Langkah-langkah Menyederhanakan Masalah Hidup

Banjirembun.com - Masalah adalah segala sesuatu yang harus dituntaskan, dipecahkan, diselesaikan, atau ditemukan jawabannya atas persoalan yang dihadapi baik dari segi teoritis saja maupun kadang cukup hanya dari segi aplikatif (praktis) serta mungkin pula wajib gabungan keduanya.

Setiap masalah yang mampu diatasi, sejatinya bisa dibuat teorinya. Yakni, mengapa sebuah masalah mampu ditemukan solusinya? Bagaimana langkah-langkah dalam menaklukkan masalah itu? Apa saja yang menjadi penyebab masalah itu bisa terjadi?

Sayangnya bagi masyarakat awam, sebuah masalah barangkali teramat mudah dikendalikan secara praktis. Namun, mereka sangat kesulitan dalam menjelaskan menjadi bentuk konsep atau gagasan yang utuh.

Bagi para pelaksana lapangan, suatu masalah harus dilawan dengan tindakan. Bukan melalui omongan lisan. Akibatnya, mereka sering melakukan aksi coba-coba secara berulangkali yang memakai teknik berbeda.

Padahal, dengan membaca serta menonton tutorial atau panduan bikin mereka bakal terbantu sekali untuk mempercepat dalam menuntaskan masalah. Nah, tips yang didapat dari internet tersebut sesungguhnya merupakan teori.

Di mana, teori punya banyak macamnya. Ada kalanya, satu teori begitu cocok untuk kondisi dan manusia tertentu. Akan tetapi dalam kasus alias keadaan tertentu dan diberikan pada individu yang lain, sebuah teori yang sama tidak berguna sama sekali.

Makna yang dapat diambil dari penjelasan di atas yaitu hindari menyepelekan teori, gagasan, tips, tutorial, atau konsep yang diajukan untuk memecahkan masalah. Begitu pula, jangan sembrono dalam menilai masalah yang tengah dihadapi orang lain.

Bagaimanapun, bagi satu pihak satu masalah sangat gampang dihadapi dan dihilangkan. Nahasnya, bagi insan berbeda suatu masalah yang sama sangat membebani hidupnya. Hal itu terjadi lantaran latar belakang kehidupannya enggaklah identik.

Berikut ini langkah-langkah dalam menyederhanakan masalah hidup:

Video sedang berusaha menyederhanakan masalah

1. Sederhanakan Cara Pandang

Lebih bijak, hati sudah dipersiapkan untuk menghadapi kegagalan dalam misi menyelesaikan masalah. Ketimbang, terlalu berharap pada tingginya harapan untuk mencapai keberhasilan. Sebab, tak semua hal mesti 100% sesuai angan-angan.

Dengan menyederhanakan cara pandang pada masalah, bakal berpotensi semakin lega dan leluasa jiwa. Alhasil, pikiran akan lebih kreatif dan inovatif. Sumbatan-sumbatan akibat terbelenggu oleh ambisi besar menjadi hilang. Akhirnya, ide-ide serta inspirasi berdatangan saat berusaha mencari solusi.

2. Sederhanakan Rencana

Perencanaan dalam menghadapi masalah amatlah penting. Semakin rumit problematika yang dihadapi, seyogyanya diperlukan persiapan "rencana" yang matang. Lebih baik ditulis tangan atau diketik pada layar gawai. Catat rancangan yang dibuat itu secara rinci alias detail.

Rencana yang sederhana tanpa muluk-muluk enggak bakal membebani pikiran. Alih-alih bikin terikat atau terbatasi, justru dengan menguraikan perencanaan membuat seseorang tahu kelemahan dari cara-cara yang digunakan. Dalam artian, tatkala penerapan di lapangan berpotensi muncul solusi-solusi alternatif.

3. Sederhanakan Penerapan

Segala pelaksanaan yang bertujuan menyelesaikan masalah kudu disederhanakan. Alasannya, penerapan yang rumit malah berujung lahirnya masalah baru. Dengan demikian, benar tentang pernyataan "Perkecil masalah yang besar dan segera kendalikan masalah kecil agar tak terus menumpuk".

Kalau ada yang mudah lantas kenapa dipersulit. Artinya, hindari mencari perkara-perkara yang berisiko memperkeruh situasi. Sebaliknya pula, jangan terburu-buru saat ingin menyelesaikan masalah. Sebab, kesederhanaan belum tentu terkait erat dengan sesuatu yang cepat dan mudah.

4. Sederhanakan Evaluasi

Setiap tindakan yang diusahakan supaya sanggup memecahkan masalah patut diadakan evaluasi. Sejauh apapun tingkat keberhasilan yang diraih, pasti masih memiliki kelemahan. Asumsinya, kekurangan tersebut dapat dijadikan bahan pelajaran. Di mana, evaluasi bukan cuma di akhir tetapi juga di tengah-tengah pelaksanaan.

Evaluasi yang ketat dan standarnya berlebihan, berakibat kurang bersyukur terhadap apa-apa yang digapai. Kendati seperti itu, bukan berarti menggampangkan setiap perolehan yang telah diusahakan tanpa perlu "dinilai". Sampai kapanpun evaluasi dibutuhkan agar kesalahan tak terus berulang.

5. Sederhanakan dalam Merayakan

Tertawa bahak-bahak, berbicara menggebu-gebu, hingga berteriak histeris dalam merayakan kesuksesan merupakan ciri individu yang kekanak-kanakan. Ciri tersebut belum pantas disebut manusia dewasa. Layaknya anak kecil yang ingin memamerkan hasil karyanya pada orang tua.

Kalau memang sudah berjiwa matang, seseorang akan mampu tampil cerdas dalam menunjukkan ekspresi diri. Oleh sebab itu, sekali-kali cegah diri pribadi mempersiapkan diri akan merayakan keberhasilan dengan cara hingar-bingar. Cukup lakukan secara sederhana agar tak menyakiti siapa-siapa.

Senin, 02 Januari 2023