahaman baru yang kelak merubah peradaban.
Artinya, bagi orang kaya raya seperti pejabat maupun pebisnis sukses seyogyanya jangan tamak menerima bayaran dari hasil tulisannya. Justru, bijaknya memberi bayaran pada pengelola media resmi maupun pribadi untuk mau menyebarkan dan "memperbaiki" karya tulisnya.
Sedangkan di sisi lainnya, teruntuk para penulis yang sedang bekerja keras mencari uang lewat tulisan yang dibuat dilarang pula bermain curang. Misalnya melakukan pelanggaran etika, estika, dan logika demi meraup pundi-pundi dolar sebesar-besarnya.
Tergolong banyak ditemukan penulis yang rela mencuri karya tulis orang lain, menggunakan kata-kata ngawur, hingga menghilangkan nalar waras demi memperoleh penghasilan tinggi. Baik itu mendapatkan duit secara langsung atau pun tidak langsung.
Cara mendapatkan duit lewat tulisan secara langsung sebut saja seperti di website Banjir Embun ini. Dengan menulis di sini akan langsung berpotensi besar memperoleh uang lewat Google Adsense. Bisa pula dengan mengirimkan tulisan ke surat kabar. Nah, tatkala dimuat langsung dapat imbalan.
Cara meraih pendapatan rupiah secara enggak langsung misalnya seperti buzzer. Para buzzer mendapat bayaran secara borongan atau kadang dibayar setiap kali menulis. Cuma membuat tulisan satu atau dua paragraf, lantas diposting di akun mereka bisa memperoleh bayaran.
|
Ilustrasi aktivitas menulis (sumber foto koleksi pribadi) |
Sejujurnya kegiatan menulis sekarang ini bukanlah profesi yang menggiurkan. Nilai tulisan yang dibuat sudah menjadi murah. Salah satu sebabnya, tentu semakin bertambah membludaknya para penulis yang bertebaran di internet.
Baca juga Pantesan Bawel di Internet, Ternyata Segini Bayaran dan Tugas Buzzer
Belum lagi ditemui fakta bahwa generasi muda zaman kini lebih tertarik menonton video pendek atau tulisan super pendek di medsos. Mereka lebih tergiur pada kata-kata bijak dan penuh motivasi yang ringkas serta menghibur ketimbang tulisan artikel.
Ini sebenarnya merupakan tanda bahaya bagi perkembangan kemajuan bangsa. Apapun alasannya, sebuah negara akan sangat kesulitan berkembang pesat ketika masyarakatnya malas menekuni bacaan-bacaan bermanfaat dan bernilai unggul.
Barangkali memang benar, untuk ahli di bidang pekerjaan tertentu enggak perlu gemar membaca. Akan tetapi, saat banyak sekali ditemukan kaum yang malas membaca bikin risiko kemunduran peradaban ke jurang kehancuran bertambah besar.
Oleh sebab itu, demi mempertahankan jumlah penulis yang berkomitmen serius dalam menjaga "kewarasan" sebaiknya banyaklah membaca karya-karya mereka. Dengan begitu, semakin meningkat pula penghasilan yang diperoleh. Alhasil, tulisan-tulisan terbaru yang berkualitas tak akan punah.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sejujurnya Menulis itu Bukan Pekerjaan Mudah Tapi Sekarang Nilainya Jadi Murah"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*