Banjirembun.com - Alkisah, sebut saja ada seorang cowok ganteng nan gagah bernama Fulan. Dia memiliki hobi memancing ikan. Di mana, Fulan punya istri yang sangat pengertian.
Asal nafkah lahir dan batin sudah dipenuhi oleh suami, bagi Fulanah mengizinkan Fulan pergi memancing ikan bukan masalah berat. Toh, menurutnya dengan meluangkan waktu untuk hobi bisa buat suami jadi bahagia.
Baca juga 5 Jenis Hobi yang Potensial di Masa Depan dan 5 Manfaatnya Bagi Kehidupan Pribadi
Jangan salah. Fulan bukanlah seorang pengangguran. Bukan pula bergelut dengan pancing ikan untuk cari bahan memasak untuk hidangan bagi keluarga maupun cari uang. Dia memancing karena memang menggemarinya.
Fulan memiliki penghasilan yang lumayan tiap bulannya. Tentunya, nafkah untuk istri sudah teramat layak dan bernilai pantas diberikan olehnya. Intinya, Fulan sosok suami yang bertanggung jawab dari segi materi.
Nahas, saking seringnya dia pergi memancing ikan pakai sepeda motor, bikin para tetangga mengira dia cowok tanpa pendapatan uang yang banyak. Dikata-katain kerjaannya cuma memancing.
Apalagi, kerapnya ketika pergi membawa alat pancing yang lengkap disertai bahan pendukungnya seperti jaring, timba, dan payung. Akibatnya, terkesan niat banget memancingnya. Alhasil, barang muatan tersebut amat mencolok matanya para tetangga.
Sebagai istri baik hati, Fulanah pernah menemani Fulan mancing ikan di danau buatan. Lebih tepatnya bendungan besar PLTA. Terkadang memancing di sungai deras. Namun, sebagai wanita pada umumnya ternyata ia sangat bosan "menunggu" ikan.
Sungai aliran deras (sumber gambar koleksi pribadi) |
Akhirnya, saat suami mengajak untuk menemaninya memancing kembali membuat ia menjadi ogah-ogahan. Mau ikut mancing risiko batin tersiksa kebosanan. Sebab, tatkala mengobrol pun berakibat ikan enggan berdatangan.
Sedangkan, bila enggak ikut mendampingi Fulan maka rasa kesepian di rumah menerpa jiwa Fulanah. Akan tetapi, setelah dihitung-hitung ulang ia lebih baik memutuskan di rumah saja. Toh, menurutnya itu jauh bermanfaat.
Dengan tetap berada di hunian pada perumahan bersubsidi pemerintah yang baru mereka berdua beli bersama-sama satu tahun lalu bakal ada kegiatan yang produktif. Sebut saja meliputi bersih-bersih, memasak, belajar bisnis, pengembangan diri, dan lain-lain.
Baca juga 3 Penyebab Harga Rumah Subsidi dari Pemerintah Naik
Fulan pun merasa girang lantaran istrinya pengertian sekali. Dia begitu leluasa bepergian dengan dalih memancing ikan. Ditambah, di kala pulang ke rumah Fulan kerap membawa aneka jenis ikan yang mayoritas berukuran besar.
Nah, bagaimana ceritanya Fulan berselingkuh memakai modus licik yaitu izin pergi memancing ikan kepada istrinya?
Ternyata, Fakta sebenarnya Fulan bukan suami yang melakukan selingkuh. Dia hanya jadi korban fitnah dari mulut para tetangganya yang biadab. Sungguh mulut tetangga itu kadang lebih sadis daripada gonggongan anjing 😢😢😢
Penyebab Fulan terkena korban hoaks alias berita bohong ialah banyak tetangganya yang iri atau dengki. Mereka sakit hati karena Fulan kerjanya santai tapi punya penghasilan rutin tiap bulan.
Diimbuhi, Fulan berasal dari keluarga yang kaya raya. Tinggal berdiam diri saja tanpa kerja menerima uang dari orang tua sesungguhnya telah cukup untuk menghidupi dirinya dan istrinya.
Berhubung Fulan merupakan seorang kreatif, ulet, dan cerdas tentunya dia tidak mau mengemis pada siapa pun. Termasuk pada orang tuanya. Dia lebih pilih mencari uang dari hasil jerih payah keringat sendiri.
Kabar tentangnya yang dibilang menyelingkuhi istri bisa dibilang sebagai bentuk menghancurkan nama baik Fulan. Para tetangga tak suka Fulan hidupnya nyaman, bahagia, dan cuma santai-santai tapi dapat duit.
Fulan tak memiliki cicilan, hutang, atau tanggungan apapun yang terus memburunya tiap bulan. Sedangkan, sebagian tetangganya itu yang gemar mengghibah (menggosip) punya beban pembayaran yang harus ditanggung perbulan.
Itulah kisah kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran. Nilai moral dari cerita ini adalah hindari termakan atau terpancing omongan orang lain. Sebab, bisa jadi sikap dan omongan mereka sejatinya tak lebih dari sampah busuk.
Tujuan orang-orang sekitar mengusik kehidupan tetangganya kadang-kadang bukan sepenuhnya disebabkan kesalahan individu. Terkadang, mereka bersikap seperti itu lantaran tengah frustasi. Sebab, merasa kalah dan tak bisa menggapai keinginan.😆😆😆
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kisah Kehidupan Fulan, Izin Pergi Memancing Ikan kepada Istri Ternyata Menemui Selingkuhan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*