Banjirembun.com - Sangat banyak video yang beredar di internet, cerita dari lisan ke lisan, hingga berita yang menginformasikan terkait pemenang lotre yang jatuh miskin. Di mana, tak perlu waktu lama ternyata bisa kembali ke kondisi awal.
Terkadang ada pula kisah tentang orang yang menerima hadiah besar, hibah mewah, warisan berharga, serta berprofesi "basah" dengan cara haram yang awalnya kaya raya tiba-tiba bangkrut diimbuhi hidup tak bahagia.
Baca juga Rilis LPS: Naik Drastis! 283 Ribu Rekening Memiliki Saldo di Atas 2 Milliar
Semua kasus di atas ciri-cirinya sama. Yakni, orang yang memperoleh durian runtuh. Artinya, mereka mendapat uang melimpah dengan cara mudah. Seolah uang datang dengan sendirinya tanpa perlu keluar keringat.
Sayangnya, mayoritas manusia punya mental kere alias miskin. Terbukti, umpama mereka diberi uang dalam jumlah banyak barakibat tak dapat mengelola dan menggunakannya secara tepat. Akhirnya miskin lagi miskin lagi.
Siapapun boleh saja menjadi miskin. Namun, tatkala karakter atau kepribadiannya bukan bertipe cerdas, sampai kapan pun tetap miskin. Sebaliknya, saat individu bermental "kaya" cepat atau lambat akan begitu gampang bangkit dari kemiskinan.
Para manusia yang bermental kaya ketika mereka dimiskinkan, lantas ditempatkan di daerah mana saja, akan amat mudah kembali kaya. Mereka senantiasa berupaya secara kreatif untuk bangkit dari keterpurukan.
Di sisi lain, golongan manusia yang bermental miskin di kala diberi kekayaan melimpah, lalu ditempatkan pada wilayah elit nan mewah, bakal berisiko kehilangan harta dan balik miskin lagi secara kilat.
Para manusia bermental kere itu hanya tahu cara menggunakan uang untuk senang-senang. Alih-alih beli barang-barang ideal demi berinvestasi seperti rumah dan tanah, uangnya justru untuk berpesta pora.
Berhubung sudah begitu lama hidup terbelakang dan ekonomi sulit, bikin orang-orang bermental miskin melampiaskan diri membeli hal-hal yang telah lama jadi angan-angan. Disertai harapan "bawah sadar" bahwa mereka akan memperoleh limpahan harta kembali.
Dari sini dapat disimpulkan, siapapun dalam keadaan terpaksa tanpa diberi pilihan lain berpotensi besar untuk tangguh di tengah keterbatasan finansial. Sebaliknya, jarang sekali ada orang yang memilih siaga dan waspada ketika uang melimpah.
Uang rupiah (sumber foto koleksi pribadi) |
Nahasnya, selama ini mayoritas kebudayaan dan nilai-nilai moral masyarakat Indonesia cenderung mendidik anak-anaknya untuk tegar menghadapi hidup terhimpit. Namun, mereka enggak diajari bagaimana cara mengelola keuangan di waktu rezeki melimpah.
Itulah sebabnya di zaman melesatnya pertumbuhan ekonomi global seperti sekarang ini banyak ditemukan orang kaya baru (OKB) yang gagap finansial. Mereka memperoleh uang dari internet dan rintisan bisnis yang sukses tetapi gagal dalam manajemen finansial.
Baca juga Bahaya Menjadi Orang Kaya Baru atau OKB Gagap Finansial
Setelah membaca artikel ini, diharapkan kalian mampu mengendalikan diri ketika sewaktu-waktu menerima uang melimpah. Lebih baik disimpan, ditabung, atau amankan saja dulu uang di rekening ketimbang tergoda "menguapkan" ke udara.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan Hanya Dituntut Tangguh di Tengah Keterbatasan Finansial, Tapi Juga Wajib Waspada Ketika Uang Melimpah"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*